Part 6

18.6K 2.3K 232
                                    

"Detensi Potter, sehabis makan malam datang ke ruanganku." Profesor Snape berbalik. "Class dismissed."

Harry menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bagus sih dia punya refleks yang baik, tapi kalau refleksnya membawa kecurigaan begini... menambah masalah namanya. Menghembuskan napas pasrah, Harry merapikan tasnya.

Draco menghampirinya dengan wajah datar. "Hari pertama dan kau sudah membuat masalah ya, Potter?"

Harry cemberut. "Bukan salahku, Salahkan Profesor Snape yang mengagetkanku." Ucapnya dengan nada merajuk.

Draco menaikkan sebelah alisnya dan menggeleng pelan. "Tapi refleksmu sangat bagus. Kau bahkan tau mantera yang sama sekali belum diajarkan."

"Jangan ingatkan aku!" bibir Harry semakin maju. Membuat pipinya menggembung lucu.

Draco terkekeh kecil dan kembali menggeleng. "Yah, sebaiknya kau siapkan saja dirimu." Nasihatnya tulus.

Harry tetap cemberut sampai ke aula besar. Kemudian, teringat akan alasan yang membuatnya terkena detensi, Harry memutuskan untuk menarik ujung baju Draco.

"Hn?" Draco berbalik dan menatap Harry yang bertingkah gugup, sangat menggemaskan!

"A... Apa kau tau seorang siswa seangkatan kita yang bernama Hermione Granger?" Harry menatap mata kelabu Draco penasaran.

"Granger?" Draco mengerutkan keningnya. "Ah, Mudblood." Ujar Draco dengan nada merendahkan.

Harry terkesiap. Dari nada Draco, itu artinya Hermione memang bersekolah di Hogwarts kan? Tapi kenapa Harry sama sekali tidak melihatnya di antara para Gryffindor?

"Jika Mudblood yang kau maksud adalah sama dengan Ravenclaw itu, maka aku mengetahuinya." Draco dengan acuh menunjuk salah seorang gadis dengan dasi Ravenclaw yang tengah makan dengan buku ditangan kirinya,

"Hermione?" gumam Harry lirih.

"Kau mengenalnya?" Draco yang memang punya pendengaran tajam langsung menatap Harry curiga.

"I think.." jawab Harry mengambang.

"Tak bisakah kau memberikan jawaban yang lebih jelas, Mr.Potter?" mata Draco memicing tajam, menatap penuh intimidasi pada Harry.

Harry hanya mengangkat bahunya acuh dan tersenyum santai. Dia berjalan menuju meja Slytherin dan mengisi piringnya dengan hidangan yang ada. Membuat Draco kembali menghembuskan napas dan mengikuti Harry.

= A Time To The Future =

[ By : Syiera Aquila ]

-- HARRY POTTER --

{ By : JK Rowling }

Fanfiksi baru dengan tema time travel.

Terinspirasi dari beberapa novel bl bertema sama yang Syiie baca di watty.

Seperti biasa, ini cerita yaoi!gay!boyslove!homo! atau apapunlah sejenisnya.

Pair? Duh, DraRry dong~

Bagi yang ga suka, jangan maksain diri buat suka.

Ngomong-ngomong, ini apdetannya kalau Syiie ingat ya.

Happy Reading~

"Ngomong-ngomong, bisakah kau menceritakan apa saja yang terjadi satu tahun belakangan ini?" Harry menatap Draco yang sibuk dengan Prnya.

Draco bergumam acuh lalu memanggil Blaise dan Theo yang selama ini selalu mengikutinya.

Harry menaikkan alisnya bingung.

A Time to The FutureWhere stories live. Discover now