Dear Rain

119 12 0
                                    

Karya : Tanpa Nama

Apa kabar rain?
Sering terdengar dulu suara gemericik airmu membelai lembut kupingku. Aku harap itu pertanda baik.

Rain,
Masihkah kau setia bersama gemuruh petir yang menganggu tidurku?
Aku tak suka itu, dia membuatku takut seketika.

Rain,
Masih teringat jelas, bagaimana caramu jatuh kepadaku.
Perlahan tapi pasti, terlihat nakal dan kadang kala terkesan liar. Intinya cuma satu, basahlah tubuh dan jiwaku.

Tapi kini kau jarang mampir ke duniaku.
Padahal duniaku hampir kering menuju gersang.
Apa kau tak kasian?
Duniaku rindu dan haus akan belaian rintik airmu.

Mampirlah sebentar, aku merindukan.

Kumpulan Puisi 1Where stories live. Discover now