7.mimpi buruk

2.7K 219 10
                                    

Violeta POV

Aku dari tadi terus memikirkan apa yang dikatakan Subaru, hingga aku memutuskan untuk mengikuti nya. Aku mengikutinya hingga sampai dikamarnya. Aku tidak melihat sesuatu yang terjadi, pada Subaru. Dia susah masuk kamarnya. Aku tersenyum kecil dan berbalik. Aku berbelok dan, aku melihat Rosa sedang menuju kamar Subaru. Aku yang melihat Rosa, langsung memata-matai nya. Hingga Subaru membukakan pintu. Aku tidak terlalu mendengar ucapan mereka. Yang aku dengar adalah rosa ditangkap darkness dan dia akan memusnahkan Subaru. Dia berteleportasi dengan Subaru. Aku kaget, aku bergegas mencari mereka. Aku lompat dari pohon ke pohon. Hingga akhirnya aku menemukan mereka. Subaru terlihat lelah atau tidak bisa menahannya lagi. Sekelilingku berubah menjadi panas. Aku mengeluarkan kekuatan fire-ku. Seperti dulu, mataku berubah menjadi merah dan rambutku juga berubah menjadi merah. Aku loncat dari pohon itu dan menyerangnya. Aku tersenyum kecil. Ternyata dia mempunyai kekuatan teleportation ,ya?,batinku. Dia tampak menghindarinya dengan mudah. Saat aku hendak menyerang matanya berwarna putih. Dan kalau mata putih itu ... Kekuatan teleportation? Tck! Tidak mungkin dia mempunyai kekuatan yang super rare, itu!!, Batinku yang frustasi.

“kau tidak akan bisa melawanku anak manis”

“tentu aku akan nelawanmu, pengecut!”

“heh? Kita lihat saja,nanti”

Katanya yang berusaha meremehkan ku. Sebelum dia menggunakan kekuatan andalannya, yaitu illusion. Aku menggunakan controller milikku. Baru kali ini, aku merasakan perlawanan yang sangat sulit dari penyihir lain. Kalau yang lain akan sangat mudah. Aku berusaha mengendalikannya, hingga berhasil. Akhirnya aku berhasil mengendalikannya. Aku membuatnya pingsan dengan keadaan luka dibagian kepala. Aku menoleh dan disitu ada Subaru.

“su-subaru? Kau tidak apa? Apa ada yang terluka?”

Kataku yang sudah seperti semula. Dia Hanya tersenyum kepadaku, yang membuatku tambah bingung.

“aku tidak apa. Ayo balik”

“sungguh?”

“sungguh”

Katanya dan berjalan pergi dari hutan. Aku hanya mengikutinya dari belakang. Sesampainya di gerbang asrama.

“terimakasih”

“untuk?”

“karena kau telah menyelamatkan aku”

“tidak apa. Kan, kita teman”

Kataku. Tapi, saat aku melihat wajahnya. Dia terlihat sakit atau bisa dibilang sedih dengan perkataanku tadi. Apa dia menginginkan hubungan yang lebih dari teman. Kalo benar, apa jangan-jangan ia ...,batinku. Subaru hanya pergi meninggalkanku. Aku pun juga pergi ke kamar. Aku merebahkan tubuhku di kasur. Aku masih memikirkan mimik wajah Subari tadi. Apa benar yang aku maksudkan ini?, Aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Akhirnya setelah lama aku memikirkan hal itu, aku tertidur diatas kasur.

.

.

.

“apa kau tau dimana Rosa?”

Tanya Riya. Pertanyaan itu membuatku sakit lagi. Mukaku langsung memucat.

“heh, kau kenapa? Sakit? Kalau sakit kenapa masuk?”

“a-ah! Aku tidak apa-apa, kok.tenang saja”

Kataku dan langsung menaiki sapu terbangku. Aku mempercepat jalan sapuku. Hingga tak sadar aku sudah berada di hutan grey. Aku berhenti disalah satu pohon. Aku menaiki pohon itu, dan tentu aku membawa sapu itu bersamaku. Aku bersender di pohon itu dan mulai menangisi Rosa.

the legend of whitchWhere stories live. Discover now