(27) Dear....

1.2K 127 22
                                    

Dear...

.
.
.
.
.

Happy Reading...

.
.
.
.
.
.
.

'Jeggrek...

Pukul 22.03 KST akhirnya Sehun sampai di rumah. Setelah lelah menderanya seharian ini. Untung restoran cepat tutup. Jadi kelelahannya tak cukup bertambah.

Malam ini tampak nya ada yang berbeda di rumah. Karena tak biasanya sampai selarut ini keadaan rumah masih terang. Biasanya eomma, appa, Luhan bahkan Jieun sudah stand di dalam kamar setelah jam 9. Apa yang terjadi? Hari ini bukan hari sabtu atau minggu.

Sehun masih bergelut dengan Pikiran nya mengenai keluarganya yang tak biasa. Entahlah tapi ia merasa ada sesuatu yang terjadi.

Ketika kakinya melangkah ke ruang keluarga. Terlihat eomma dan appa yang masih duduk di sofa depan TV tapi dengan raut wajah yang gelisah dan gusar. Lekas ia mendekati kedua orang tua itu.

"Eomma...appa...kenapa belum tidur?" Tanya Sehun heran.

Kedua orang tua itu tampak terkejut dengan pertanyaan Sehun yang seolah seperti teguran yang mengejutkan.

"Oh Sehun."

Eomma dan Appa langsung  berdiri melihat kehadiran Sehun. Raut wajahnya terlihat begitu cemas. Sontak hal itu membuat Sehun bingung terhadap sikap tak biasa orang tuannya.

"Kenapa baru pulang? Dan kenapa kau tak bisa dihubungi?"ujar Eomma dengan nada yang terkesan marah.

Kedua alis Sehun bertautan. Menandakan posisi Sehun yang tak mengerti apapun saat ini.

"Kenapa eomma marah? Tak biasanya. Lagipula Sehun kan biasa pulang jam segini."bantah Sehun santai.

'Hosh...

Eomma tampak menghelai nafasnya dengan kasar.

"Dimana istrimu?"tanya appa yang tak ingin basa basi lagi.

"Lee Jieun? Bukankah dia ada di rumah?" Sahut Sehun yang mulai curiga.

"Jika dia ada di rumah maka eomma tak akan marah padamu dan appa tak akan bertanya seperti itu. Masalahnya sejak kami pulang rumah ini kosong putraku."tegas Eomma semakin risau.

Sehun terkejut mendengar hal itu. Bagaimana tidak, ia saja juga tak tahu akan kepergian Jieun. Bahkan Jieun tak memberi tahu apapun tentang kepergiannya. Lagipula beberapa hari ini Sehun sendiri juga tersiksa karena Jieun yang tiba-tiba mendiamkannya. Dan sekarang kepergian Jieun malah membuat Sehun bertambah tersiksa dan gelisah. Mengingat ada yang pernah hampir mencelakai gadis itu.

"Aku akan menghubunginya." Ucap Sehun cepat.

Tanpa sadar kebodohan Sehun keluar. Itu karena sangking paniknya kehilangan Jieun. Bagaimana bisa ia menghubungi Jieun sedangkan Jieun sendiri tak memegang alat komunikasi sama Sekali.

"Bodoh..." umpatnya kesal kala mengingat jika Jieun tak punya hp.

"Kau yang bodoh. Kenapa kau berusaha menghubunginya padahal kau tahu dia tak memegang alat komunikasi sama sekali."sentak Eomma kesal.

Sehun tampak gusar. Ia mengacak rambutnya kasar sambil mendesah kasar. Tanpa pikir Lama ia pun langsung membuang tas sekolah nya ke sembarang tempat dan kemudian lekas mencari Jieun.

Kedua orang tua Sehun pun terlihat cemas memikirkan menantu kesayangan mereka yang tak kunjung pulang. Bahkan tak ada kabar sama sekali. Eomma menangis kencang sambil terus berdoa agar putri tercintanya dapat ditemukan dengan selamat. Semangat appa hanya mencoba menenangkan sang istrim meskipun hatinya saat ini juga tak baik memikirkan keadaan sang menantu.

DEAR ( Sehun + IU ff ) [Season 2 END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon