04 - Bodoh

3.3K 499 22
                                    


"Yang menurut gue baik, belum tentu baik juga untuk orang lain bahkan mungkin salah dimata mereka."

Theodore Rahagi

🌷🌷🌷

🌷🌷🌷

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

AGI

"Apa lo gak egois? Ngelamar Rindu ditengah kondisi kesehatan lo sekarang?"

"Anjing lo, Ric!" Bentak Bumi menarik kerah hoodie-nya Aric sambil berdiri, membuat Aric juga berdiri dari duduknya.

Yang ini sama sekali nggak ada dalam bayangan gue.

"Kenapa lo, bangsat?!" Aric yang emosinya masih belum reda karena Bumi datang terlambat, semakin merasa emosi dengan perkataan Bumi itu.

Gue? Cuma menghembuskan nafas berat.

Kesel sama Bumi.

Kesel juga sama Aric.

Tapi gue lagi nggak mood untuk ikut-ikutan bersikap tolol kayak dua orang tolol di hadapan gue ini.

Dika yang biasanya paling waras diantara manusia-manusia diruangan ini untungnyabersikap waras seperti biasanya dengan segera melerai keduanya. "Bum! Lepasin, Bum!" Pinta Dika dengan tenang.

Bumi yang kelihatan masih emosi pun akhirnya melepas hoodie Aric tapi harusnya dia stop sampai situ bukannya ngomong, "lo emang sampah!" Tunjuknya pada Aric.

BUK!

Semua terjadi sangat cepat sampai-sampai gue nggak sadar Bumi udah tersungkur di lantai.

Gue menghampiri Bumi, memastikan keadaannya. Sementara Dika dan Sechan berusaha menahan Aric agar menjauh dari Bumi.

"Ric! Udah Ric!" Ini Dika yang ngomong.

"Kok lo mau temenan sama sampah?! Hah?! NGGAK JIJIK LO TEMENAN SAMA SAMPAH?!" Ini nih kelemahannya Aric, emosian.

Tapi gue tau yang bikin Aric marah bukan kata 'sampah' dari mulut Bumi.

Aric marah pada dirinya sendiri, gue tau itu.

Dia marah karena mulai menyadari dan merasa tolol bertanya pertanyaan tadi ke gue.

"Kalem, Nyeet!" Sechan memeluk Aric.

"Diem, Anjing!" Bentak Aric membuat Sehan mejauh.

"Ssshhh!" Untuk pertama kalinya setelah 8 tahun mengenal Sechan dan Aric, gue melihat kejadian kayak gini. Sechan dengan mata yang membesar terlihat marah pada Aric dan dengan ajaib Aric menjadi lebih tenang, menghembuskan nafas berat menunduk dihadapan Sechan, "Monyeeet.. Monyeeet!!" Gumam Sechan seraya menepuk-nepuk punggung Aric mendorong tubuhnya keluar dari kamar.

La Vie En RoseWhere stories live. Discover now