Baca part 29 dulu sebelum membaca part ini ya 😊
Voment Juseyo!
Sehun mengepalkan tangannya saat melihat Jessy yang tertidur lemah di sampingnya. Mata gadis itu membengkak dengan beberapa luka di tubuhnya. Memalingkan wajah, Sehun segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sendiri. Membenamkan kepalanya dalam kubangan air dingin untuk menjernihkan pikiran, lalu setelah itu beranjak keluar tanpa memandang Jessy lagi.
Sehun mengusap wajahnya kasar. Benar-benar tidak habis pikir bagaimana dirinya bisa menjadi semengerikan itu semalam. Mencari nama di dalam kontaknya, Sehun memencet tombol panggilan disana.
"Halo, Baekhyun. Tolong kerumahku sekarang! Aku butuh bantuanmu," Sehun mematikan panggilan itu secara sepihak, kemudian mengusap wajahnya kasar.
Pria itu membanting handphone di dalam genggamannya. Menjadikan benda persegi itu sebagai pelampiasan dari bentuk kemarahannya. Kemarahan pada dirinya sendiri.
Sehun memijat pelan kepalanya yang mulai berdenyut nyeri. Menghela nafas berat berkali-kali sebelum memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya kembali ke kamar. Oh lihatlah, pria bajingan itu bahkan seperti kehilangan kepercayaan dirinya hanya untuk sekedar menemui Jessy.
Sehun mengernyit saat melihat posisi tidur Jessy yang sudah berbeda dari saat terakhir ia melihat gadis itu. Jessy yang awalnya tidur terlentang, kini meringkuk di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya hingga ke kepala. Dia pasti sudah bengun, batin Sehun.
Sehun mendekat, menjilat bibir bawahnya pelan sebelum berucap. "Jessy . . . kau sudah bangun ?"
Tidak mendengar jawaban, Sehun menghela nafas pelan. Pria itu memberanikan diri untuk menyentuh bahu Jessy. "Hei, maafkan aku.-" Sehun mengusap bahu itu pelan. "Kau marah ?"
Jessy tak bergeming, membuat Sehun semakin kebingungan. Tidak biasanya gadis itu akan mendiamkan Sehun saat Sehun mengajaknya bicara seperti ini. Sekalipun Jessy sedang dalam mode merajuk, biasanya dia akan tetap menanggapi ucapan Sehun walaupun nada yang digunakan gadis itu terdengar tidak enak.
Jessy biasanya bahkan masih sempat-sempatnya mengutarakan perasaannya pada Sehun bahwa dia sedang marah atau kesal pada Sehun karena Sehun menyebalkan dan sebagainya.
Sehun menyingkap selimut yang menutupi wajah Jessy. Namun nafas Sehun terasa tercekat saat menemukan wajah Jessy yang basah karena air mata. Gadis itu sedang terisak kencang.
"Baby . . . ." Sehun berucap lirih sambil hendak menangkup pipi gadis itu.
Tetapi, diluar dugaan. Sehun bahkan ingin memaki dirinya sendiri melihat respon yang Jessy berikan. Gadis itu beringsut mundur hingga punggungnya menyentuh kepala ranjang sambil menggeleng. Agaknya sama sekali tidak ingin jika Sehun menyentuh bagian tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetest Sugar ✔️
Fanfiction[sudah diterbitkan] "She is my little girl, touch her and you die!"