Bab24

39.4K 1.9K 16
                                    

BAB 24 : "Ajakan Eric."










Udah Bagian ke-24 

buat kalian yang belum masukin "21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND" Ke Library atau daftar baca lainnya. ini udah bab ke 24 lohhh.. ayoo disimpan, biar bacanya gak susah-susah 

heheheee

Vote & Comment Kalian sangat dibutuhkan manteman :v

*********


Hazel melihat kearah Ken karena Ken melihatnya. Saat Hazel ingin membuka mulutnya dan mengatakan patahan kata, Ken tiba-tiba memasang headhone dan menyalakan musik dari ipad nya. Walau Hazel juga bingung, kalau ia ngomong, apa yang akan ia ucapkan.

Hazel segera berpaling dan melihat ke jendela, beriringan dengan jalannya Bus yang mereka tunggangi, menjauh hingga keluar dari lingkungan sekolah.

*****

Dua jam dalam perjalanan dan selama itu juga Hazel harus diam, telinga nya sampai-sampai sakit karena selama itu menggunakan earphone untuk mendengarkan musik. Tapi Ken disebelahnya, merasa nyaman-nyaman saja menggunakan headphone itu.

Bus tiba memasuki kawasan yang dinamakan bumi perkemahan. Tempat itu sangat asri, jalan-jalannya yang baru dikelilingi pohon-pohon tinggi yang indah seperti menyentuh cakrawala.

Lalu berhentilah Bus di sebuah kawasan yang melihatkan hamparan halaman luas yang sangat bagus untuk membangun tenda disana. Ada beberapa pos petugas juga yang terletak disana.

"Kita sudah sampai!"

Seseorang berseru, lalu dibalas teriakan senang oleh anak-anak lainnya. Hazel melihat sekelilingnya, jujur ia begitu menikmati perjalanannya. Apalagi Hazel sekarang sedang bersama Ken. Tapi Hazel menendang jauh-jauh rasa senangnya saat melihat Ken itu.

Anak-anak dari Bus satu turun, dari Bus dua yang ada Hazel disana mereka juga bersiap-siap mengemasi barang-barang untuk dibawa turun. Begitu juga dengan bus tiga dan empat.

Semuanya sudah keluar dari Bus, lalu berbaris didepan sebuah pos atas perintah ketua panitia acara camping yang diketuai oleh Bapak Fandy dari guru olahraga SMA Victory.

Beliau menyampaikan segala yang harus di perhatikan dalam Camping, larangan kecil, larangan besar, serta peringatan-peringatan yang tidak boleh dilanggar.

"Ayo sekarang, bangun tenda nya sesuai yang sudah bapak arahkan, para Cowoknya bantu anak cewek mendirikan tenda.. ayo-ayo!" Pak Fandy menepuk tangannya lalu anak-anak bubar dan mencari tempat membangun tenda seperti yang sudah ditentukan.

*****

Luna menendang-nendang bahan penyambung pada tenda. Ia dan Hazel berdiri ditengah teriknya matahari dan hanya berdua yang berniat mendirikan tenda. Anak-anak cewek alay yang satu tenda dengan mereka seperti vampire yang berdiri dibawah pohon karena takut panas.

"Woi sini lu, ngapain spa di bawah pohon?!" teriak Luna. Ia malah mendapatkan abaian oleh Sandra dan beberapa anak sejenis Sandra.

"Ini yang dulu dipasang apa sih?" Hazel memegang penyambung tenda dan pasak.

Kebetulah pak Fandy menghampiri Hazel dan Luna yang akan gila dalam beberapa menit kedepan. "Ko teman-temannya gak bantuin sih?" tanya pak Fandy.

"Capek pak udah dari tadi.." sahut Sandra.

Luna hampir menggonggong setelah mendengar suara Sandra. "Oh yaudah. Eric!" Pak Fandy melambai kearah Eric yang tak berada jauh dari mereka yang sedang mengemasi barang-barang kedalam tenda. "Bantuin adek kelasnya, ayo kesini."

21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIENDWhere stories live. Discover now