13.

2K 246 8
                                    

Dorrrrrrr

V membelalakan matanya, ia seperti merasakan peluru menembus kedadanya.

Irene terkejut, ia mendengar suara tembakan, dan betapa terkejutnya dia saat tahu bahwa v yang memeluknya dari belakang, dan ia juga melihat darah segar mengalir didada bagian kiri v.

"v,,,,,,,, "teriak irene sangat keras. V terjatuh, saat irene hendak menyelamatkanya tiba-tiba segerombolan orang berjaz hitam mendekat kearahnya.

"lepaskan kumohon, biarkan aku menyelamatkanya, tidakkk, v....... " irene diseret oleg orang-orang tersebut dan dimasukan kedalam mobil.

V tak sadarkan diri, ia bersimbah darah dijalanan. Mobil yang membawa irene melaju sangat kencang.
.
.
.
"lepaskan!" irene terus meronta, ia dibawa disebuah rumah yang sangat megah, irene sendiri juga tidak tahu rumah siapa itu.

Kemudian para pesuruh tersebut melepaskan irene, dan irene tampak mengeram kesakitan dibagian pergelangan tanganya.

"tugas kalian sudah selesai, sekarang pergilah." ucap seseorang dibalik kursi panjang tersebut.

"baik tuan."

Setelah itu irene mengamati seseorang dibalik kursi tersebut, kursi tersebut berbalik.

"apa kabar menantuku." ucap sehun sambil menyeringai.

Irene terkejut, sekarang ia tahu siapa dalang dibalik semua ini.

'appa benar-benar menjualku, paman ini dia yang ingin menikahkanku dengan anaknya.' batin irene.

Sehun berdiri, dia berjalan menghampiri irene. "suho akan senang melihatmu ada disini."

"aku tidak akan pernah mau menikah dengan putramu." kata irene dengan nada keras.

"hahaha, lucu sekali, diluar sana banyak gadis-gadis yang mengejar suho, dan mengemis untuk bermimpi menjadi istri suho, kau, kau terpilih dan kau menolaknya, hahaha." ucap suho sambil tertawa terbahak-bahak.

Melihat hal itu, irene jauh lebih kesal.
"kenapa kau membawa ku kesini, aku ingin kembali kerumah appaku."

"rumah appa? Maksutmu bae jin young, hahaha, astaga, apa dia tak memberitahumu." ucap sehun sambil menyilangkan kedua tanganya didepan dadanya.

"apa maksut paman." ucap irene.

"kau memang gadis yang penurut, appamu telah memberikanmu padaku, dia sudah tidak ada hubunganya denganmu, karena dia telah menyerahkan dirimu padaku, appamu, dia berpesan padaku untuk menjagamu, berarti kau sudah ada ditanganku sekarang" kata sehun sambil menyeringai.

"tidak mungkin, appaku tidak akan melakukan hal itu, paman berbohong" ucap irene.

"haha untuk apa aku membohongimu, dan lagi, lusa, pernikahanmu dan suho akan diselenggarakan, jika kau kabur lagi, aku akan membuatmu tidak bisa melihat dunia luar lagi." kata sehun.

"paman memang kejam." teriak irene.

"jika kau lebih penurut aku tidak akan kejam, heii, kalian, bawa dia dikamarnya dan kunci pintunya." teriak sehun.

Lalu para bodyguard tersebut masuk dan menyeret irene kembali.

"akhhhh... " irene tersungkur setelah bodyguard tersebut mendorong irene masuk kedalam kamar.

Ceklek

Suara pintu terkunci dan irene tak bisa kabur lagi.

Dok dok dok

"buka pintunya, hei, kalian kalian mendengarku, buka pintunya." teriak irene sambil menggedor-gedor pintu tersebut.

"hik, hik, kenapa semua ini menimpaku, appa, eomma kenapa kalian tega dengan anak kalian sendiri, apa uang sebegitu penting daripada anak kalian sendiri." kata irene sambil menangis.

Irene merosot kebawah, ia memegangi lututnya "v, aku sangat mengkhawatirkanmu, v, bagaimana kau sekarang, apa kau baik-baik saja? V kumohon kau harus hidup, bebaskan aku, bebaskan aku, bebaskan aku."
.
.
.
"IRINE.......... " v terbangun, ia menyebutkan nama irene sangat keras, rupanya ia sedang bermimpi.

V terengah-engah, nafasnya sangat berat, dan bahkan ia merasakan sedikit ngilu dibagian dadanya.

"dimana aku,.. " v melihat disekelilingnya, ia juga melihat tanganya diinfus, dan kepalanya diperban, rupanya ia sedang berada dirumah sakit, lantas siapa yang menolong v.

Ceklek

Pintu terbuka, v mengamati seseorang tersebut, dan ia seperti pernah melihatnya. "kau sudah sadar?" pria tersebut berjalan menghampiri v dan berdiri disamping ranjang v.

V kemudian memposisikan dirinya untuk duduk. "siapa kau"

"aku menbawamu kemari karena kau terkena luka tembak, apa kau habis berkelahi?" ucap mingyu.

"terimakasih karena telah membawaku kemari." ucap v.

"tak apa, kau cukup kuat, sudah 2 hari kau tak sadarkan diri."ucap mingyu.

"selama itukah? Boleh aku tahu siapa namamu?" tanya v.

"kim mingyu, apa keluargamu ada disini, aku akan menghubungi mereka." kata mingyu sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

"aku tak mempunyai keluarga."ucap v.

Mingyu merasa tak enak, ia menaruh ponselnya kembali kedalam saku. "mianhe, aku tak bermaksut menyinggungmu, jadi selama ini, kau hidup sendiri?" tanya mingyu.

"hemmmm, sejak kecil aku tak tahu saiap kedua orangtuaku, seperti apa mereka, apakah appaku tampan? Apakah eommaku cantik? Aku tidak tahu." ucap v sambil tersenyum.

"kau memang anak yang kuat." mingyu memegang pundak v, entah kenapa perasaan v jadi menghangat.
.
.
.
Krieettttt

Pintu terbuka, irene melihat sosok tinggi sedang berjalan menghampirinya.

"aku membawakan makanan untummu."ucap suho.

Irene seperti mengenal sosok tersebut. "kauu.... "

Suho tersenyum kearah irene. "kita bertemu lagi, kau tahu setelah pertemuan pertama kita, aku tidak bisa melupakan wajahmu." kata suho sambil duduk diranjang irene.

"kenapa kau lakukan ini padaku, aku membencimu dan aku menolak perjodohan ini." teriak irene.

Suho tetap menunjukan senyumanya, ia tahu irene akan berkata seperti itu.

"makanlah, kau akan sakit jika tidak makan hemm." suho menyuapkan satu sendok ke depan mulut irene

Irene sangat kesal, ia tak tahu manusia jenis apa yang ia hadapi sekarang.

"tidak, lebih baik aku mati." irene menyingkirkan sendok tersebut sampai sendok itu jatuh kelantai.

Dalam hati suho sangat marah, lalu ia membanting peralatan makan tersebut.

Prangggg

Irene terkejut bukan main, pasalnya suho lebih mengerikan daripada v.

"lusa kita akan menikah, jika kau tidak menurut bersiaplah untuk menderita, karena selama ini aku sudah bersabar, kau sudah menjadi milik keluarga oh sekarang, karena appa dan eommamu sendiri yang menyerahkanmu pada kami." suho lalu pergi.

Irene terisak, ia sangat takut, tidak tahu lagi siapa yang akan jadi pelindungnya, karena pelindungnya sekarang ini pergi.

"hik, hik, v, aku takut, v.... Tolonglah aku, hik, hik."

Skip

"tunggu, ini rumah paman?" tanya v.

"hemm, memangnya kenapa?" tanya mingyu yang melihat ekspresi v terkejut.

Kriettt pintu terbuka dan menampakan sosok namja yang v sendiri mengenalinya. Namja tersebut terbelalak matanya karena melihat seseorang yang ia kenal berada didepan pintu dengan appanya.

"hyunng.... "

My Name Is VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang