White Lily

1K 95 1
                                    

[Love, Hurt]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
voment?
.
.
.
.
.
play

Seorang lelaki tampan tengah berlari kecil di lorong rumah sakit sambil membawa sebuah buket bunga
White lily,ia terus melihat ke arah jam tangan yang melingkar manis di pergelangan nya

Pria itu sampai pada sebuah kamar rumah sakit,tempat yang ia tuju ia segera membuka pintu ruangan putih itu

Cklek..!

"Maaf aku terlambat"ucap nya setelah memasuki ruangan bernuansa putih dan berbau obat-obatan tersebut

Seorang pria manis tengah terduduk damai sambil membaca sebuah buku di tangan nya dan tersenyum saat melihat siapa yang datang

"Tidak apa-apa,kau sudah datang itu cukup bagi ku.."ucap pria manis itu sambil tersenyum lembut,pria tampan tadi ikut tersenyum melihat kekasih nya si pria manis

"Jihoon-ah...aku membawa bunga kesukaan mu.."ucap pria tampan itu kepada kekasih nya park Jihoon pria manis tadi,lalu meletakan bunga White lily yang ia bawa pada meja di samping ranjang rawat kekasih nya

"Aku terlambat karna mampir untuk membeli Bungan White lily kesukaan mu tadi,maaf ya"ucap pria tampan itu

Jihoon tersenyum dan menggeleng

"Tanpa dirimu membawa apapun aku sudah senang kau datang Daniel.."balas Jihoon kepada Daniel pria tampan itu

Daniel tersenyum lembut memandang wajah kekasih yang pucat saat ini

"Bagaimana kondisi mu?lebih baik?"tanya Daniel

"Aku bisa berdiri tadi,namun hanya sebentar...."balas Jihoon lirih dan sedikit menunduk

Daniel tersenyum lembut dan mengelus tangan Jihoon memberi semangat meyakinkan bahwa kekasih nya itu pasti sembuh

Jihoon dan Daniel sudah menjalin hubungan sejak SMA dan hubungan mereka masih berlangsung sampai sekarang di mana Daniel bahkan sudah menjadi pemimpin perusahaan ayah nya menggantikan ayah nya yang sudah ingin menikmati hari beristirahat di rumah,hubungan mereka juga sudah mencapai tahap tunangan sejak tiga bulan yang lalu

Namun naas pada saat Daniel sedang melamar Jihoon dengan kejutan di sebuah taman,Jihoon pingsan secara tiba-tiba dengan darah segar mengalir dari hidung nya,dan Daniel harus mendapat tamparan keras saat mengetahui kondisi Jihoon dari dokter yang memeriksa nya,bahwa kekasih nya terkena leukimia stadium akhir dan virus yang sudah menyebar di seluruh tubuh Jihoon,dunia Daniel runtuh saat itu juga

Ia bertanya pada dokter kenapa penyakit ini baru ketahuan sekarang,dokter bilang mungkin Jihoon sering mengabaikan rasa pusing dan kelelahan nya juga sering melewatkan jam makan nya sehingga ia tidak menyadari kondisi apa yang sebenarnya ia alami,dan pasti saat Jihoon pingsan dengan darah yang begitu banyak itu adalah titik tubuh nya bertahan

Dokter bilang kemungkinan Jihoon dapat sembuh adalah satu persen mengingat kondisi nya yang parah,namun Daniel terus memohon agar dokter melakukan apapun agar Jihoon dapat sembuh,Jihoon selalu melakukan terapi untuk membantu nya bertahan,hanya bertahan bukan menyembuhkan nya secara total,Jihoon sudah pasrah jika ia memang akan pergi dari dunia ini,tapi Daniel selalu di sisi nya dan berkata ia pasti sembuh

Kondisi nya semakin parah bahkan kini Jihoon mengalami lumpuh dan terkadang suka hilang ingatan secara tiba-tiba,namun Daniel tetap bersihkeras Jihoon harus tetap melakukan terapi,karna ia yakin Jihoon nya akan sembuh

