4

2.7K 49 0
                                    


_____

"Maaf. Jika kepulanganku membawa luka kembali."

_____




Ya, semenjak kemarin kepulang keluarga mereka sehari setelah itu Vianka hanya bermalas-malasan di rumah tidak menyiapkan perlengkapan untuk besoknya bersekolah

Hufft, memikirkannya saja sudah membuat Vianka jenuh. Vianka berfikir, tidak bisakah hapus saja 'sekolah dari dunia? Hey, jika tidak ada sekolah kau mau menjadi bodoh?

Memang sudah bodoh dari lahir Vianka itu.

Dan sekarang puncaknya telah tiba. 5 menit Vianka menatap gedung di depannya tanpa berniat masuk membuat orang yang berlalu lalang menatapnya heran

Dihadapan Vianka sekarang terdapat sebuah gedung sekolahnya yang di depannya ada plat SMA Garuda Sakti

Seseorang menepuk pundak Vianka, "Hey, murid baru bengong aja lo disini, gak ada niatan mau masuk?" tanya orang itu

Vianka menoleh, "gak."

"Buset singkat, padat, dan jelas. Udah ayo gua anterin ke ruangan kepsek" tanpa persetujuan Vianka, orang itu menarik tangannya

Mereka berhenti di depan ruangan 'Kepala sekolah.  "Udah sono masuk gua tungguin, kali aja kita sekelas" tanps menjawabnya, Vianka memasuki ruangan kepsek.

"Misi, saya murid baru" Vianka menghadap ke kepala sekolah

"Oh, kamu Vianka Niana itu ya yang pindahan dari New york City?" tanya kepala sekolah itu

"Iya pak"

"Kamu masuk ke kelas 11 IPS 2. Mau saya naterin?" kepala sekolah itu berniat menawarkannya tetapi di tolak oleh Vianka

"Gak usah pak saya sudah dianterin teman saya di luar"

"Oh ok"

"Saya pamit, permisi" Vianka melangkahkan kaki nya keluar dan benar saja ternyata orang yang tadi menariknya kemari masih ada di sana menunggu Vianka

"Gimana lo masuk kelas berapa?"

"11 IPS 2"

"Pas banget kita sekelas. Yaudah ayuk dari pada telat" lagi lagi orang itu menarik tangan Vianka tanpa persetujuan nya dahulu

Di tengah jalan orang itu mengenalkan dirinya, "Oh iya gua Nadia Safira, lu siapa?"

"Vianka Niana"

"Ok"

Perkenalan mereka hanya singkat. Bukan alasan Vianka masuk kelas IPS dan bukan berarti dia bodoh hanya saja dia termasuk golongan orang yang biasa saja. Tidak terlalu pinta dan tidak terlalu bodoh. Vianka juha terlalu malas berfikif apa lagi berhitung, itu sungguh membuatnya malas.

Hari pertama sekolah biasa saja tidak ada yang spesial. Tidak sedikit yang mengajaknya berkenalan apa lagi anak laki banyak sekali yang memuji nya cantik.

Tapi tidak untuk istirahat saat ini. Mereka Vianka dan teman barunya Nadia saat sedang menuju ke kantin mereka berdua di hadang oleh segerombolan anak laki yang mungkin saja selalu membuat ulah?

Ya, karena mereka dipalak. "Anak baru ya? Kalau ada anak baru di sini tuh harus melewati ospek dari kita-kita dulu, ya gak bro" kata salah satu anak lagi yang ada di hadapannya, "Yoi, udah mana sini duit lo lo pada" ucap temannya

Vianka yang tidak terima dirinya dipalak menjawab perkataan mereka berdua sedangkan Nadia disampingnya sudah nahan takut berhadapan sama geng yg di'takuti di sekolah. "Semiskin apa sih keluarga lo ampe harus malak gini? " skak

Be Sincere✖RevisiWhere stories live. Discover now