Lima : Hari Berat

376 56 21
                                    

Hari berat buat ARMY kini dimulai. Sebisa sekali mereka menghindar bertemu dengan anak sekolah lain untuk tak bertengkar.


"Yoooyyyyy" teriak mereka semua begitu melihat Jungkook memasuki kelas. Karena biasanya ia yang akan terlambat.



"Sop Buntut." bisik Jungkook kemudian.



"Anyonghaseyo"



"Hahahhaha"




Itulah mereka, berlatih menyapa dengan aegyo versi mereka yang lebih terlihat menakutkan.




Seeerrrttt



"Anyonghaseyo" sapa seluruh siswa sejak gurunya masih diluar kelas.



"Aigoo kalian sopan sekali." jawab si guru. "Duduk. Duduk" perintahnya.




"Beri salam!" Namjun memerintahkan.



"Selamat pagi Cikgu" yang lain menunaikan.





"Waaah, kalian tak sesuai cerita diluar sana. Aku menyukai kalian." puji si Guru.




"Ssaem hari ini pelajaran apa?" tanya salah seorang murid.



"Oh yah. Saya hampir lupa. Saya mau memperkenalkan diri terlebih dahulu.





Chanyeol Ssaem (Guru IT)


Tampan dan tinggi.
Kalau belajar lebih suka menggunakan Handphone dari pada Laptop. Cara mengajarnya bagus, anak-anak muridnya mudah mengerti.



"Oh ya, nama IG saya @real_pcy_ kalian bisa follow itu."



Cita-citanya jadi selebgram yang tak kesampaian, akhirnya dia lebih memilih mempromosikan akun Sosmed nya.




Kalau diakhir pelajaran, ia akan selalu berkata. "Jangan lupa follow yah?"









*








Hari-hari mereka habiskan dengan berdiam di kelas, mereka hanya takut nanti-nanti kalau mereka keluar kelas, mereka akan terpancing sekolah lain.




"Temenin ke WC yuk" ajak Mphi pada Jimin.



"Ayo, aku juga kebetulan." Jawab Jimin.




Diperjalanan menuju WC mereka bertemu dengan salah seorang guru yang belum mereka lihat sebelumnya.



"Eit, beri salam." ingat Mphi ketika sudah melewati sang guru.



"Apa, tidak perlu" jawab Jimin.




"Sop Buntut." bisik Mphi kemudian. Jimin baru tersadar lalu berbalik mengejar si guru tadi.




"Anyonghaseyo" sapa merea berdua seraya sedikit membungkuk.



"Um." jawab si Guru santai.



Dio Ssaem (Guru BK)



Guru yang paling pendek dengan wajah datar tanpa ekspressi.
Tugasnya adalah dibagian kedisiplinan, menurut kelas lain, dia kalau mengawas ujian selalu ketat.




"Kamu itu, berani-beraninya menyontek. Sini telinganya saya tarik. Menunduk."



Kekurangannya, dia kurang tinggi.








*







Hari berat mereka belum selesai, mereka harus terus bertahan selama seminggu demi ditraktir makan di restoran mewah dengan makanan mahalnya.



Bel pulang berbunyi. Semua siswa sudah berhambur untuk pulang, kecuali para ARMY yang masih tertidur. Ya, mereka belum terbiasa menghabiskan jam sekolah, jadi mereka duduk mendengar pelajaran serasa sedang bekerja.




"Yak. Bangun." teriak Namjun yang paling dulu bangun.




"Nghhh" mereka semua mulai menggeliat.



"Oh, sudah selesai" Jimin terkaget ketika bangun karena tinggal mereka bertujuh disana.



"Ayo pulang." ajak Jungkook.




Mereka akhirnya keluar gerbang sekolah dengan wajah berantakan disinari matahari yang mulai berubah warna menjadi jingga.




"Yak. Anak buangan."



Teriakan itu sontak membuat mereka membalikkan tubuhnya menuju sumber suara.




"Rapih sekali kalian." celutuk salah seorang diantara gerombolan itu melihat pakaian mereka yang tak berbentuk. Suga dengan baju yang diluar, Jungkook dengan lengan baju yang digulung, Mphi dengan bandana andalan di kepala, Jimin dengan kemeja yang tak dikancing. Bukan. Bukan pakaian yang rapih, tapi belum ada darah diwajah mereka.





"Yak." teriak Jimin, tapi enggan melanjutkan kalimatnya. Ia kemudian berbisik pada Jin. "Siapa mereka?"




"Bitubi" jawab Jin.



"Yak. Bitubi. Darimana kalian?" tanya Jimin, bego. Maksudnya mau berbasa-basi.



"Kami sedang mencari lawan." jawab Eunkwang.




Namjun kemudian mulai tersenyum, ia ingat minggu lalu melawan mereka, mereka sempat melarikan diri karena tangan Sungjae digigit Taehyung. Baru saja Namjun mulai berbicara, tiba-tiba Jin mengingatkan.




"Sop Buntut."





Mendengar itu, Namjun seketika lemas. Ingin sekali bermain saat ini, tapi Sop Buntut lebih menarik.



"Kita tunda minggu depan." Namjun akhirnya bersuara. Membuat anak Bitubi menjadi bingung.




Disela rapat mereka, guru-guru dari sekolah Bities (Sekolah ARMY) pun keluar.



"Ada apa ini?" tanya Dio.



"Anu pak, kami sedang rapat." jawab Namjun.



"Rapat apa? Untuk apa? Kemana mejanya? Kenapa berdiri?" tanya Lay.



"Tidak apa-apa Ssaem, pulanglah dulu." jawab Jeyop.



"Kalian itu, ini pasti rapat yang tidak benar. Kaliam bla bla bla...." Baek mulai berceramah.



Satu per satu anak Bitubi mulai bubar, begitupun dengan ARMY. Sementara sebelum berpisah, Jimin sempat berteriak kecil pada Kai. "Ssaem aku padamu" seraya menunjukkan otot lengannya. Dibalas dengan kedipan satu mata dan kedua jari membentuk pistol ia tembakkan ke arah Jimin.






*





"Itu tadi ada apa?" tanya Lay.




Yang lain : ¢~£•£¥}_•&#)+(+?!=:*)








TBC...

Maaf kalau jelek.

Vote n comment.

Terimakasih sudah mampir. ❤❤

학교 소년들 (Haggyo Sonyeondeul) Sekolah Laki-laki. حيث تعيش القصص. اكتشف الآن