Baru tahu dan si polos Jungwoo

37K 5.1K 1K
                                    













•••



" Why I just realized it now"
Jungwoo


•••
















Beberapa siswa kelas dua belas diam-diam keluar sekolah melewati gerbang belakang. Termaksud Jungwoo. Mereka mengambil kursi plastik dari kantin agar dapat melewati pagar.

Sebelum melewati pagar, Jungwoo membuka seragamnya yang menyisakan kaos putih polos yang ia kenakan. Begitu pula empat orang temannya juga melakukan hal yang sama. Mereka berbondong-bondong pergi meninggalkan sekolah.

" Mau kemana nih kita? ", tanya sih cowok tinggi dan berkulit coklat, Lucas.

" Di tempat biasa ajalah, yuk. Gue laper dah", kini kata cowok berkulit coklat lainnya, Haechan.

Sementara Jungwoo, Jeno dan Vernon hanya mengangguk kepalanya. Menyetujui usulan Haechan. Kemudian Lucas berjalan lebih dahulu memimpin teman-temannya. Diikuti oleh Haechan, Vernon dan juga Jeno di belakangnya. Sementara Jungwoo berjalan sendiri di paling belakang.

Entahlah, Jungwoo merasa gelisah sejak meninggalkan sekolahnya. Padahal ini bukan pertamakalinya Jungwoo bolos jam pelajaran. Namun perasaan seperti itu memang selalu ada di benaknya.

Pada dasarnya Jungwoo memang anak yang tidak nakal dan kedua orang tuanya selalu mengajarkan kedisiplinan. Ia hanya mengikuti teman-temannya saja.

" Bi Eem, mau nasi uduknya ya satu sama es teh manis. Lo mau apaan? ", tanya Haechan ke teman lainnya.

" Sama kaya lo aja", balas Jungwoo. Dianggukin oleh Jeno dan Vernon.

" Kalo lo buluk mau apa? ", tanya haechan kepada Lucas yang tengah menyalakan korek apinya untuk merokok.

" Lo juga buluk ya. Enak aja lo!", balas Lucas.

" Gue nasi goreng sama jus jeruk", katanya lagi. Setelah itu mengisap rokoknya dan membuang asap dari dalam mulutnya.

" Rokok ga? ", tawar Lucas kepada teman-temannya.

" Gak-lah mau makan gue. Nanti aja abis makan", balas Jeno. Lucas menganggukan kepalanya kemudian memasukan kotak rokok tersebut ke dalam saku celananya.

Sambil menunggu makanan-nya tersaji. Haechan dan Jeno memilih untuk bermain game di ponselnya. Lucas asyik dengan rokoknya. Vernon seperti biasa membalas pesan cewek-cewek. Sedangkan Jungwoo memilih menatap toko fotocopy yang berada di sebrang jalan.

Pandangan matanya kian melebar. Kala ia mengenali salah satu gadis yang berada di sana tengah duduk menunggu temannya selesai fotocopy. Tak lama senyum simpul ia layangkan saat gadis di sebrang jalan sana tak sengaja menatapnya. Gadis itu mengernyitkan dahinya. Kemudian memilih menatap ponselnya kembali.

" judes banget sih", gumam Jungwoo setelah ia tersenyum namun gadis itu tak menanggapinya. Biasanya gadis-gadis yang ia berikan senyuman langsung bertekuk lutut terhadapnya.

" Cas, lo tau seragam itu ga? Anak mana? ", tanya Jungwoo sambil menyenggol bahu Lucas.

" Mana sih? ", Lucas mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang dimaksud Jungwoo.

" Oh itu. Ga tau gue dia pake batik bebas sih. Tapi kayanya sih ini anak sma depan sebrang sekolah kita, Woo",

" Ah, masa sih? ", tanyanya lagi.

" Ya pikir deh. Ga mungkin dari sekolah lain jauh-jauh fotocopy ke sini. Kalo bukan sekolah kita sama sekolah sebrang", balas Lucas.

" Bener juga sih. Tapi kenapa gue baru sadar ya",

" Kenapa lo? Naksir sama dia? ", tanya Lucas. Jungwoo menggelengkan kepalanya. Ah masa iya. Jungwoo saja baru bertemu ketika ia tak sengaja bersinggah di kafe beberapa waktu yang lalu.

" WOY ANJAY JUNGWOO SELERANYA ANAK SMA WOY", teriak Lucas tiba-tiba.

" Ga kaget sih",

" Sama",

" B aja ah",

" Lo ga liat muka Jungwoo itu anak baik-baik. Ga heran sih seleranya anak sma", kata Haechan.

Lucas hanya terdiam. Tak lama kemudian tertawa terbahak-bahak. Sementara yang lainnya hanya menatap maklum Lucas, yang biasanya seperti itu. Receh.

" ngomong-ngomong, lo milih anak sma daripada anak cewek stm kenapa? Banyak yang Ga perwa.. ",

Kalimat Vernon terhenti. Kala Jeno langsung meyuapkan pisang goreng ke dalam mulut vernon untuk menghentikan kalimatnya.

" Punya mulut tuh dijaga. Jangan asal ngomong. Cewek anak stm baik-baik kok. Yang ga baik tuh cewek-cewek yang di kali jodoh", balas Jeno.

" Udah ga ada lagi Jen di kali Jodoh. Kan sekarang udah jadi taman", tanggap Haechan.

" Dulu anjir sebelum di rubah jadi taman", balas Jeno.

" Dulu lu sering maen di kali Jodoh ya? Kok tau", tanya Jungwoo yang menatap Jeno penuh tanya.

Teman-temannya tertawa terbahak-bahak kala dengan polosnya Jungwoo mengajukan pertanyaan seperti itu kepada Jeno. Sementara Jeno hanya mengerang frustasi.

" Woo, lo hidup di jakarta bagian mana sih? Semua juga tau kalo kali Jodoh dulunya tempat cewek ga bener", kata Jeno.

" Banyak kontrakan kecil dari triplek juga di sana", tambah Vernon.

" buat apaan? ", tanya Jungwoo lagi.

" Tolong jelaskan kepada Jungwoo teman-teman", ujar Haechan.

" Ayo sini nonton film biru bareng gue", balas Lucas.

" Haaa?? ",

" Gue bilang apa, Jungwoo tuh ga cocok maen sama kita-kita. Dia masih pure anak baik-baik. Maka jangan kalian rusak dia", kata Jeno.

Detik berikutnya Jeno, Haechan, Vernon, dan juga Lucas tertawa. Berbeda dengan Jungwoo yang masih memikirkan untuk apa kontrakan-kontrakan triplek tersebut.

" Ga usah dipikirin, Woo. Ga bakal nyampe. Biar kita-kita aja yang tau", balas Lucas sambil tertawa.

ANAK STM || Jungwoo √Where stories live. Discover now