Bab40

37.8K 1.6K 16
                                    

Bab 40 : "Tragedi Berdarah Dikantin Sekolah."








Hari Ke-29 (Senin)

Hazel kembali tidak dapat tidur tadi malam, ia selalu memikirkan setiap sikap Levin yang diperlihatkan secara terang-terangan. Hazel tidak tahu apa maksud Levin sebenarnya, Mengapa Levin selalu suka mengusik Hazel dalam tenangnya.

Dan satu lagi beban pikiran yang menghimpit kecil pikiran Hazel. Kedatangan Ken yang secara tiba-tiba begitu mengejutkannya. Dalam diam Hazel selalu bersyukur Ken datang pada waktu yang tepat waktu itu. Hazel sudah tidak bisa membayangkan lagi bagaimana kasarnya perlakuan Levin kepadanya jika Ken tidak ada disana.

"Gak turun?"

Hazel merasakan rasa sakit kejutan pada kepalanya, telinga nya langsung saja menangkap suara ramai. Sadar dimana sekarang dirinya, ia melihat banyaknya anak-anak yang memakai seragam sama seperti yang sedang ia kenakan sekarang.

"Masuk sana! Ngelamun apaan sih?" Tanya Harris yang duduk disamping Hazel sambil memegang kemudi bundar didepannya.

Hazel menyadari kalau dirinya sudah tiba didepan sekolah, dan Harris sudah memanggilnya beberapa kali menyuruhnya untuk turun dari dalam mobil sebelum terlambat.

Hazel menarik tas punggungnya, ia membuka pintu mobil lalu keluar. "Hazel masuk ya kak!" serunya."Nanti jangan lupa jemput."

"Oke! Bye!"

Gadis itu berbalik menghadap gerbang SMA Victory sambil mengancing Almameter nya yang paling atas agar terkancing semua. Lalu ia melangkah dan masuk kedalam kawasan sekolah bersamaan dengan gerombolan anak-anak lainnya.

*****

Hazel dan Luna duduk disamping Bianca, mereka berdua membawa nampan yang masing-masing berisi makanan yang akan mereka santap untuk hari ini. Tidak lupa piring Luna penuh dengan sosis-sosis bakar kesukaannya seperti biasa.

"Dapat hukuman apa Lun?" tanya Sandra yang juga baru tiba dan duduk didepan mereka.

"Disuruh bersihin toilet cewek tiap istirahat kedua selama seminggu." Sahut Luna datar.

"Kalau Joshua?" sambung Siska, teman Sandra.

"Bersihin toilet cowok tiap istirahat kedua selama seminggu dan ngecat tembok ruang Laboratorium yang baru." Sahut Luna lebih datar, tapi ada rasa senang entah sebagai dendam yang terbalasan diwajahnya.

"Dihukum kok bangga," desis Hazel bergumam. Hazel menyapu pandangannya ke seluruh sudut Kantin hingga ia menagkap sosok tinggi Ken yang tengah berjalan bersama keempat temannya.

Ken, Eric dan Jamie tiba di meja tempat mereka biasa nongkrong dikantin. Sedangkan Adam dan Tobi pergi memesan makanan, untuk ketiga temannya yang menunggu juga.

"Gimana Ken, udah selesai liriknya?" Tanya Eric, ia mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya lalu mengetikan sesuatu disana.

"Beres." sahut Ken, Jamie yang duduk sebelah Eric memberikan minuman teh botol dingin pada Ken.

Eric menoleh ke Kiri melihat Ken, "Secepatnya ya, gue udah dapet E-mail dari Om Gilang supaya project kita cepat selesai."

Ken mengangguk lalu meminum sedikit dari minumannya. "Gue jadi penasaran sama album spesial kita kali ini." Seru Jamie yang duduk disamping Kanan Eric. "Gue jadi gugup kayak pertama kali kita mulai ngerilis album."

"Perasaan lo aja," Balas Eric.

"Oh iya Ken, kemarin gue ketemu wanita cantik yang nanya-nanya elo?" Jamie melihat Ken dengan wajah serius yang jarang ia miliki.

21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang