V

117 21 0
                                    

Bendungan terlihat lebih ramai dan sesak, mobil-mobil angkut yang biasanya terparkir di belakang barak 7 digantikan dengan tanah lapang yang dipenuhi alat-alat berlatih milik para prajurit dari Cantramour, dan sisa tanah lapang lainnya mereka bangun tenda-tenda besar untuk mereka tinggal. Semua mobil angkut sekarang terparkir di atas bendungan, ada truk-truk besar juga terlihat terparkir tidak beraturan di atas bendungan untuk mengangkut pohon-pohon yang ditebang entah untuk apa.

Aku yang tinggal sendirian dibarak 7 pun dipindahkan ke barak lain karena tempatku akan diisi dengan senjata-senjata milik Cantramour. Komandan Ezra mengatakan jika akan lebih baik jika barak tempatku tinggal dipergunakan untuk mengisi barang-barang penting dari pada menyia-nyiakan tempat dengan aku yang hanya menempatinya sendirian.

Mereka memindahkanku kebarak 6, yaitu barak para penghijau, dan kebetulan tempat yang Blair tempati masih bisa diisi dengan kiranya 2 orang lagi, jadi aku memutuskan tinggal bersama Blair. Tetapi saat akan memindahkan barangku ke tempat Blair, Dacian malah membawa semua barangku ke Barak tempatnya tinggal. Bahkan Dacian membuat dirinya sendiri berkelahi dengan Tomorebi yang sekamar dengannya karena ia memaksanya pindah ke ruangan sebelah yang kosong agar aku bisa tinggal bersamanya.

Aku merasa tak enak hati dengan Tomorebi, dan sempat berdebat dengan Dacian untuk memindahkan barangku ketempat Blair saja. Tetapi sifat keras Dacian membuatku dan Tomorobi kewalahan meladeninya, jadi Tomorebi berakhir mengalah dan membiarkanku tinggal bersama Dacian. Sekarang sudah sekitar dua minggu aku pindah dan tinggal bersamanya. Jika biasanya aku akan tersipu malu atau tidak bisa mengontrol tindakanku jika berdeketan dengan Dacian, entah mengapa aku malah tidak merasa canggung sama sekali. Padahal jika dibandingkan dengan sekedar hanya berdekatan, tinggal bersama seharus lebih membuatku lebih tersipu malu atau canggung. Tapi aneh karena aku tidak merasa canggung sama sekali.

Sebenarnya aku juga merasa senang karena berkat aku dipindahkan, sekarang aku tidak merasa kesepian lagi. Biasanya aku akan terbangun sendirian dan telingaku menyapa kesunyian diseleruh ruangan meskipun di luar terdengar begitu ramai. Jangan lupakan aku yang selalu menyusuri lorong tempat tinggalku tanpa ada siapapun untuk disapa.

Setalah aku pindah, aku tidak hanya tinggal dengan banyak orang. Tetapi juga tinggal bersama dengan Dacian disatu ruangan yang sama. Aku tau kalau Dacian tipe orang yang selalu bangun dipagi hari. Tapi aku masih belum terbiasa dengan satu tingkah Dacian dipagi hari. Yaitu, aku yang setiap bangun dari tidur selalu menangkap Dacian yang menatapku sedang tidur. Aku terkejut, tetapi meresa tidak masalah karena itu Dacian. Sekarang juga aku bisa menyapa banyak orang yang lalu lalang di lorong tempatku tinggal. 

Kamar Dacian berada di lantai dua, jadi akhir-akhir ini aku memiliki hobi menatap keluar jendela dari kamar yang berada di lantai dua. Aku menjadi hobi menatap bendungan Hexeka yang semakin ramai dan padat semenjak kedatangan orang-orang dari Cantramour.

Pintu kamar mandi yang dibuka berderit menimbulkan suara yang nyaring. Dacian keluar dari sana dengan handuk yang melilit dipinggangnya dan rambut yang masih basah meneteskan air kepundaknya yang lebar. "Cepat, aku sudah lapar." Ucapku yang sudah terbiasa melihat pemandangan Dacian yang bertelanjang dada.

"Kau menjadi lebih bersemangat akhir-akhir ini." Ucap Dacian sambil membuka lemari pakaian.

"Berkat Jenderal dari Cantramour kita akhirnya bisa merasakan makanan enak." Aku memalingkan pandanganku keluar jendela, membiarkan Dacian mengenakan pakaiannya.

Kami sudah tidak lagi memakan sup wortel dan bubur yang rasanya memuakan. Semuanya berkat Jenderal dari Cantramour yang mengirimkan makanan yang layak setelah ia melihat sendiri apa yang kami makan.

"Elain!" Suara Mark terdengar dari depan tempat kutinggal. Aku menatap kebawah luar jendela mendapatkan Mark yang melambai kearahku, sementara Blair dan Aiden berdiri di belakangnya. Bisa dilihat bukan hanya aku yang semangat setelah akhirnya bisa menyantap makanan enak. "Ayo cepat!" Ucap Mark lagi dengan suara lantang bercampur rasa tidak sabar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Witcher And The Last Water Bender | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now