Chapter 22

12.1K 1.1K 43
                                    

.....

"Sasuke-san, Apa kau terluka?" tanya Naruto panik.

"Ugh~" bukannya menjawab pertanyaan Naruto, Tangan Sasuke langsung terangkat dan menyentuh lehernya yang ternyata terdapat goresan panjang tapi tidak terlalu dalam.

"Ah! Kau terluka...Tunggu disini, aku akan mengambil kotak P3K didalam" ujar Naruto setelah menarik Sasuke duduk dipinggir kolam ikan. Dan setelah itu Naruto berlari kedalam.

"Heh Kenapa dia panik sekali, ini kan hanya luka kecil—" Sasuke terdiam saat mengingat biasanya para istrinya yang lainnya akan dengan santai memanggil dokter atau Hinata yang sedikit panik dan memanggil para pelayan untuk mengobatinya.

Sasuke melihat darah yang ada ditangannya lalu tersenyum.
"Aku belum pernah melihat istri istri panik sepertimu. Bukannya seharusnya kau senang karena aku terluka... Karena aku sudah membunuh sahabatmu kan" ucap Sasuke.

Dan tak lama kemudian Naruto datang dengan kotak P3K ditangannya.

"Perlihatkan lukamu" perintah Naruto.

"Sudah tidak perluh, ini hanya luka kecil" ucap Sasuke dengan santai.

"Luka kecil bisa menjadi besar kalau kau diamkan, cepat perlihatkan!" ucap Naruto kesal.

"Bukanya kau harusnya senang kalau aku terluka. Kau bilang kau membenciku dan...aku adalah pembunuh yang sudah membunuh temanmu kan, kau lupa?" tanya Sasuke.

"I-itu.........menang benar shi" ujar Naruto sambil menundukan kepalanya dan kedua tangan yang terkepal. Sasuke melihat itu terlihat merasa bersalah karena membuat ingatan Naruto kembali kekenangan paling menyedihkannya.

"Aku kedalam dulu"

Tap

Tap

Tap_

Tangan Naruto menarik celana Sasuke.
"Ada apa lagi?" tanya Sasuke. Naruto mengangkat wajahnya dan menatap Sasuke.

"Lukamu...Setidaknya biarkan aku mengobatinya" ucap Naruto dengan pelan tapi cukup untuk didengar Sasuke.

Badump!

"Kenapa ?" tanya Sasuke dan Naruto menarik tangan Sasuke agar kembali duduk disampingnya.

Tangan Naruto membuka kotak P3K dan mengambil obat merah disana.

"Kata Kaasan, Kalau aku melihat ada orang yang terluka tidak perduli dia seorang penjahat sekalipun aku harus tetap menolongnya..." ucap Naruto tampa menghentikan kegiatannya mengobati Sasuke.

"Jadi, meskipun aku membanci Sasuke-san... Meskipun Sasuke-san sudah membunuh Sai, aku akan tetap mengobati lukamu dan yang terpenting kalau adalah suamiku. Itu satu satunya fakta kalau kau bukan musuhku...Selesai" Naruto pun selesai mengobati dan menutup luka Sasuke.

"Sepertinya ibumu orang yang baik, aku jadi ingin bertemu dengannya" ucap Sasuke membuat Naruto menoleh kearahnya.

Mereka cukup lama terdiam disana dengan saling memandang. Sampai akhirnya Sasuke berdiri dan mengusap rambut Naruto.

"Arigato ~" bisiknya lalu bejalan menjauh. Meninggalkan Naruto yang masih terdiam ditempatnya.

.
.
.

"Hah...Hah...Hah..." #bruk


Dengan perlahan Naruto menjatuhkan tubuhnya sambil menyentuh dadanya.

"Hah...Ber-Henti...ini tidak benar...hiks hiks" perlahan air mata Naruto jatuh.

"Aku...sudah bersumpah pada Sai...untuk membuatnya jatuh..hiks hiks...."

"....Aku tidak boleh jatuh cinta padanya"

'Tapi....debaran ini, tidak mau berhenti'

Badump~

Badump~

Badump~

Badump~

Tbc

Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang