8

650 105 2
                                    

The black Range Rover baru saja mendarat mulus di seberang gerbang utama rumah Baekhyun saat sepasang tangan melepaskan seat belt-nya.

"Makasih buat hari ini, Chan. Sorry, kita jadi gak bisa makan malem. Gue udah janji sama Baekhyun buat masakin makan malem soalnya. Bisa ngamuk dia kalau gue gak bikin," Haera tersenyum dan mengambil tas selempangnya.

Chanyeol membalas senyumnya dengan lebar, "Never mind. Next time kan bisa," Chanyeol menengokkan kepala ke arah rumah tingkat Baekhyun yang sudah benderang di tengah langit yang mulai temaram, "Kalau gue mau liat lo masak, boleh?"

"Ng? Lo mau liat gue masak?" Haera merasakan pipinya menghangat seketika, "T-tapi gue belum bilang Baek kalau lo—"

"Dia gak ada di rumah."

Haera mengernyitkan dahinya bingung, "Ooh? Setahu gue hari ini dia gak ada jadwal meeting atau presentasi."

Chanyeol mengangkat ponselnya ke udara sembari memamerkan gigi rapinya, "Tadi di grup chat Sehun ngajak gue sama yang lain buat ngumpul di bar, gue bilang gak bisa karena lagi sama lo. Dan Baekhyun bilang bakal datang, kayaknya sih dia udah otw."

Haera mengangguk paham, "Ya udah, ayo," Ia langsung turun dari mobil Chanyeol dan membuka gerbang personal khusus untuk dilalui orang.

"Hallo, Pak Kang. Udah lama gak ketemu," Chanyeol yang mengekori Haera membungkuk sekilas lalu melambaikan tangannya pada pria paruh baya yang menyunggingkan senyumnya.

"Mas Chanyeol yang udah jarang main ke sini, hehe."

Chanyeol mendekatkan wajahnya ke telinga Pak Kang, "Mulai sekarang kayaknya bakal sering nih, Pak," Ia mengedipkan salah satu matanya jahil lalu melirik Haera yang sudah sampai di pintu utama.

"Wah, saya kira Non Haera punyanya Mas Baekhyun, ternyata—"

Chanyeol meletakkan telunjuk di atas bibirnya, "Masih usaha. Saya duluan ya, Pak!" Ia pun berlari kecil meninggalkan Pak Kang yang hanya menggelengkan kepalanya.

Haera sudah memakai apron dan mengelurkan beberapa bahan makanan saat Chanyeol memasuki dapur dan duduk di kursi tinggi mini bar, "Mau masak apa, Ra?"

"Hmm, sup brokoli? Sosis asam manis?" Haera mengangkat beberapa bahan yang ia sebutkan.

"Cuma itu?"

Haera mengangguk, "Untungnya Baekhyun bukan orang pemilih walau gue masak menu yang sama berkali-kali," Ia mengeluarkan brokoli dan menaruhnya di mangkuk kecil.

Chanyeol sudah bangkit dari duduknya dan mendekati Haera, "Gue boleh bantuin, gak?" Ia melirik beberapa bahan yang berserakan di depan Haera, "Motong sosis misalnya?"

Haera menatap laki-laki tinggi di sampingnya takjub, "Wah, gini nih harusnya laki-laki, inisiatif bantuin cewek, bukannya ngomel kayak Baekhyun," Chanyeol tersenyum senang mendengar Haera memuji dirinya dan diakhiri dengan kikikan geli saat menyadari tangan Haera yang ingin menepuk kepalanya namun kesulitan karena tinggi badannya yang jauh di atas rata-rata.

"Nih, nih, haha," Chanyeol membungkukkan sedikit tubuhnya dan menyodorkan kepalanya pada Haera untuk ditepuk.

"Pengertian banget, sih," Haera tersenyum dan menepuk lembut puncak kepala Chanyeol.

Chanyeol belum berpindah dari posisinya walau Haera sudah selesai menepuk kepalanya. Ia sibuk menatap figur Haera dari samping yang kini sejajar dengan wajahnya.

"Apa?" Haera mengangkat kedua alisnya dan ia mendapat respon senyum jahil dari Chanyeol sebelum Chanyeol mendaratkan bibirnya di pipi mulus Haera selama kurang dari satu detik.

BREATHE | book 1 of 3Where stories live. Discover now