"Mau ke taman?"tawar Daniel,Jihoon mengangguk semangat

Daniel lalu mengangkat Jihoon dan mendudukan nya di atas kursi roda,ia pun mendorong kursi roda itu untuk keluar menuju taman

Mereka telah sampai pada taman yang tidak begitu jauh dari rumah sakit taman yang indah dengan berbagai bunga yang tumbuh di sana,juga dengan kupu-kupu indah yang berterbangan,Jihoon duduk pada kursi roda nya dengan tenang memejamkan mata menikmati paparan sinar matahari yang hangat di musim semi ini,Daniel setia menemani nya duduk pada bangku yang ada di sebelah nya memandangi wajah Jihoon yang terlihat teduh dengan senyum tipis yang begitu tulus

Ia mengalihkan pandangan nya sesaat pada hamparan bunga itu dan ia tertarik dengan sebuah Bunga Anyelir putih Daniel bangkit dan menghampiri letak bunga itu dengan Jihoon yang memperhatikan nya bingung

"Apa yang kau lakukan?"tanya Jihoon,Daniel justru tersenyum dan kembali ke tempat nya semula sambil membawa bunga Anyelir putih yang ia ambil dan memberikan nya pada Jihoon

Jihoon menatap bingung dan bertanya-tanya dalam hati

"Bunga Anyelir putih adalah lambang cinta yang murni,dan ini mengambarkan rasa cinta ku padamu..."ucap Daniel tersenyum tulus,Jihoon menatap wajah Daniel lamat dan mengambil bunga itu dengan tangan yang sedikit bergetar,tanpa terasa air mata nya menetes tersentuh denga apa yang Daniel ucapkan

"Heii kenapa menangis"ucap Daniel berjongkok di hadapan kursi roda Jihoon,Jihoon menggeleng dan mengulurkan tangan nya untuk mengusap wajah Daniel dengan air mata yang masih menetes,Daniel diam memejamkan mata menikmati usapan Jihoon pada pipi nya

"Terimakasih..."ucap Jihoon dengan nada bergetar karna menangis,Daniel membuka mata nya dan menatap lembut Jihoon sambil menggenggam tangan nya

"Untuk apa?"

"Untuk semua nya,untuk dirimu yang selalu berada di sisi ku,menyemangati ku,mendampingi hari-hari ku dan bersabar dengan apa yang terjadi dengan ku,bahkan ketika terkadang aku melupakan diri mu kau...kau hiks.."Jihoon kembali menangis sambil memandang wajah Daniel yang masih tersenyum lembut ke arah nya

"Sthhh,Jihoon itu kewajiban ku sebagai kekasih mu,itu adalah tugas ku selalu menjaga mu,itu semua ku lakukan dengan tulus dan iklas karna satu aku mencintai amat mencintai mu apapun kondisi mu,jangan menangis oke,karna aku selalu yakin ada saat nya kau akan sembuh dan kembali sehat itu pasti dan aku akan selalu menunggu hal itu sampai kapan pun..."ucap Daniel sambil menghapus air mata Jihoon,dan lagi kembali membuat Jihoon tersentuh dengan semua yang Daniel ucapkan,Daniel begitu tulus pada nya

"Aku hanya takut Niel...."ucap Jihoon parau karna habis menangis

"Takut akan apa?"

"Takut jika aku tidak akan sembuh dan tidak akan bisa bersama mu lagi..."

"Kau pasti sembuh...aku yakin kau akan sembuh ji..."

Daniel mengecup kening Jihoon dengan penuh kasih sayang,Jihoon memejamkan mata nya menikmati kecupan Daniel dan tersenyum sedih jika hal yang ia takutkan terjadi

"Ayo kembali,cuaca mulai dingin"ucap Daniel,dan memakaikan jaket nya pada Jihoon lalu mendorong kursi roda itu kembali ke rumah sakit

"Bunga-bunga akan gugur pada saat nya,namun hati ku akan tetap menjaga mu.
Rembulan kadang hilang kadang purnama,namun kasih akan tetap abadi."

TBC!
Chpter satu White lily continue

NIELWINK STORY || BOYXBOYWhere stories live. Discover now