II

181 29 0
                                    

Ibuku pernah bercerita sebelum akhirnya ibuku kabur dan menetap di Rupus, kaumku para pengendali air dulu memiliki tempat tinggal sendiri. yaitu Levaria, berada di bagian Barat Laut Negeri Denoir. Sangat indah dan tentram. Tempat tinggal kami bertetangga dengan Vultaur dan Hildary yang mana Vultaur adalah tempat tinggal para Klan pengendali Angin, sementara Hildary adalah tempat tinggal para manusia biasa yang tidak dihadiahi kekuatan turun menurun sebagai pengendali alam.

Dari yang ibu ceritakan, orang-orang yang tidak memiliki kekuatan enggan untuk menerima fakta bahwa mereka hanya manusia biasa sementara hidup bertetanggaan dengan tanah daerah yang rata-rata dipenuhi oleh para pengendali alam. Yang pada akhirnya banyak kebencian yang menyebar luas dari mereka kepada para pengendali alam. Mereka hanya kelewat iri karena terlahir sebagai manusia biasa tanpa kekuatan sampai memicu pembantain yang terjadi pada kaum pengendali.

Mereka membantai pertama kali Para Pengendali Air yang mana tanah daerahnya sangat dekat dengan Hildary. Kaumku tidak memiliki persiapan apapun saat sebuah serangan dadakan dari para manusia biasa yang dibantu oleh parah penyihir menghancurkan sebagian tempat kami tinggal. Membuat kaumku kelabakan dalam menyerang balik.

Pembantaian terjadi selama hampir satu bulan berturut-turut di tempat kaumku tinggal. Berita pun telah tersebar cepat secara luas ke sepenjuru Denoir. Berita pembantaian tersebut membuat Klan lain yang berada di Denoir dengan sigap memperketat penjagaan dan bahkan membangun tembok tinggi. Beberapa Klan pun mengirim bantuan untuk membela Klan pengendali Air meski pada akhirnya percuma karena seluruh kaumku telah runtuh, hancur, dan mati.

Disana lah tersisa ibuku satu-satunya yang selamat sedang mengandungku berjalan ke perbatasan antara Tanah Daerah Levaria dan Tanah Daerah pengendali Angin yaitu Vultaur. Di Vultaur ibuku bertemu dengan Komandan Ezra yang sedang menjalankan tugasnya dalam membangun aliansi dengan para Klan pengendali angin untuk melawan pembantaian yang sedang marak terjadi di Denoir. Ia menawarkannya untuk tinggal ditempat yang kiranya bisa mengurus lebih baik orang-orang seperti ibuku. Tempat yang berada di tanah Daerah Rupus. Sebuah tempat yang berisikan Klan campuran dimana orang-orang yang dibuang atau menjadi yatim piatu akibat orang tua mereka meninggal dalam peperangan tinggal.

Ibuku setuju dan ikut dengan Komandan Ezra untuk tinggal di Rupus. Ibuku tinggal di sana sampai akhirnya aku lahir dan ibuku meningalkanku saat umurku 8 tahun akibat penyakit yang sudah semakin parah. Ibu menitipkanku kepada Dacian yang hanya lebih tua setahun dariku, jadi aku bergantung hidup padanya hingga sekarang.

Sementara ujian selanjutnya berdatangan kepadaku. 4 tahun setelah kepergian ibuku Rupus mendapatkan hadiah serangan di tengah malam dari para Goblin jelek. Mereka sangat jelek dan menyeramkan, bahkan mereka ada dalam berbagai jenis besar tubuh. Ada yang tingginya seperti manusia, ada yang lebih tinggi dua kali lipat dari manusia, dan ada yang kelewat tinggi dan besar. Mereka sekarang menguasai Rupus bekas tempat tinggal kami dulu.

Membuat kami harus pindah mencari tempat tinggal baru. Aku tak bisa berhenti menangis akibat apa yang tengah terjadi. Menangis sambil berjalan terus keselatan bersama yang selamat, menuju Tanah Daerah Breaxervork yang daerahnya di tempati oleh makhluk-makhluk tak terduga. Sudah berminggu-minggu pula telah berlalu dengan kami yang tinggal berpindah-pindah sampai akhirya menemukan tempat kami tinggal sekarang. Yang dulunya ini adalah sebuah Sungai.

Sungai Hexeka.

Sungai Hexeka adalah sungai terbesar di Negeri Denoir yang terletak di Breaxervork. Komandan Ezra berkata bahwa tempat ini satu-satunya saat itu yang memungkinkan untuk kami tinggal saat ini. Karena tanah daerah lain sudah ditempati oleh makhluk lain.

Seharusnya kami tinggal diatas sungai waktu itu, tetapi komandan Ezra memintaku untuk membuat bendungan pada sungai tersebut. Aku sempat menolaknya karena aku merasa tidak mungkin anak berumur 12 tahun membuat bendungan yang maha besar seperti saat ini. Akupun juga terlalu kecil saat itu untuk mengerti penjelasan yang komanadan Ezra jelaskan padaku jadi aku terus menolaknya.

The Witcher And The Last Water Bender | Jung JaehyunDonde viven las historias. Descúbrelo ahora