Baca part 21 terlebih dahulu sebelum membaca part ini, ya 😊.
Voment juseyo!
"Aku membawakanmu sarapan." ucap Sehun yang baru saja memasuki kamar sambil membawa nampan yang berisi segelas susu coklat kesukaan Jessy dan juga sepiring makanan.
Jessy menoleh ke arah Sehun sebentar lalu menggeleng pelan. Nampaknya gadis itu tidak berselera.
Sehun menautkan alisnya bingung."Kenapa ? Biasanya kau suka sekali makan."
"Tidak tahu, aku hanya sedang malas saja, Sehun. Nanti aku juga akan makan." jawab Jessy seadanya.
Sehun menaruh nampan yang ia bawa di nakas samping tempat tidurnya. Pria itu kemudian beranjak ke arah Jessy. Sehun mengangkat kepala Jessy pelan, melemparkan bantal yang gadis itu gunakan untuk tidur, lalu ia duduk dan meletakkan kepala Jessy di atas pangkuannya. Sehun mengubah posisi tidur Jessy yang semula miring menjadi terlentang agar lebih nyaman. Namun tanpa disangka Jessy malah mendengus tidak suka dan kembali tidur dengan posisinya seperti semula.
"Kau ini kenapa ?" tanya Sehun bingung.
"Bokong ku sakit, Sehun. Aku tidak mau tidur terlentang. Rasanya tidak nyaman." ungkap Jessy yang membuat Sehun mengangguk paham.
"Aku tidak mau yang seperti tadi malam lagi, Sehun. Rasanya sakit." sambungnya.Sehun tahu apa yang Jessy maksudkan. Semalam Sehun bercinta menggunakan berbagai gaya dengan Jessy. Mulai dari 69 hingga yang terakhir adalah doggy style. Sehun bersumpah ia sangat menikmati gaya yang terakhir itu. Dia begitu suka melihat pantat Jessy dari posisi belakang dengan payudara gadis itu yang ikut bergoyang-goyang setiap Sehun menghentakkan dirinya. Jessy ass looks perfect, batin Sehun. Ah, memikirkan hal itu saja sudah mampu membuat Sehun mengeras kembali.
Sehun tidak menyahuti kata-kata Jessy. Ia tidak akan menyanggupi sesuatu yang tidak mungkin bisa ia lakukan. Sehun kembali menarik bantal yang tadi sempat ia singkirkan, lalu kembali memindahkan kepala Jessy kesana.
"Sehun, sudah mau berangkat ?" tanya Jessy saat Sehun berdiri tiba-tiba.
Sehun menggeleng pelan. "Aku akan mengambilkan ointment untukmu."
"Oi.. Oi apa tadi Sehun ?"
"Ointment, itu sejenis salep. Tunggu sebentar, aku akan mengambilnya." Jawab Sehun lalu beranjak pergi.
Sehun nenuju lantai bawah, membuka kotak PPPK lalu mengambil salep yang dia maksud. Pria itu dengan sedikit tergesa-gesa kembali menuju kamarnya di lantai atas dan menghampiri Jessy. Sehun menyibak selimut yang Jessy gunakan dan tanpa ada rasa jijik sedikitpun pria itu mengoleskan salep ke sekitar anus Jessy yang nampak memerah dan sedikit lecet.
"Ah, Sehun sakit." ringis Jessy yang membuat Sehun mengumpat dalam hati. Sial! Bahkan kini suara Jessy terdengar seperti desahan di telingaku. Sehun menggelengkan kepalanya. Berusaha mengenyahkan pikiran kotor dari otaknya dan tetap fokus untuk mengobati Jessy. Setelah dirasa sudah selesai Sehun beranjak menuju kamar mandi. Pria itu menggulung lengan kemejanya kemudian mencuci tangannya di wastafel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Sugar ✔️
Fanfiction[sudah diterbitkan] "She is my little girl, touch her and you die!"