(30) Dear....

1.3K 134 58
                                    

Jangan lupa vote dan kasih komentar...

Dear

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Baru saja Jieun selesai berbersih diri. Kini ia sudah rapih memakai piyama tidurnya yang bergambar hello kitty. Ia pun beranjak untuk tidur. Sebelum ia tidur, ada sesuatu hal yang mengingatkannya. Jieun pun kembali bangkit dan mengambil tas ranselnya. Setelah ia kembali duduk di ranjang. Ia pun mengambil sesuatu di dalam ransel itu. Sebuah kotak yang di lapisi oleh kertas kado. Itu adalah hadiah pemberian Zitao tadi.

"Apa ya isinya?" Jieun terbingung sambil membolak-balikkan kotak hadiah itu.

Karena penasaran, ia pun lekas membuka kado itu. Dan ternyata isi kado itu adalah handphone baru. Jieun terkagum melihat handphone itu, ia ingat jika handphone itu adalah handphone keluaran baru yang harganya bisa di gunakan untuk membeli motor matic. Luar biasa...

Tapi rasa-rasanya aneh Sekali menerima pemberian dari Zitao. Padahal dulu ia fine-fine saja saat menerima barang-barang yang Zitao belikan. Entah barang apapun dan yang pasti soal harga tak main-main. Taulah tipenya Zitao. Tapi Sekarang, rasanya ia tak pantas menerima apapun dari Zitao. Ia begitu menghargai sosok Sehun yang sudah menjadi suaminya itu.

Akhirnya, Jieun pun kembali memasukkan benda mahal itu kedalam tasnya. Ia tak ingin menggunakan barang pemberian dari Zitao lagi, meskipun ia membutuhkannya.

💙

Sementara itu, dari balik pintu yang sedikit terbuka. Sehun melihati Jieun yang baru saja mendapatkan handphone baru dari Zitao. Rasanya nyalinya menciut untuk memberikan handphone yang baru saja ia belikan. Di lihat dari kualitas merk saja, sudah pasti handphone pemberian Zitao jauh lebih bagus dari pemberiannya. Sehun Sedikit meremas kotak yang sudah ia lapisi kertas kado itu. Kemudian tanpa pikir-pikir lagi, ia langsung melempar kado itu kedalam tempat sampah. Ia sudah tak perduli dengan uang yang harus ia keluarkan demi membeli handphone itu. Perasaan nya sedang kalut dengan emosi dan kekecewaan.

💜
💜
💜

Hari Minggu ini Jieun tak sendirian. Untung saja ada Luhan yang menemani harinya. Kebetulan ibu dan ayah sedang ada acara. Sementara Sehun, Jangan tanyakan kemana Sehun. Sudah pasti dia tetap bekerja. Bukankah dia adalah suami idaman yang berkerja keras untuk keluarga kecilnya. Untuk itu Jieun begitu menghormati sosok Sehun. Meskipun dalam artian, pernikahannya tak di dasari oleh cinta.

Pekerjaan rumah sudah selesai Jieun garap. Sekarang ia malah jadi bosan karena melihati Luhan yang main game terus menerus. Ia pun bangkit dari tempatnya dan berniat untuk melakukan sesuatu di kamar. Mungkin akan lebih berfaedah dari pada melihati orang main game.

Saat ia melihati tempat sampah yang ada di depan kamarnya. Terlihat sedikit penuh.  Tapi ada kehandalan yang ia lihat.

"Apa itu?"

Karena penasaran. Gadis itu pun lekas mengambil sesuatu yang menarik perhatiannya itu. Sebuah kado,

"Sepertinya baru. Kenapa di buang?"pikir Jieun merasa heran.

Akhirnya Jieun kembali mendekati Luhan untuk menanyakan perihal penemuan barang itu. Mungkin Luhan tahu itu milik siapa.

"Luhanie, apa kau tahu ini milik siapa?"tanya Jieun sambil memperlihatkan kado itu.

Luhan sedikit berpaling dari layar playstation-nya dan melihati Jieun. Dahinya berkerut melihati kado itu.

"Kau dapat dari mana?"tanya Luhan heran.

DEAR ( Sehun + IU ff ) [Season 2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang