SARANGHAE 2

923 105 1
                                    

Semenjak saat itu Jihoon seolah menjauhi Daniel,ia bahkan selalu berusaha menghindari kontak dengan Daniel,dan ini sudah tiga hari

dan sekarang Jihoon tengah duduk sendiri di pojok kantin mengaduk-ngaduk minuman nya tanpa minat,sambil menatap sendu meja dimana Daniel dan kedua teman nya berada

"Dia bahkan terlihat biasa saja...seolah tidak perduli...aku mengharapkan apa...aku hanya bahan taruhan"lirih nya sendu,tanpa terasa air mata nya menetes saat itu,namun Jihoon terkejut saat tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan sebuah sapu tangan dan saat Jihoon melihat nya ada seorang Namja tinggi yang tampan tengah tersenyum sambil menyodorkan sapu tangan nya

"Jangan menangisi orang yang bahkan tidak perduli pada mu..."ucap Namja itu,Jihoon terdiam

"Hapuslah air mata mu"ucap Namja itu lagi

"Terimakasih..."Jihoon mengambil sapu tangan itu dan menghapus air mata nya,ia tersenyum kecil pada Namja itu,yang tengah duduk di hadapan nya

"Kau siapa?...aku belum pernah melihat mu?"tanya Jihoon

"Aku lai Guanlin,kelas 11 ipa 2..dan aku juga baru pindah"jawab Guanlin,JI-hoon mengangguk

"Aku park Jihoon,kelas 11 ipa 1...salam kenal Guanlin"balas Jihoon,Guanlin tersenyum hangat ke arah nya

Jinyoung yang sadar Jihoon tengah bersama seseorang memberi tahu Daniel yang saat ini tengah asik dengan makanan nya

"Niel..lihat lah itu...Jihoon kenapa tiga hari ini kalian tidak terlihat bersama?"

Daniel hanya bergumam,membuat Jinyoung mendengus,namun sesekali Daniel melirik ke arah Jihoon,dan membuat nya sedikit tersenyum kecut

"Kau itu sebenar nya menyukai nya atau tidak?jika kau masih mempertahankan nya hanya karna alasan taruhan lepaskan lah dia,dia terlalu baik bagi orang sedingin diri mu!"Woojin sudah kesal dengan sikap Daniel ia akhir nya mengucapkan apa yang ia pendam selama ini

"Woojin benar,kau jangan membuat nya sakit,ia bagaikan kaca yang begitu tipis,sekali terjatuh akan membuat nya pecah,Niel jangan menyakiti nya terus dengan semua ini"

"Dia urusanku..kalian tidak isah ikut campur,urusan aku menyukai nya atau tidak,itu urusanku!"Daniel berucap kesal,Jinyoung dan Woojin menatap nya kesal

"Kau tetap saja seorang kang egois Daniel...!"

"Aku tidak perduli!"

Daniel bangkit dan meninggalkan kedua sahabat nya itu,ia berjalan menuju ke kelas nya,namun saat di tengah jalan,jemari nya mengambil sesuatu dari kantung celana nya,cicin yang pernah Ia berikan pad Jihoon

ia menemukan nya tergeletak di lorong saat tiga hari yang lalu,Ia tahu Jihoon selalu menjaga Cincin ini namun kenapa Ia menemukan nya tergeletak di lorong begitu saja

dan satu ketakutan Daniel,Jihoon mendengar percakapan nya dengan sohyee

"Maaf kan aku..."lirih nya

Skip

Dua minggu sudah,dan Daniel masih bersikap biasa saja terhadap Jihoon dan justru membuat Jihoon yakin Daniel tak pernah mencintai nya melainkan hanya sebagai bahan taruhan

"Lepaskan saja...jika kau terus tersakiti"

Ucap Guanlin,saat ini mereka berdua tengah duduk di kantin bersama,Jihoon manatap nya dan menggeleng ia masih sangat mencintai Daniel

"Aku tidak bisa...."

"Tapi kau terus tersakiti..."

"Aku tidak perduli,aku mencintai Daniel sangat,urusan ia mencintai ku atau tidak,itu urusan nanti"

Guanlin menghele nafas dengan ke keras kepalaan Jihoon

"Kau begitu keras kepala..."

"Aku tau..."

"Jihoon-ah.."

Jihoon menatap Guanlin,yang juga tengah menatap nya dalam,Guanlin meraih jemari Jihoon dan menggenggam nya lembut

"Jihoon-ah..jika kau lelah dan butuh tempat untuk kembali pulang,datang lah pada ku,aku akan selalu menunggu mu...sebagai tempat untuk kau kembali pulang...."

"Guanlin..."

"Aku mencintai mu..."

Jihoon terdiam terhenyak dengan pengakuan Guanlin,bagaimana bisa pikir nya

"Aku menyukai mu sejak pertama melihat mu...kau begitu baik dan lembut...membuatku selalu ingin menjagamu tidak seperti diri nya yang hanya bisa memberi luka pada mu"

Guanlin menatap nya dalam,Jihoon berteriak frustasi dalam hati nya,dia begitu mencintai Daniel meski Daniel sudah memberi nya begitu banyak luka,tapi sampai mati pun ia hanya mencintai Daniel hanya Daniel

Ia melepas genggaman Guanlin,dan berucap lirih

"Maaf...aku tidak...aku hanya mencintai nya..."

"Kenapa?"Guanlin bertanya lirih

"Karna Daniel segala nya bagi ku..."

Guanlin tertegun,Jihoon sosok yang begitu rapuh dan mencintai orang yang begitu kejam pada diri nya membuat Guanlin sakit

"Baiklah,asal kan aku bisa melihat senyum mu itu lebih dari cukup bagi ku..."

"Maaf kan aku Guan...dan terimakasih"

Daniel yang sebenar nya mendengarkan dari meja yang berharak tak jauh dari mereka,mengepalkan tangan nya erat

'Park Jihoon bodoh akan tetap bodoh!'

Daniel bangkit,lalu berjalan gontai menuju ke ruang osis ingin meringankan pikiran nya sejenak dengan beristirahat di sana

"Dia mencintai nya tapi selalu mengelak nya...."ucap Jinyoung pada Woojin yang tengah memperhatikan sikap Daniel

"Kau benar,aku tak pernah melihat nya,kacau seperti itu,dia benar-benar egois,membiarkan diri nya sendiri dan juga Jihoon terluka,itu benar-benar bodoh"

Woojin dan Jinyoung hanya mampu menghela nafas,berharap Daniel dan Jihoon mampu menyelesaikan permasalahan mereka berdua dengan baik-baik

"Kita hanya bisa berharap tang terbaik Woojin-ah"ucap Jinyoung

"Ya...setidak nya itu yang bisa kita lakukan saat ini,hanya mereka sendiri lah yang dapat menyelesaikan nya....."


Bersambung

NIELWINK STORY || BOYXBOYWhere stories live. Discover now