~Bonus Chapter~

22.2K 3.2K 390
                                    



Berada di sinilah Jungwoo sekarang. Sudah menginjak dua tahun ia melanjutkan studinya di sini. Kalau dipikir-pikir sekarang Jungwoo berada di semester 4. Ngomong-ngomong Jungwoo berada di jurusan teknik Elektro.

Jungwoo melepaskan jas lab-nya lalu menggantungkannya di pintu. Hari ini ia baru saja menyelesaikan praktiknya.

" Jungwoo, dahar hela atuh", ujar salah satu temannya, Chanwoo notabennya asli orang sini. Bandung. ( Jungwoo, makan dulu atuh)

" Iya bentar",

lho? Kenapa Jungwoo di Bandung?

Omong-omong Jungwoo memang meneruskannya di Bandung. Tepatnya di ITB. Dulu soal daftar sbm atau apalah itu Jungwoo tidak pernah tahu apa-apa. Semuanya ia serahkan kepada kakak-nya. Tapi sebelum itu Jungwoo mengingatkan kakaknya untuk mengambil teknik elektro, UI.

Jungwoo bahkan sempat terkejut ketika ia mulai tes dan membaca universita di kertasnya itu. Tidak ada nama universitas impian si gadis yang disukanya. Namun ia pikir matanya sedang bermasalah.

Barulah Setelah pengumuman Jungwoo tahu dan ia diterima di ITB. Ia ingin marah namun juga tak bisa. Mengingat kedua orang tua, kakak dan adik perempuannya sangat senang. Bahkan sang Ibu sampai membuat tumpengan untuk merayakannya. Begitu juga dengan teman-temannya yang bangga kepada Jungwoo.

Dan Jungwoo ingat ketika ia tidak masuk ke universitas impian Yana. Maka Jungwoo akan berhenti dan tidak mengganggunya lagi.

" Jungwoo, urang ka unpad yuk. Abdi hayang katemu jeng kabogoh. Ges genep bulan Abdi can katemu", kata Chanwoo disela-sela suapannya.
( Jungwoo, kita ke unpad yuk. Aku ingin ketemu sama pacar. Udah enam bulan aku gak ketemu)

" Anjir. Jangan ngomong sunda kek. Aing teh teu paham sia", balas Jungwoo.

" Itu anterin aku ke Unpad. Pacar aku di situ. Aku pengen ketemu dia", kata Chanwoo.

Jungwoo mendadak merinding dengan ucapan Chanwoo yang menggunakan aku-aku-an. Serba salah memang lebih baik Chanwoo menggunakan bahasa sunda. Namun Jungwoo tak paham.

" Gakk. enak aja lo. Masa gue nemenin lo pacaran. Enggak deh", kata Jungwoo.

" Jungwooooo. Ayolahhhh.. Cewek di sana cantik-cantik tau. Ya siapa tau kamu kepincut",

Jungwoo terdiam untuk beberapa saat. Benar juga. Lagipula Jungwoo juga bosan dengan teman-temannya yang kebanyakan laki-laki daripada perempuan.

" Eum boleh deh",




©©©






Kebetulan hari ini Jungwoo dan Chanwoo tidak ada jadwal kuliah. Biasanya ketika tidak ada jadwal kuliah, mereka tetap ke kampus dan belajar di perpustakaan. Namun untuk kali ini, Jungwoo dan Chanwoo akan menghabiskan waktunya di luar kampus.

Omong-omong sebenernya Jungwoo ingin menyumpahi Chanwoo sekarang juga sebab ia menyuruh Jungwoo untuk membawa mobilnya. Karena mobil Chanwoo sedang diservis, pantas saja ia meminta ditemani. Untung teman.

" Kamu duduk di sini aja ya. Aku mau cari pacar aku dulu", kata Chanwoo kepadanya. Jungwoo mengangguk malas.

Pergilah Chanwoo untuk mencari pacarnya dan di sinilah Jungwoo duduk sambil meminum Thai tea yang sempat dibelikan Chanwoo.

" Tau ga si Na, sih Mark itu udah suka sama lo dari dulu. Tapi lonya aja ga notice",

" Iya tau. Bego si lo",

" Dih. Apaan si lo-lo pada. Kesel ah tiap ke sini bahas si Mark mulu",

Deg.

Jungwoo merasa tidak asing dengan suara itu. Suara perempuan di belakangnya. Suara yang hampir dua atau tiga tahun tidak pernah ia dengar.

Reflek Jungwoo menengok kepalanya ke belakang dan matanya bertemu pandang dengan gadis itu, Yana. Dengan buru-buru Jungwoo kembali kepada posisinya dengan napas berat. Rasa senang dan sedih menjadi satu. Senang bisa bertemu dan sedih karena tidak bisa menyapa mengingat janjinya kepada Yana.

Jungwoo berdiri, bersiap melangkahkan kakinya untuk pergi dari situ. Namun langkahnya sangat berat kala gadis itu memanggil namanya dan menghampirinya.

" Halo Kak Jungwoo, dah lama ya ga ketemu. Apa kabar?", tanya Yana yang  sudah berada di sebelahnya.

Jungwoo melirik Yana sekilas. Ia ingin melangkah tapi tetap tidak bisa. Namun siapa sangka jika Jungwoo malah reflek memeluk erat Yana. Menyampaikan rasa rindu selama ini yang ia pendam kepada Yana.

Yana terkejut.
Dua temannya, Yeri dan Arin juga.
Dan apalagi orang-orang di sekitarnya menatap dua sejoli itu.






©©©





Pertama-tama aku pengen ngucapin terimakasih yang sudah baca dan komen di ceritaku huhuhu 💕💕💕
Maaf juga bonus chapnya masih ngegantung ya. Aku udah mandek buat mikir wkwkw. Sebenarnya juga aku udah buat sekuel ini. Sempet dipublish juga tapi akhirnya aku unpub. Soalnya setelah aku baca-baca lagi cheese parahhhhh 😭😭

ANAK STM || Jungwoo √Donde viven las historias. Descúbrelo ahora