1.6; Berangkat Sekolah

11.5K 1.7K 121
                                    

"DEKA BANGUNNNNNNNNNN. JANGAN LUPA BAJU OLAHRAGA!!!" teriak jiho disebrang balkon kamarnya.

deka langsung ngedudukin tubuhnya, sambil ngucek kedua matanya. emang ini rutinitas anak-anak, pokoknya yang depanan rumahnya, bakalan teriak-teriakan. siapapun yang bangun duluan, diliat dari lampu kamarnya yang masih mati, berarti belum bangun. maka bakal di bangunin.

belum sempat deka nguap, kedua matanya langsung refleks kebuka.

pemuda itu langsung lari ke ujung balkon,

"HOOO! BAJU OLAHRAGA GUE MASIH DI TEMPAT KOTOR!!!"

jiho berdecak, "minjem jeka lah. dia kan ada dua baju."

"YA TAPIII--"

"NGGAK USAH TERIAK BANGSAT! GUE DI DEPAN LO. JARAK KITA NGGAK SAMPAI 5 MENTER!" balas jiho galak.

refleks aja deka mundur. jiho galak. mukanya kayak singa betina, apalagi belum mandi.

jiho mengelus dadanya, "telepon jeka sekarang. tu bocah pasti belum bangun, secara depan rumahnya kan mingyu."

bener. mingyu sama jeka, kedua itu nggak ada yang bangun pagi duluan. untungnya, jeka pasang alaram.

kalau mingyu, nggak usah di tanya. telat; langganan.

"HAL-"

"LEE SEOKMIN, NGGAK USAH TERIAK-TERIAK!" pekik jiho di sebrang balkonnya.

deka neguk ludahnya, "jek!"

"heum...., masih jam 5 subuh dek." suara khas jeka baru bangun tidur terdengar.

"baju olahraga gue basah. minjem baju lo dong. bawa entar."

"iya-iya." balas jeka dengan nada lemasnya. ya gimana nggak lemas, seharusnya bangun jam 6 lewat, malah kebangun.

"yaudah makasi--eh lo nggak sholat ya! sholat sana lo njeng!"

"gue non muslim. lo ngigau?"

"ah iya. gue yang belom sholat. ah lo mah!" deka langsung nutup teleponnya gitu aja.







dan di sebrang sana, jeka ngedumel lalu lanjut tidur.





***

"pagi mina-chan." sapa mingyu sambil ngiket tali sepatunya.

mina terkekeh, sambil ngikat rambutnya.

"lo berangkat cepet amat? jemput pinky ya lo???"

mimgyu mengangguk, "eh lo ngapain ke depan sini??? pergi sama jeka?"

mina balas mengangguk, "nebeng. bokap gue lagi pergi, mobil masuk bengkel. yuju juga ikut sih."

"ahh, deka juga katanya nebeng jeka."

mina membulatkan bibirnya, lalu agak melangkah mundur karna mingyu yang mundurim motor gedenya.

terus pemuda itu manasin motornya.

"min, itu tali sepatu kanan. nggak keiket." tegur mingyu.

mina noleh kebawah, lalu berdecak, "ahh. perasaan tadi udah ikat hampir mati????" ucapnya pada dirinya sendiri.

"ehhh.... gyu--"

"--udah nggak apa-apa." potong mingyu sambil ngiketin tali sepatu mina. iya, mingyu langsung jongkok gitu aja, sambil ngiketin tali sepatunya.

mina terkekeh, diam-diam merhatiin mingyu.

"jadi inget zaman kecil dulu deh, waktu gue dibeliin sepatu baru. gue nggak bisa ngiket talinya. terus ujung-ujungnya gue kerumah lo dulu, buat minta diiketin." celetuk mina tiba-tiba.

pemuda itu berdiri, lalu menatap mina membalas senyum gadis itu.

"iya. gila waktu cepet banget berlalu. mina-chan sekarang udah gede. nggak cadel lagi." balas mingyu lalu mengelus pucuk kepala gadis didepannya.

"is! nggak usah ungkit cadel deh. gue congkel juga mata lo!"

"hahahaha. enggalah. eh tapi, sampai sekarang lo masih nggak lancar iket tali sepatu."

mina mencebikkan bibir bawahnya.

"gue bisa tau!"

"bisa apaan. itu aja kemana-mana talinya. coba gue nggak liat, entar lo jatuh kayak dulu, jidat lo di jahit. sampai sekarang masih ada bekasnya tuh! tuh!" tunjuk mingyu pada jidat mina yang ditutupi oleh poni tipisnya.










dan mereka berakhir dengan adu mulut.

***

Ice Cream Cake.一1997line✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant