Bagian 1 ; Pagi Yang Buruk

35.5K 1.1K 11
                                    

halo! aku publikasi ulang cerita ini ya. juga judulnya menjadi The Boss and I (sama aja si hahaha)

selamat membaca!

***

Jam digital yang berada di atas nakas menunjukkan pukul lima pagi. Tepat di samping jam yang berwarna putih itu, ada sebuah benda canggih berbentuk persegi panjang yang terus menyala dan berkali-kali terdengar bunyi yang menandakan ada pesan baru masuk. Aku tidak peduli, dan melanjutkan tidurku kembali.

Hingga cahaya mentari masuk di antara celah hordeng yang sedikit terbuka dan itu cukup mengganggu tidurku. Akhirnya aku terbangun dari tidur yang sangat tenang. Kalau diperhatikan sudah lama aku tidak merasakan tidur senyenyak ini.

Oh, iya, aku Renata. Biasanya di panggil Rena. Aku bekerja di sebuah perusahan besar. Posisiku itu sebagai sekretaris yang merangkap menjadi asisten pribadi.

Aku menengok ke arah jam digital yang berada di atas nakas. Pukul enam pagi. Karena hari ini hari Minggu, aku akan melanjutkan tidur lagi. Hei, hari Minggu itu waktunya bermalas-malasan di atas kasur.

Aku merebahkan tubuh kembali. Lalu mengambil ponsel. Menekan tombol power dan ... seketika aku bangkit dan terduduk. Tidak lupa mataku yang membulat sempurna. Aku terkejut.

Terpampang dengan jelas kalau di layar ponsel ada notifikasi 11 Pesan baru dari Pak Bagas—Bosku—dan satu panggilan tidak terjawab.

Mati aku

Gimana dong? HAAAAAA

Dengan cepat aku membalas pesan dari Pak Bagas. Namun tidak kunjung ada balasan, dan itu membuatku pusing sendiri, artinya aku harus bersiap-siap untuk hari esok, karena apa? karena aku bakal dimarahin habis-habisan sama bosku.

Pengen nangis aja deh.

"Pak Bagaaaaasssss, saya minta maaf. " aku mendramatisir.

The Boss and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang