Bab 25

3.5K 415 25
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung tidak membutuhkan lebih dari ranjang *full size. Namun, Jungkook menolak membeli kurang dari ranjang berukuran *king, dua nakas dan satu lemari yang serasi dengan sebuah cermin yang cantik. Taehyung membuat kesalahan dengan terlalu lama memandangi pada sehelai selimut berwarna lavender dan *shams yang serasi. Sebelum dia tahu apa yang terjadi Jungkook telah membeli seluruh perlengkapan alas tidur lengkap dengan sprei dan bantal baru. Taehyung mendebatnya sepanjang waktu tapi Jungkook bersikap seakan-akan Taehyung sedang tidak berbicara. Dia hanya berkedip pada Taehyung dan terus saja menempatkan pesanannya sembari memberikan pengarahan kepada sang salesman. Sekembalinya mereka dari makan malam, yang mana Jungkook bersikeras untuk memberi Taehyung makan, semua furniturnya telah diantarkan. Bee berdiri di pintu ketika mereka naik. Dia menyukai ini.

.

"Terima kasih telah memperbolehkanku melakukan semuanya hari ini. Aku membutuhkannya. Kau mungkin tidak mengerti namun aku harus melakukannya," Jungkook berujar sebelum Taehyung membuka pintu mobil.

.

Taehyung balik memandangnya. "Kau butuh membelikanku seluruh perlengkapan kamar tidur dan sprei yang mahal?" tanya Taehyung, kebingungan.

.

"Yeah, benar."

.

Taehyung tidak mengerti tapi dia menganguk. Jika Jungkook perlu melakukannya Taehyung akan menghargainya. Dia hanya masih belum percaya bahwa semua itu miliknya. Taehyung akan merasa menjadi seorang pangeran di dalam kamarnya. "Well, terima kasih sebelumnya aku tidak mengharapkan apa pun lebih dari sebuah ranjang. Aku tidak siap untuk dimanjakan."

.

Jungkook mencondongkan tubuhnya ke depan dan menekankan sebuah kecupan disamping telinga Taehyung. "Yang kulakukan tadi sama sekali belum mendekati memanjakanmu. Namun aku berniat menunjukkanmu apa tepatnya yang dimaksud dengan memanjakan."

.

Taehyung bergidik dan meremas pegangan pintu. Dia tidak akan membiarkan Jungkook membelikan apapun lagi. Taehyung harus menghentikannya namun ciuman-ciuman di seputaran telinga membuatnya sulit untuk fokus.

.

"Mari kita lihat bagaimana keadaanya," kata Jungkook saat menarik diri.

.

Jarak. Harus mendapatkan sedikit jarak. Taehyung sangat siap melompat kearahnya sekarang. Bukan hal yang bagus. Kontrol. Hormon-hormon kehamilan ingin mengambil alih.

.

Jungkook berlari mengitari bagian depan Rover ketika Taehyung membuka pintu di sisinya dan bersiap keluar. Dia kemudian mengambil tempat di depan Taehyung mengambil tangannya dan membantu Taehyung turun seolah dia seorang yang tidak berdaya sebelum Taehyung dapat turun sendiri. "Aku bisa keluar sendiri, kau tahu," tukas Taehyung padanya.

.

Jungkook nyengir. "Yeah namun apa yang seru dari hal itu?"

.

Tertawa, Taehyung mendorong melewatinya dan berjalan menuju Bee yang telah menonton keduanya seakan mereka adalah salah satu drama favoritnya di televisi.

.

"Nampaknya *The Pottery Barn memutuskan untuk menurunkan pengiriman terakhir mereka di kamarmu." Bee berkata, menyeringai seperti anak kecil yang berada di toko permen. "Bolehkah aku tidur denganmu di tempat tidur luar biasa besar itu malam ini? Kasurnya menakjubkan!"

JATUH [Book 2] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang