13.3 Someone

6K 257 20
                                    

Author POV






sarada baru saja menyelesaikan ritual mandinya setengah jam yang lalu. Dengan hanya membuka sedikit pintu kamar mandi, aroma khasnya sudah menyebar keseluruh penjuru kamar. Masih di-ingatnya bahwa 2 hari lagi dirinya sekaligus suaminya akan kembali dari Honeymoon, eh? Ralat. Maksudnya, Liburan.




Sar ada keluar hanya menggunakan handuk yang melilit seluruh tubuhnya. Hal yang pertama kali ia lihat adalah.....






Boruto menatap dirinya dengan tersenyum. Hah? Sepertinya uzumaki ini tidak waras?. Tanpa menghiraukan, sarada berjalan melewati boruto. Membuka salah satu pintu lemari kecil. Dan kembali menuju kamar mandi, untuk mengenakan pakaiannya disana. Dari awal, sarada sudah merencanakan untuk mengenakannya di kamar saja, namun boruto-lah yang menggagalkan rencananya.





Saat hampir mengenai kunci daun kamar mandi, ia merasa suaminya masih menatapnya. Ia pun menoleh, dugaan nya ternyata benar. Merasa aneh... Hingga keputusan menanyakan sendiri ke orangnya adalah keputusan yang tepat.



"K-kenapa kau menatapku terus?" tanya sarada risih.

"Hn? Memangnya aku tidak boleh menatap istriku? " tanya balik boruto dengan senyum.

"Apa kau sakit? " sepertinya ini akan jadi kontes tanya.

"Bisa kau lihat, bukan? "

"Huh..? "

"Apa kau ingin memakai baju mu? Kau bisa memakainya disini. " usul boruto.

"Bagaimana aku bisa berpakaian jika kau sendiri ada disini? "

"Memangnya apa masalahnya? Kau istriku dan aku suamimu, bukan? "

"Apa kau sedang ingin mengerjai
-ku? " tanya sarada kesal.

"Tidak" jawab singkat boruto.


Sarada tak ingin berdebat lebih lama lagi akhirnya ia membuka knop pintu kamar mandi, namun urung saat....






Brakkk






Pintu kembali tertutup dan itu oleh karena boruto. Tangan boruto yang tegap, menutup pintu tersebut dan kembali, memutar tubuh sarada hingga berhadapan dengannya. Dua mata yang berbeda warna tersebut, saling bertemu satu sama lain. Ada persaan didalamnya.




Sarada yang masih mempunyai kesadaran segera ingin beranjak pergi ke arah kiri namun dihadang oleh tangan boruto. Kini ia tak bisa kemana-mana.... Wajah boruto semakin dekat. Hingga jarak antar wajah mereka sekarang 20cm. Sarada bisa merasakan nafas berderuh dari suaminya, dengan jarak sedwkat itu... Jantung sarada berdegup sangat kencang.




Salah satu tangan besar boruto membelai halus wajah sarada dengan lembut dan penuh perasaan. Salah satu tangannya lagi, melepas ikatan handuk yang melilit tubuh sarada dan pada akhirnya terjatuh ke lantai. Untunglah sarada masih mengenakan celana pendek dan tanktop se atas perut.






Dengan gerakan cepat boruto mencium bibir mungil sarada. Uchiha tersebut kaget, ia mulai mendorong dada bidang boruto namun segera ditangkap boruto dengan satu tangannya. Awalnya ciuman tersebut lembut namun lama kelamaan menjadi menuntut. Sarada yang mulai terlena pun membalas ciuman boruto dan membuka mulutnya memberi kesempatan bagi boruto. Dengan cepat boruto memasukkan lidahnya dan mengabsen satu-persatu bagian yang ada di dalam mulut sarada. Seperti tidak mau kalah, sarada juga melakukan hal yang sama dengan apa yang boruto lakukan.






Mulut mereka saling beradu, bahkan tangan boruto sudah sigap ingin melepas tanktop yang sarada kenakan. Namun sesuatu menghalangi mereka berdua.....










Brraakkkk






Pintu kamar hotel terbuka kasar dan terdengar suara familiar memanggil nama sarada.



"SARADA!!! " teriak suara familiar tersebut.




Sarada langsung menoleh ke asal suara dan ternyata orang familiar tersebut adalah.....


"Boruto? Tapi... " ia kembali menoleh mencari sosok yang tadi menciumnya.


"T-tapi... Tadi.... " sarada shok, kaget, perasaan yang berjuta-juta kebingungan.

Boruto berjalan mendekati sarada. Namun pandangannya beralih ke arah lain, dikarenakan sarada yang masih mengenakan pakaian yang tidak pantas.

"Dasar! Apa kau tidak malu? Pakai, pakaianmu dulu...! " perintah boruto dengan tegas.

"Apa? Kau sendiri yang melepasnya tadi... " jelas sarada kembali kesal.

"Apa? Aku tidak melakukan hal yang memalukan itu... Kecuali untuk kejadian yang dulu... Tapi aku kan dalam kondisi mabuk"

"Hah? Tidak? Kau pikir aku berbohong? "

"Bukan, memang bukan aku yang melakukannya tapi orang lain"

"Orang lain? "

"Aku tadi merasakan chakra yang besar saat berada di kamar shikadai. Saat aku kembali ke sini, chakra tersebut semakin besar"

"Wajahnya mirip denganmu... "

"Sepertinya ia mengubah penampilannya .dan bodohnya lagi, kau terlena. " pincing boruto.

"Maaf-maaf. Tapi ia benar-benar mirip seperti mu. "

"Sepertinya kau tertarik dengan ketampananku hingga tak bisa membedakan mana aku yang asli dengan mana orang yang palsu" goda boruto.

"Aku tidak tertarik. " jawab sarada dengan semu merah yang menyebar keseluruh wajahnya. Dan boruto tertawa gelegar.

















~ Disamping tempat yang lain~





"Sial!!! Mengganggu saja. " geram salah satu ketua dari pria-pria yang berjubah hitam.

"Tenangkan dirimu... Kita harus melaksanakan ini sesuai rencana."
Ujar salah satu penasihat nya.


"Persetan dengan semua rencana sialanmu itu. Dua hari lagi, kita harus berhasil membawa sarada bersamaku"

"Sebenarnya yang kau lakukan adalah salah. " tiba-tiba kera jubah pria tersebut ditarik oleh ketua.

"Ia adalah milikku. Milikku harus bersamaku" tukas ketua tersebut disetiap kata yang ia lontarkan.

Ketua tersebut melepas kera anggotanya kembali dan mengucapkan kalimat mutlak.



"Aku tidak mau tau, 2 hari lagi... Kita harus bisa membawa sarada " ucap ketua tersebut dengan nada dingin.











*****--*********

Next Chapter :

5-6 April 2018





Catatan :

Sorry for The Update.


Sarada's Destiny [Hiatus]Where stories live. Discover now