Kenapa Harus Kartini? - Oleh: Putu Felisia

67 5 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Facebook:

Apa yang sedang anda pikirkan?

Tia Imoeth PacarQuwh Alliando:

Gw bingung, ya. Hari ini anak-anak kompleks pada pake kebaya dan konde. Ternyata Hari Kartini, toh. Gw pikir apaan. Nggak berfaedah banget, sih. Gw bingung, apanya yang dibanggain dari Kartini. Dia kan nggak bawa bambu runcing buat perang. Emak-emak kondean doang dirayain. Iyuuuuwh ... :p

Siti Siwon Yeoja Chingu:

Setujuuuu!

Sri Kartika:

Ya, Allah! Ini beneran yang punya status itu perempuan?

Siti Siwon Yeoja Chingu:

Ebused, ada orang sok tahu dateng :v

Sri Kartika:

Orang-orang sekarang memang banyak yang nggak tahu apa yang sudah dilakukan bangsa ini. Karena itu, banyak orang tahunya Kartini ya kebaya dan konde. Tapi, kita harusnya tahu ... pemikiran Ibu Kartini sudah banyak mengangkat derajat kaum wanita. Nggak ada Ibu Kartini, perempuan-perempuan nggak dibolehin sekolah.

Ibu Kartini pun sebenarnya tidak menyukai kebaya dan konde. Bahkan, beliau pernah menulis tentang perempuan cantik bersuntingkan cempaka layu.

Perjuangan di bidang pendidikan ITU BESAR SEKALI.

Nggak ada Ibu Kartini, mungkin hari ini kita masih buta huruf. Dan kalian nggak bisa update status kayak sekarang.

Siti Siwon Yeoja Chingu:

Halaaaah! :v :v :v

Tia Imoeth PacarQuwh Alliando:

Heran ya, ada aja emak-emak nyinyir dateng. Udah jelas orang Indon itu lebay. Orang kirim surat aja dijadiin pahlawan. Dibikinin lagu lagi! Harusnya pahlawan lain juga dibikinin!

Sri Kartika:

Ya, udah. Mbak aja yang bikin lagu, gih.

Tia Imoeth PacarQuwh Alliando:

Eh, monyet kampung! Lo mau cari gara-gara di status gw ya? Gw kenal elo juga kagak! Terserah gw dong! Ini kan status gw! Lo nggak suka tinggal hide atau unfollow! Gampang, kan? Ngapain lo nyinyir nggak jelas gini! Dasar ndeso!

Siti Siwon Yeoja Chingu:

Biasa, Ti. Orang caper ya, gini :v

Mentang-mentang statusnya sepi, merusuh deh di lapak orang :v mana tahu viral.

Sri Kartika:

Lah, kan saya cuma bilang, kalau mbak emang care sama pahlawan perempuan, ya ... udah, mbak kan bisa bikinin lagu juga. Ketimbang mbak nyinyirin pengarang lagu yang sudah wafat.

Mbak, ingat, lho. Kartini itu juga perempuan. Sama kayak mbak. Kartini juga berjuang buat saya dan mbak.

Siti Siwon Yeoja Chingu:

Ini orang emang nggak tahu aturan. Pfffft -_-

Tia Imoeth PacarQuwh Alliando:

Njiiiir!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Mak Lampir reseeeeeeeeee!!!!!!!!!!!!!!!

Siti Siwon Yeoja Chingu:

Emak-emak emang rese :v :v :v

Gak tahu aturan emang mah. Sabar, Ti.

Sri Kartika:

Please, deh. Kalau kalian nggak terima sama apa yang dilakuin orang buat peringatin Hari Kartini, kalian tunjukin karya kalian! Jangan cuma bisa kritik orang dan ngeluh!

Emangnya apa yang udah kalian lakukan buat bangsa ini?

Perjuangan apa yang sedang kalian lakukan sekarang?

.....................................

Sesaat kemudian ...

Tia dan Siti memblokir Sri Kartika.

.....................................

Siti Siwon Yeoja Chingu:

Heran, ada aja emak-emak rese ganggu :v

Tia Imoeth PacarQuwh Alliando:

Sok-sokan bilang perjuangan, lagi -_-

Nggak tahu apa perjuangan hidup kita ini berat.

Siti Siwon Yeoja Chingu:

Betul betul betul :v

Cari follower itu berat!

Tia Imoeth PacarQuwh Alliando:

Cari jodoh juga berat LOL

.........................................

Sri Kartika:

Saya heran, kenapa perempuan kalau nyinyirin perempuan lain itu sadis banget, ya. Termasuk nyinyirin pahlawan yang sudah wafat juga begitu :'D

Apa mereka benar-benar sudah melakukan sesuatu buat bangsa ini? Minimal buat keluarga atau tetangga mereka?

Kalian gimana? :'D

23 April 2018

Putu Felisia

Stop Plagiarism.

Tentang Penulis

Putu Felisia adalah seorang novelis dan penggiat literasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Putu Felisia adalah seorang novelis dan penggiat literasi. Baginya, sebuah tulisan adalah jejak setiap orang di muka bumi. Karena itu juga, Putu menggagas KANOI dan mulai mengajar menulis lewat grup daring.

Karya-karya Putu telah terbit melalui penerbit mayor, indie atau self publish. Untuk menghubungi Putu, bisa berkunjung ke wattpad PutuFelisia.

THE VOICE OF WOMEN (END)Where stories live. Discover now