Raina sadar, ketika ia melihat Riki yang masih bisa tersenyum walau direndahkan orang lain tapi ia tidak mempedulikan itu.
Raina terus menatap Riki dengan senyum yang mengembang dibibir manis nya.
"Aku suka kamu senyum" Kata Riki yang juga menatap Raina dengan senyuman. "Yaudah, kita pulang ya?"
"Iya Ki" Raina pun kembali naik sepeda dengan Riki.
"Rai, main tebak-tebakkan yuk" Ucap Riki sambil terus menggoes sepeda.
"Tebak-tebakkan apa?" Tanya Raina dari balik punggung Riki.
"Nih kamu tebak ya. Binatang apa yang bodoh?" Riki mulai memberi tebakan kepada Raina.
"Hmm apa ya?" Raina mulai berpikir. "Aduh... Aku gak tau Ki" Raina pun menyerah.
"Jawabanya... Ikan kembung" Jawab Riki terkekeh.
"Kok ikan kembung?" Tanya Raina yang tidak mengerti.
"Iya. Udah tau kembung tapi masih terus minum air" Kata Riki terkekeh.
"Haha. Kamu bisa aja Ki" Kata Raina yang ikut juga tertawa.
"Sekarang kamu dong" Kata Riki
"Oke, sekarang aku ya." Ucap Raina. "Rujak, Rujak apa yang gak pedes?"
"Hmm Rujak manis?" Tebak Riki.
"Salah"
"Rujak nanas?" Tebak Riki.
"Salah"
"Aduhh.. Aku nyerah deh" Kata Riki sambil mengusap kepala yang tidak gatal.
"Rujak yang belum dikasih sambel. Haha" Ucap Raina sambil tertawa.
Sedangkan Riki hanya terdiam, tidak mengerti maksud tebakan Raina.
"Krik... Krik... " ledek Riki dengan mengeluarkan suara seperti jangkrik."Ih Riki ngeselin" Raina memukul pelan bahu Riki. Namun Riki malah tertawa.
"Ketawa dong" Kesal Raina dengan menyuruh Riki tertawa.
"Tebakkan kamu gak lucu, lain kali kamu belajar dulu sebelum main tebak-tebakkan" Kata Riki terkekeh.
"Ih kamu belum pernah dicakar monyet ya?" Kata Raina.
"Belum" Jawab Riki terkekeh.
"Aku cakar nih?" Kata Raina.
"Berarti kamu monyet dong" Kata Riki.
"Tuh tambah bikin aku kesel deh" Raina mengelitik pinggul Riki, membuat Riki tidak konsetrasi menyetir sepeda. Dan hampir saja membuat keduanya terjauh akibat asik tertawa.
***
Keduanya pun sampai didepan gerbang rumah Raina.
"Makasih ya Ki" Kata Raina."Iya sama-sama" Jawab Riki tersenyum."Aku pulang dulu yak"
"Yaudah, hati-hati dijalan ya" Kata Raina.
"Iya"
Raina pun memasuki rumahnya, dan disapa hangat oleh Bunda-Afifah.
"Hai sayang, udah pulang?" Sapa hangat Bunda.
"Iya Bun" Jawab Raina sambil mencium tangan Bunda.
"Gimana, sekolahnya?" Tanya Bunda.
"Asik kok Bun, dan aku punya teman namanya Riki. Dia itu orangnya lucu lho bun" Kata Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIORKU
Romance"Ketika Bola mata saling bertemu." Ini kisah masa-masa menjadi junior dan senior. Junior yang seperti Raina Vangelista, terlihat pendiam, kaku, tertutup, pemalu, cupu, namun selalu menjadi juara dikelas. Dan belum merasakan jatuh cinta. Menjadi jun...