18

545 85 4
                                    

"Baek, mau kemana sore-sore begini?"

"Kenapa? Mau ikut?" Baekhyun mengambil kunci mobilnya yang ada di mangkuk kecil dekat cermin sebelah pintu utama.

Mata Haera membelalak dengan riang, "Emang boleh?"

Baekhyun menarik sudut-sudut bibirnya, "Ya udah, sana ganti baju."

Tanpa basa-basi Haera mengambil langkah kaki seribu menuju kamar untuk berganti baju sementara Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya. Setelah Haera berganti baju dengan kecepatan cahaya, ia langsung menuruni anak tangga dan menuju mobil Baekhyun, namun beberapa saat kemudian ia kembali ke dalam rumah dengan wajah cemberut menghampiri Baekhyun yang ternyata masih duduk santai di ruang televisi.

"Baek, lo ngeselin, ih. Gue kira lo udah di mobil," Haera mengerucutkan bibirnya sembari menendang asal kaki Baekhyun.

Baekhyun tertawa renyah sebentar, "Siapa juga yang nyuruh lo buru-buru langsung ke mobil."

"Ya, biasanya kan lo gue tunggu lima menit kalau gak gue tinggal, gue tunggu dua menit kalau gak gue tinggal," Haera berucap seolah-olah meniru ucapan Baekhyun tempo hari yang selalu membuatnya terburu-buru karena takut ditinggal.

"Sorry,"Baekhyun menyembunyikan tawanya dan bangkit berdiri setelah mematikan televisi, "Ya udah, ayo berangkat."

"Selamat datang, Tuan Muda," Dua orang laki-laki muda berseragam maroon-putih dengan dasi kupu-kupu yang melingkar di lehernya membungkuk sopan beberapa saat setelah Baekhyun dan Haera menginjakkan kaki di lantai marmer coklat, "Selamat datang juga, Nona," Kedua laki-laki tersebut membungkuk kembali saat melihat Haera di belakang laki-laki yang mereka sapa sebelumnya.

"Udah berapa kali dibilangin, panggil gue Kakak aja. Gak usah terlalu formal."

Salah satu laki-laki berseragam tadi mendekat dan berbisik, "Tapi, ini masih jam kerja, mana bisa gue manggil lo gitu, Kak."

"Barusan lo manggil gue Kak, hahaha," Baekhyun meninju pelan lengan salah satu pegawainya, "Ya udah, gue masuk dulu. Yuk, Ra," Ia menoleh ke belakang sebentar dan menyunggingkan senyumnya sebelum kembali melanjutkan langkahnya ke dalam restoran.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih satu jam di perjalanan, Baekhyun dan Haera sampai di restoran keluarga Byun yang beberapa kali disebut oleh Baekhyun. Haera melihat keadaan sekitar dan tak bisa berkata apa-apa. Restoran itu bukan restoran biasa, namun restoran bintang lima dengan kesan mewah sekaligus elegan mendominasi ruangan. Lampu-lampu kristal bergantung di atap dengan cahaya teduh, warna merah dan gold menghiasi seluruh tirai, table, karpet, dan furnitur di sana. Para pelayannya terlihat sangat profesional sekaligus ramah dalam melayani para pelanggan yang mulai memenuhi meja. Semuanya di luar ekspektasi Haera.

"Lo kok gak bilang kalau restoran lo semegah ini? Gue berasa salah kostum," Haera mencubit kecil pinggang Baekhyun dari belakang sembari tetap mengikuti langkahnya menuju lorong di sebelah mini bar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo kok gak bilang kalau restoran lo semegah ini? Gue berasa salah kostum," Haera mencubit kecil pinggang Baekhyun dari belakang sembari tetap mengikuti langkahnya menuju lorong di sebelah mini bar.

BREATHE | book 1 of 3Where stories live. Discover now