Part 3

19.2K 2.3K 160
                                    

Harry menatap pria dihadapannya dengan waspada. Samar-samar ia bisa mengingat kalau lelaki ini adalah sosok yang sama yang telah menyelamatkannya di gang sempit itu. Sosok yang memperkenalkan namanya sebagai... Regulus?

Nama itu sangat familiar di telinga Harry. Ah iya, sewaktu tahun ketujuhnya dalam pencarian Horcrux, Harry ingat pernah menemukan sebuah buku diari berinisial R.A.B. Dan begitu menanyakannya pada Kreacher –House Elf Keluarga Black– Harry tahu kalau buku harian itu adalah milik adik Sirius –Ayah baptisnya–, Regulus Arcturus Black.

Tapi, kalau memang pria dihadapannya ini adalah adik dari ayah baptisnya... bukankah Regulus sudah mati? Harry sangat ingat kalau Kreacher waktu itu menangis histeris dan berulang kali mengatakan kalau saja dia tidak ikut campur, maka Tuan Regulus-nya tidak akan mati.

Harry memang belum pernah melihat wajah Regulus sebelumnya, tapi mengingat karakteristik keluarga Black –Rambut dan mata hitam kelam, wajah tampan khas bangsawan pureblood, tatapan tajam dan sama sekali tidak memperlihatkan emosinya–, Harry yakin 95 % kalau pria dihadapannya ini adalah Regulus yang itu.

"Bagaimana keadaanmu?" suara itu datar, namun menyiratkan kecemasan.

Harry tersentak dan kembali mengingat alasan keberadaannya di sini. Aunt Marge, Uncle Vernon dan Dudley. Mencengkeram selimutnya erat, Harry berpikir keras. Kenapa rasanya ada yang salah? Bukankah seharusnya, sebelum penerimaan surat dari Hogwarts nanti, ia masih akan tetap berada di Privet Drive. Tapi kenapa dalam sekejap ia sudah dibuang dan bertemu dengan pria yang seharusnya sudah mati?

Apa yang telah terjadi? Garis takdir itu, kemana ia akan membawa mereka?

"Jangan cemas. Aku tidak akan melukaimu." Suara itu kembali memenuhi indra pendengarannya.

Harry mendongak dan berkedip pelan. "... Tuan Regulus?" ucapnya lirih.

"You can call me Uncle." Ujar Regulus sembari mendudukkan diri di sisi Harry dan mengelus rambutnya.

"Uncle?"

Regulus tersenyum kecil dan mengangguk. "Kau tenang saja, aku takkan membawamu kembali pada orang-orang yang sudah menyakitimu."

Harry tersentak kecil dan menatap panik. Bagaimana Regulus bisa mengetahuinya?

Regulus, yang sepertinya menangkap isyarat kepanikan Harry menepuk pelan kepalanya, menenangkan. "Luka-luka yang ada ditubuhmu bukanlah luka normal, nak. Jadi aku bisa tahu kalau ada yang menyakitimu di luar sana. Terlebih kau adalah seorang Potter."

Harry meneguk salivanya berat. "Anda... tahu?"

= A Time To The Future =
[ By : Syiera Aquila ]
-- HARRY POTTER --
{ By : JK Rowling }
Fanfiksi baru dengan tema time travel.
Terinspirasi dari beberapa novel bl bertema sama yang Syiie baca di watty.
Seperti biasa, ini cerita yaoi!gay!boyslove!homo! atau apapunlah sejenisnya.
Pair? Duh, DraRry dong~
Bagi yang ga suka, jangan maksain diri buat suka.
Ngomong-ngomong, ini apdetannya kalau Syiie ingat ya.
Happy Reading~

1st August, Hogwarts

"Apa maksudmu Harry tidak ada disana, Minerva?"

A Time to The FutureWhere stories live. Discover now