Part 13

663 40 6
                                    

Part 13

Callysta's POV

Perasaanku saja atau tangan itu memang tidak mendarat di pipiku? Apa gadis itu mengurungkan niatnya? Kucoba memberanikan diri untuk membuka mata dan melihat apa yang terjadi. Dan, aku melihat lengan gadis itu ditahan oleh seseorang. Dia,

Harry?

.

.

Harry's POV

Aku hanya dapat melihat pertunjukkan ini. Nadine dan Vera menarik Callysta ke ujung kantin dengan keras. Sedangkan Louis, Niall, Dean, dan Drew menghalangi Zayn di tengah kantin. "Zayn!"

Teriakan Callysta memanggil Zayn seakan-akan mereka adalah sepasang pengantin yang hendak dipisahkan karena aku yang tidak menyetujui pernikahan mereka. Sesekali Callysta melihat ke arahku yang tetap diam dan tidak melakukan apapun. Mungkin dalam benaknya terdapat tanda tanya akan diriku.

Dan jika alasan mengapa aku seperti ini adalah karena aku tidak mau di cap sebagai laki-laki brengsek oleh Callysta yang padahal mungkin status itu sudah melekat dalam otaknya, maka aku tidak melakukan aktivitasku seperti biasanya pada Zayn.

Entah mengapa, tapi aku tidak ingin mendapat pandangan buruk dari Callysta. Dan aku sendiri merasa sakit saat Nadine menarik gadis itu secara paksa. Ingin sekali aku menghentikan perlakuan Nadine tapi, aku berada di pihak siapa?

Saat Louis memukul Zayn dan reaksi Callysta yang memohon-mohon untuk tidak menyiksa pria itu, lagi-lagi aku merasa seperti, begitu pedulinya kah Callysta pada Zayn?

"Zayn!"

"Berisik!"

"Aaaa!"

"Call!"

Ya Tuhan, apa yang dilakukan Nadine pada Callysta? Wanita itu, menginjak kaki Callysta tepat pada bagian tulangnya yang bergeser. "Rasakan!" Teriaknya. Sekarang kulihat lengan Nadine yang melayang hendak memberikan tamparan. Aku tidak bisa membiarkan ini.

Buru-buru aku berlari ke pojok kantin dan dengan cepat kutahan lengan Nadine yang hampir mengenai pipi Callysta. "H-Harry?" Ucapnya tidak percaya.

.

.

Callytsa's POV

Harry?

Mataku tidak salah melihat, bukan? Harry menahan lengan Nadine?

"H-Harry?" Aku mendengar Nadine yang berbicara tidak percaya. Siapa sangka, semua orang di bangunan ini melihat ke arah Harry. Mereka terkejut dan tak terkecuali aku. Apa maksudnya Harry melakukan itu?

"Sudah cukup, Nad." Ucapnya kepada wanita yang wajah terkejutnya sama sekali tak berubah. Kontras dengan wajah pria itu yang datar dan dingin. Kemudian ia menatapku. Kesekian kalinya aku merasa ada sesuatu yang ingin Harry sampaikan dibalik mata emerald-nya yang sendu.

"Harry, dia perlu diberi pelajaran lebih dari ini!" Teriaknya kepada Harry namun pria itu tidak menghiraukan.

Heart by Heart ⇨ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang