Hari Pertama Sekolah

5.9K 385 36
                                    

Dhea's Pov

Hari pertama masuk SMA, sebenernya gue benci harus ikut MOS kayak gini. Tapi siapalah gue, anak baru yang bisanya cuma ikutin peraturan yang ada.

"Dheeee, ini udah jam berapaaaa? Sana jalaaaan..." teriakkan kakak perempuan gue satu ini sangat amat memekikkan telinga.

"Iya bentar Kak, ini gue lagi cari tali sepatu sebelah lagi," sahut gue yang juga berteriak.

Dasar para panita MOS yang kurang kerjaan. Ngapain sih nyuruh pake tali sepatu beda sebelah segala, bikin susah aja.

Gue berangkat dengan naik angkutan umum dan cukup jadi bahan tatapan banyak orang. Ya, gue sih bodo amat.

Sesampainya di depan jalan besar, sekitar 500 meter dari gerbang sekolah, gue baru tersadar kalau hari pertama MOS pasti si para panitia ini akan cari-cari masalah. Sepengalaman gue jadi panita dulu di SMP, pasti gue akan majuin jam masuk sesuka hati. Feeling gue pun berkata kayaknya hal itu bakal dilakuin juga sama senior di sini.

Dengan langkah terburu-buru, hingga akhirnya gue memutuskan untuk lari sampai ke sekolah biar gak kena hukuman yang kadang suka ajaib. Dari kejauhan gue melihat seseorang yang baru turun dari motor dan kayaknya muka dia familiar buat gue.

Oh iya, dia kan si Tania yang pas minggu lalu celingak-celinguk kayak orang bego di depan kelas. Tuh bocah kenapa santai banget?!

Bhukk... gue sengaja menabrak tubuhnya dari belakang.

"Woy, lo anak baru kan? Buruan lari, kita udah telat 5 menit!" Gue berteriak padanya masih sambil berlari, tak lama kemudian dia pun mengikuti gue.

Benar saja, ketika kami baru selangkah memasuki gerbang sekolah, sudah ada beberapa senior yang berdiri menatap ke arah kami. Dan juga beberapa anak baru lainnya yang terlambat sudah berbaris di sana.

"Kalian berdua, baris di sini," ucap salah seorang senior perempuan ke kami berdua.

Gue pun langsung mendongakkan kepala melihat ke arahnya.

Dan, deg... dia cantik banget.

Kakak senior tadi memarahi kami dengan wajah juteknya. Gue pun sesekali curi pandang untuk melihat wajahnya. Gue melirik ke arah badge name yang ada di seragamnya.

Adeeva Jingga M, nama yang bagus.

"Kalian berdua yang baru datang, kenapa terlambat?" tanyanya.

Gue hanya menundukkan kepala. Bukannya takut terhadapnya, gue cuma berusaha stay cool biar gak terlihat gugup di depannya.

Dengan sigap, si Tania ini menjawab pertanyaan Jingga. Ah, cari mati saja kau Tan.

Benar saja, Tania pun jadi bulan-bulanan senior karena berani menyanggah. Dia diminta untuk tetap berdiri di sana, sedangkan gue dan yang lainnya disuruh untuk bergabung dengan barisan kelas masing-masing.

Setelah beberapa menit, si Tania itu masuk ke barisan kelas X-2 yang juga merupakan kelas gue. Dia berbaris tepat di samping gue.

"Eh ketemu lagi kita. Diapain lo tadi sama Kak Jingga?" tanya gue berbisik.

"Nih lo liat aja nametag gue," jawabnya sambil menunjukkan nametag yang ia kalungi.

Gue pun gak bisa menahan tawa. "Hahaha Ketan, hahaha, ups."

"Gak usah ketawa," gerutunya.

"Hahaha cocok sih sama lo, Ketan. Anw, kenalin nama gue Dhea."

"Gue Tan..." belum sempat dia melanjutkan ucapannya, gue sudah memotong kalimatnya.

Reminisce 1.5Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz