2.8; A Teen

8.2K 1.3K 120
                                    

jeka memasuki ruang kelasnya, isi kelas sudah bising, mereka berbicara namun berteriak satu sama lain, seperti dipasar. beberapa ada yang bermain gitar.

senin ini sampai kedepan, kelas akan seperti ini terus tanpa guru. karna UAS sudah selesai.

lain halnya dengan jeka yang baru datang dan memilih duduk ditempatnya, pemuda tinggi ikut duduk disamping jeka, mingyu.

tak ada percakapan satu sama lain. satu sama lain sibuk dengan hape satu sama lain.

jangan tanya kenapa. pertemanan mereka memang akhir-akhir ini kurang sehat. mereka lebih memilih memikirkan diri sendiri, mulai dari tiga hari setelah bertemu di rumah mina lalu.


dari seberang meja, june bersandar di kursinya menatap punggung teman sebangkunya, kim jiho.

gadis itu memakai headaset, sambil menelengkupkan kepalanya diatas meja.

jiho sebenarnya malas untuk masuk sekolah, bertemu dengan orang-orang yang ia hindari terutama jung jaehyun.


sayangnya, mamanya nggak pernah memperbolehkannya bolos kecuali sakit.











di meja urutan kedua setelah meja jiho, ada jaehyun dan mina.

"udah sarapan min?" tanya jaehyun.

"udah kok jae." balas mina tersenyum tipis. setelah itu, tidak ada percakapan lagi. keduanya sibuk dalam pikirannya sendiri.

mina melirik mingyu, jaehyun melirik jiho.








pintu kelas kembali terbuka, menampilkan gadis mungil, eunha memasuki kelas.

gadis itu segera duduk disamping yuju yang sedang membaca novelnya.

"ju lo cerita apaansih sama mami lo?"

yuju menoleh, menangkap raut eunha kesal.

"lo tau, gue di nasehatin abis-abisan sama orangtua gue."

"gue cuman mau kita kayak dulu apa salah?"


eunha menggeram kesal, "halah basi."

"persahabatan my ass. goyah cuman gara-gara perasaan. perjodohan. konyol tau nggak." ucap eunha pedas dan keras. sontak seluruh isi kelas melihatnya.


"APA LO LIAT-LIAT HAH?!" ucap eunha galak.

anak-anak kelas langsung ngelanjutin kegiatannya, karna takut dengan wajah eunha yang menakutkan.

yuju berdecak, "lo lebay banget sih pake teriak-teriak segala?!"

eunha tak terima langsung memukul mejanya, lalu berdiri, "KENAPA LO NGGAK TERIMA HAH?! INI SEMUA JUGA GARA-GARA LO!"



gadis tinggi itu sontak ikut berdiri, "gara-gara gue?! coba liat siapa yang childish disini! bertahun-tahun gue sama-sama lo. pengap na pengap sama sifat lo ini! apa-apa pakai teriak-teriak. sifat bossy lo juga nggak berubah-rubah."



deka yang daritadi nyaksiin bareng rose disampingnya, langsung berdiri berniat memisahkan,

"na udah." deka narik eunha duduk, tentu saja eunha menolak.

"apaan sih lo nggak usah ikut campur!"

eunha membalas tatapan yuju, "lo pikir gue nggak pengap berteman sama lo?! pengap! tiap hari denger teriakan lo! tiap hari berhadapan sama sifat cuek lo! ujung-ujungnya ngadu sama nyokap. lihat siapa yang kayak ana--"




semua mata dikelas membulat sempurna, tamparan dari yuju mengenai pipi eunha.

gadis berponi dan berambut panjang itu menatap eunha dengan menangis.

"gue butuh kalian tapi kalian nggak ada. gue butuh solusi buat pertemanan kita, gue curhat sama mami gue. tapi lo ngomong gini, lo yang sakit apa gue yang terlalu lemah dimata lo?!"

mina berdiri, "yuju ayo," mina menarik yuju, namun ditepis olehnya.

"lo juga! cuman gara-gara perjodohan, yang bisa kalian tolak. masalah pribadi kalian, bawa-bawanya ke persahabatan kita. ngotak coba!" bentak yuju kemudian.

seisi kelas kemudian berbisik-bisik, bertanya-tanya tentang perjodohan.

wajah mina sudah memerah padam, gadis itu ingin menangis, melangkah mundur namun bahunya ditahan dari belakang, mina menoleh menangkap mingyu disana.

"its ok, tetap disini." bisik pemuda itu.



"lo semua bisa keluar dulu? gue minta tolong?" kata june pada anak-anak kelasnya.



minghao selaku ketua kelas memainkan kode untuk menuruti perkataan june.

hingga akhirnya kelas hanya menyisahkan mereka bersepuluh.


***





"paling muak gue sama orang yang ngumbar-ngumbar masalah." ucap rose yang sedang bersender pada meja kelas.

eunha tertawa sinis, "gue lebih muak sama cewek yang pergi kemana-mana sama cowok rusak. lo jengah sama june. tapi suka boncengan sama cowok yang lebih parah dari june."

"LO!?"

jiho langsung menengahi, "aNJING LO SEMUA BISA DIAM NGGAK?!"

june menahan amarahnya.

pengap katanya? june tersenyum miring. seperti kuman saja dirinya ini dimata rose.

"halah lo nggak usah suruh diam. ini masalah juga berawalan dari lo, bangsat." balas rose sambil menunjuk-nunjuk jiho.

jaehyun langsung menahan lengan jiho, saat gadis itu mencoba akan menampar rose.


gadis itu menatap tangan jaehyun, lalu menepisnya.

"bisa nggak kita semua balik baik-baik? tolong jangan begini." ucap mina serak.

jeka yang daritadi diam, langsung menatap semua sahabatnya.

"kalian semua gimana? nyalahin sifat gue karna gue mendam. meanwhile, gue selalu ingin cerita tapi selalu jadi nggak ingin, karna kalian selalu ngebahas topik nggak penting."



deka berdecak, "halah halu lo. bilang aja lo haus perhatian." balas deka kesal. pasalnya dia sangat kesal menyalahkan mereka begitu saja.

"halu lo bilang?!" jeka langsung menarik kerah deka, melayangkan pukulan ke deka.


jaehyun, mingyu dan june langsung mencoba memisahkan mereka. walau hampir tidak bisa, namun akhirnya bisa.


"kalian kenapasih?!" bentak jiho.

"wOI anjing, gue nggak ngerti sejak kapan kalian jagoan gini hah!" seru rose.

eunha menatap semua sahabatnya, "gue selesai sama kalian. muak gue." ucap gadis itu pergi begitu saja meninggalkan ruang kelas.







***

Ice Cream Cake.一1997line✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora