Chapter 3 (Keanehan)

26 2 0
                                    

Setelah Kila dan teman-temannya menyelesaikan UTS kini tibalah untuk mereka menjalankan rencana yang telah mereka susun sebelumnya, Kila dengan badannya yang mungil itu tampak kesusahan membawa barang-barangnya untuk di penginapan nanti.

Raka dari tadi tampak senyam-senyum memperhatikan gadis kecil itu, menurutnya ini adalah hal lucu sekaligus menyita perhatiannya, diam-diam Ia pun cengengesan sendiri melihat tingkah Kila.

Kila yang menyadari sobatnya itu mengetawainya pun sontak marah.

"Oy Tiang Listrik! bantuan gw ngapa cengengesan aja, bukannya bantuin juga." gerutu Kila kesal.

"Iya-iya sayang~"

"Hah?!!! Sehat lo? Manggil-manggil gw sayang? biasanya gw yang nyosor duluan, klo lo yang agresif gw jadi binggung, jadi lo diem aja, terima aja klo gw apa-apain." sambil ketawa setan.

"Ogah! BTW mana Salsa ama Bara lama amat?"

Nggiiiiiiiiiiiiinggggggggggg..........

Tiba-tiba kepala Kila berdenyut keras, membuatnya menyengitkan dahi, menahan sakit.

***

"Kila .. Kila.. kamu udah sadar sayang?" terdengar suara samar-samar.

itu suara siapa?

"Dok kenapa anak saya dok? Kenapa dia nggk merespon. Dok DOKTERRRR!"

"Oyy! Ngapain lo bengong aja." tanya Bara.

"Hah?" kila tampak bingung, kini Ia sudah di tiba di kaki gunung Rinjani.

'Loh kok udah di sni padahal tadi perasaan baru siap-siap' tanya Kila dalam hati.

"Kil loe gk papa? Muka lo keliatan pucet, apa kita balik aja?" tanya Raka tampak khawatir.

"Iya padahal tadi loe baik-baik aja Kil" sahut Laras.

"Eemmm gw gk papa kok, mungkin cuma kelelahan."

"yaudah kita istirahat dulu aja." sambil mengajak kila duduk di sampingnya.

"Gw gak nyangka bisa kesini juga padahal tadinya cuma ngimpi wkwkwk." celetuk Bara riang, Kila tersenyum tipis.

"Lo mah makanya jangan sakit-sakitan mulu geh." sahut Salsa sambil menggoyang goyangkan pipi Bara gemas.

Bara memang lelaki yang sedikit ringkih dari pada yang lain, Ia juga mempunyai paras yang lumayan cantik meskipun Ia laki-laki, tidak sesuai namanya, BARA BAGASKARA. Maco bener>-<.

Kila masih memikirkan hal yang barusan terjadi semuanya tampak nyata, Ia mendengar suara mamahnya, terdengar sangat nyata bahkan Ia sampai tidak ingat perjalanannya kemari tadi.

"Yuk lanjut yuk" ajak Bara pada semuanya, hingga membuat Kila terperangah dari lamunannya.

"Yang lo masih kuat jalan atau mau gw gendong?" tanya Bara sambil mengedipkan matanya.

"Idiih geli gw dengernya, kaleng rongsokan ngegombal ahahahaha." Celetuk Kila, padahal Raka serius.

"Pantesan loe gak punya-punya cwe, gombalan lo receh sih" tambahnya.

Bara pun hanya tersenyum miris. kasian sekali.

''Dasar gak peka." ucap kedua sobatnya dalem hati.

THE DREAMSWhere stories live. Discover now