(8) Anchika

5.8K 247 2
                                    

Aku berjalan melewati koridor,masih sepi,hari kamis,jam 5:48 pagi

Hebat kan?

Aku menaruh tas ku diatas kursi,membuka tasku, mengambil sebuah plastik putih berisi sebuah kotak makan,susu cokelat kemasan berukuran kecil,sebuah surat yang aku selipkan dikotak makan

Aku berlari menuju kelas kak rumi

"Untung sepi" gumamku

Aku mengendap endap masuk dan meletakan kotak makan dikolong meja kak rumi

"Hehe moga suka bang gantuang" ucapku lebay

Aku berlari keluar dan menuju perpustakaan sekolah,untuk mengembalikan buku 'dilan' yang sempat ku pinjam beberapa waktu lalu

~~~

Author POV

"Ichaaaaaaa" seorang gadis berlari terbirit-birit menghampiri Icha

-terbirit-birit bukan cepirit-

"Apaan sih dolay" ucap gadis pemilik nama itu menyahut

"Dolay?" tanya dia pada dirinya sendiri

"Gua Rere!kok jadi dolay" ucap Rere dengan nada sewot

"Hahaha,yaudah Rere kenapa lu teriak gitu?mau latihan jadi anggota ragunan?"

"Et sapi!" gumam Rere sambil menoyor kepala Icha

"Apa apa" tanya Icha lagi

"Gapapa,takut lu budek"

"Yeh kambing" kini Icha menoyor balik kepala Rere

"Ke kantin bentar yuk,mumpung belum jam masuk nih" bujuk Rere

"So..??"

"Ayolah,jangan pelit nganterin temen,mayan pahala nya tuh"

"Ayo ayo" ucapku antusias

°_____°

Rumi POV

"Untung gak telat" gumamku

Aku masuk kedalam kelas,sudah lumayan banyak murid di sana,aku melirik jam ditangan kiriku

"Jam 6:45?" tanyaku pada diriku sendiri

"Eh rum" panggil Evan

Aku hanya menaikkan sebelah alisku

"Kotak makan lo ketinggalan ya?" tanya Evan

"Eh?" tanyaku heran

"Tuh liat aja,tadi pas gue piket,niatnya pengen gua buangin sampah dikolong meja kelas,eh pas giliran meja lo,ada kotak makan,pas gue buka masih komplit semua,ya gak jadi gue buang,abis gua pikir punya lu" ujar Evan panjang lebar,aku hanya diam dan bergegas menuju mejaku,meletakkan tasku dan membungkukkan badanku untuk melihat apa yang ada dikolong mejaku,dan benar

Sebuah plastik putih terletak di sana

"Punya lo bukan?" Evan mengulangi pertanyaannya lagi

"I--iya" ucapku terbata bata,entah kenapa mulutku berbohong tanpa kompromi hingga aku juga tidak tau apa alasannya bisa berbohong secara sepihak

"Halo rumi"

Aku mendongak melihat sumber suara yang menyebut namaku barusan

"Anchika?" gumamku

"Aku ganggu kamu gak?" tanya dia

"Ngga kok" sahutku pelan

"Boleh duduk disitu ngga?" tanya dia sambil menunjuk kursi di sampingku

"Yaudah,duduk aja" ujarku mengizinkan

***

Icha POV

"Heh tio!!!balikin pulpen gue tio!!gak ikhlas demi apapun!!" teriakku sambil mengejar tio dengan jarak lumayan dekat

"Ya ampun cha,ikhlasin aja dong eh plis Masya Allah berhenti gua capek" jawab tio dengan nafas terengah-engah

"Stoooop" teriak Bu Dina

Reflek mungkin tio berhenti,ya aku tidak sengaja menabraknya karena menoleh kearah Bu Dina

Brugh

"Awww" rintihku

Tio jatuh dalam keadaan tengkurap, aku menibannya dalam keadaan yang sama

"Ya ampun kalian berdua!"

"Yo yo bangun yo" ujarku sambil membantu tio berdiri

Aku merapihkan pakaian ku yang berantakan ini dan menata rambutku

"Kalian nih kerjaannya berantem mulu,gak ada kerjaan lain apa?bikin kegaduhan Mulu dijam istirahat,diem apa!kalian musuhan Mulu" ujar Bu Dina menceramahi kami panjang lebar

"Ya Bu,kan saya benci sama dia" ujarku polos

"Benci benci,nanti malah saling suka!" nasehat Bu Dina kali ini membuatku tercengang

"Saya emang cinta sama dia bu" ujar tio

"Tai lu"

"Tai apa?"

"Sapi"

Bu Dina terkekeh

"Yaudah sayang,ke kelas yuk" ujar tio sambil menggandeng tanganku

"Sayang sayang pala lo peang!" bentakku

"Dadah ibu sayang" ucap tio sambil menarik ku ke kelas

+++

Ber-sam-bung...

(Makasih readers 😘 maafin kalo ada typo ya wkwkwk)

[1] Kapten Basket VS Cewek Bawel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang