#18

2.9K 86 42
                                    

Bertingkah seolah tidak tahu apa-pa itu juga menyakitkan.

****

"Alen, beliin gue bubur ayam dong, penasaran gue sama rasanya. Gue belom pernah makan sih."

Perkataan Aletha berhasil membuat Alena tercengang. Kembarannya itu belum pernah makan bubur ayam? Segitunyakah?

"Lo pernah ke Indo belom sih sebelum yang ini? Ya kali buryam aja belom pernah ngerasain?"

"Buryam? Apaan tuh? Benda apalagi tuh? Indonesia isinya aneh-aneh ya? Beda banget sama Brazil sama Amerika."

Alena jadi geram sendiri mendengar kalimat itu. Separah itu sampai singkatan bubur ayam saja dia tidak tahu?

"Buryam itu makanan. Bubur ayam buat yang lebih panjang," Aletha merespon dengan huruf o yang dia ucapkan dengan panjang.

"Beliin buryam dong, Len. Kasian gak sih lo sama gue, masa makan buryam aja belom perna? Gue selaku bule blasteran Amerika, tapi tinggalnya di Brazil terhina ini," pinta Aletha dengan wajah memelasnya.

Alena menghela napas, wajah Aletha berhasil meluluhkannya.

"Iya deh iya. Apa sih yang enggak buat adek gue?"

Aletha langsung menimpuk kepala Alena dengan potongan apel yang akan dia makan.

"Enak aja lo, gue kakak lo, ya!"

"Tapi brojolnya duluan gue dan gedean badan gue daripada lo!" Alena menjulurkan lidahnya sementara Aletha sudah akan melemparkan sesuatu lagi.

"Kalo lo sampe lempar itu powerbank ke gue, gak bakalan gue beliin buryam!" Aletha menunjukkan pelototan matanya, "good girl. Kakak tinggal dulu ya dek, jaga diri baik-baik."

Alena lalu tertawa keras setelah selesai mengatakan itu sambil berjalan. Sebelum Alena hilang di balik pintu Aletha melemparkan powerbank di tangannya.

"Mentang-mentang lebih tinggian sama lebih gedean badan lo, gue jadi lo anggep adek!" gerutu Aletha setelah melemparkan powerbank itu.

Dia lalu kembali fokus pada potongan apelnya. Seseorang membuka pintu dan Aletha bersiap untuk melemparkan apel yang cuma setengah bagian di atas piringnya.

Tangan Aletha baru terayun sedikit tapi langsung tidak dia teruskan begitu melihat orang yang datang. Dengan malu Aletha tersenyum.

"Eh dokter ganteng," ucap Aletha dengan melirihkan kata ganteng.

Dokter dengan badge name Bintang itu menampilkan senyum ramahnya.

"Bagaimana, sudah lebih baik? Ada keluhan pusing seperti yang saya jelaskan kemarin?"

Aletha mengangguk, "tapi pusingnya tetep ada film buremnya dulu Dok. Selain itu saya..."

...juga pusing karena mikirin dokter kenapa harus lebih tua jauh dari saya, lanjut Aletha dalam hati.

"Selain itu kamu kenapa?"

"Hah? Eh, anu. Ah, iya, anu."

Anu apaan sih? tanya Aletha dalam hati.

"Anu bagaimana?"

"Anu itu.. saya.. pingin buryam tadi, iya, itu. Pingin buryam. Boleh, kan, Dok?"

Anjir, kok gue jadi salting gini ke Mas Dokter Ganteng. Mana keliatan masih muda lagi, aduhh jantung guee, suara batin Aletha.

"Boleh, asal jangan makan sambal terlalu banyak. Kata pacar kamu, lambung kamu bermasalah."

alvino✅Where stories live. Discover now