Awalnya

6.6K 311 14
                                    

Beberapa jam sudah berlalu. Dokter belum juga keluar dari ruangan. Datanglah Hinata kecil dengan kakaknya yaitu Hyuuga Neji

Naruto yang tengah memeluk ibunya mengalihkan pandangan kepada gadis kecil itu. Matanya sembab, pastinya dia juga terkejut mendengar berita itu

" Kaa-chan... " panggil Hinata pada Kushina. Ya, Hinata memang sudah mengenal Ibu Naruto sedang kecil lebih tepatnya sejak ibu Hinata meninggal dalam kecelakaan pesawat

" Hinata-chan.. " sahut Kushina. Hinata menghambur ke pelukan Kushina

" Apa Tou-chan baik-baik saja?? " tanya Hinata dengan berderai air mata

" Tou-chan mu dan Tou-chan Naru pasti baik-baik saja sayang " sahut Kushina menenangkan Hinata

Krieeettt... Pintu terbuka dokter keluar

" Bagaimana keadaan tou-chan ku dok ??" tanya Naruto to the point

" Apakah anda saudara dari korban yang bernama Minato?? " dokter itu balik bertanya

" Iya dia suami saya dok.. " Kushina menyahutnya

" Korban mengalami cedera dan luka dalam yang sangat parah. Dan sekarang Beliau koma. Berdoa saja agar dia dapat melewati semua ini " jawab dokter itu

" Dan korban bernama Hiashi, beliau baik-baik saja dan lukanya tidak parah. Hiashi-san bisa pulang sekarang " lanjut dokter itu

Bak tersambar petir di siang bolong, Naruto meremas baju yang ia pakai. Ia merutuki kejadian kecelakaan itu yang membuat ayahnya koma sekarang. Siapa yang harus disalahkan?? Takdir??

Naruto melihat Kushina yang menangis histeris.

" Ini semua karena Hiashi-san.. " tiba-tiba Naruto mengucapkan kalimat itu dan membuat Hinata tercengang

" Tidak Naru, ini bukan salah siapa-siapa. Ini semua sudah takdir dari kami-sama " Kushina berusaha menenangkan anaknya

" Jika bukan karna Hiashi-san. Tou-chan tidak akan koma. Saat kecelakaan Tou-chan bersama Hiashi-san bukan?? " Naruto mulai tersulut emosinya

" Tidak Naru-.. " Kushina yang belum selesai bicara disahut oleh Naruto

" Dan kau.. " seru Naruto sambil menunjuk wajah Hinata

" Enyahlah dari hidupku selamanya. Kau membuat Tou-chan ku koma. Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Aku sangat membencimu. Camkan itu. Jangan pernah dekati keluargaku lagi atau kau akan terima akibatnya " bagaikan ditusuk panah kata-kata Naruto menancap kuat fi hati Hinata

" Narutoo.. " Kushina mulai geram. Naruto malah melenggang pergi

" Hinata-chan sudah ya.. Maafkan Naruto.. " Kushina memeluk Hinata yang ketakutan mendengar ancaman Naruto

Flashback mode off

Disinilah Naruto berada. Di pesawat dengan tujuan Jepang. Di sebelahnya terdapat Sasuke yang sibuk dengan berkas-berkas di tangannya.

" Jika aku sampai bertemu denganmu sadako. Akan ku siksa kau.. " Seru Naruto dalam hatinya

Di belakang tempat duduk Sasuke dan Naruto ada Temari dan Shikamaru yang sudah tidur dengan pulasnya

Di Jepang,

" Hinata-chan.. " panggil Kushina kepada gadis berambut indigo itu saat mengetahui Hinata ada di kantin dengan teman-temannya

" Kaa-san.. " Sahut Hinata

" Wah.. Kau semakin cantik saja ya.. " puji Kushina. Hinata merona

" Bibi.. Aku dan Ino juga cantikk lho.. " Seru Sakura

" Hahaha.. Gomen bibi tidak menyapa kalian." Kushina terkikik geli

" Dia akan pindah kemari Hinata-cha.. " seru Kushina

" Ah.. Dia ya?? " Hinata kembali sendu

" Lupakan masa lalu, dia pasti akan kembali seperti dulu sayang.. " Kushina berusaha menyemangati Hinata

Seulas senyum terukir di bibir Hinata

" Arigatou kaa-san. " sahut Hinata

" Dan oh ya.. Ino-chan dan Sakura-chan masih jomblo kan ??" tanya Kushina dengan penekanan kata JOMBLO

Ino sontak menyemburkan es teh yang diminumnya

" Bibi Kushinaaa... " suara cempreng Sakura menggema di seluruh penjuu kantin

" Hahahahahahah.. Gomennn.. " Kushina tertawa mengetahui amukan Sakura

" Teman Naru pasti akan tertarik dengan kalian.. " Goda Kushina.

" Bibi..  "  giliran suara Ino

" Bibi pergi dulu ya. Minato sudah menungguku.. " Kushina pamit dan lalu mengecup pipi Hinata sebentar dengan berkata " Calon mantuku.. " sontak rona merah menghiasi pipi Hinata.

Kringgg... Tepat setelah Kushina pergi bel masuk berbunyi. Hinata, Sakura dan Ino segera kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran dari Orochimaru-sensei. Yup, apalagi kalau bukan biologi

<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>

" Hi Kuninggg.. " sapa Kushina pada Minato, suaminya

" Hi singa merahhh.. " sahut Minato pada istrinya itu

" Kapan Naru akan sampai? " tanya Kushina setelah duduk di sofa

" Ya sekitar 4 jam lagi mungkin " sahut Minato

" Apakah dia belum berubah ? " tanya Kushina dengan nada sedih. Minato lalu menghampiri Kushina dan memeluknya

" Dia pasti berubah sayang. Tenanglah, Hinata pasti sanggup merubahnya " Minato berusaha menenangkan Kushina

" Semoga saja.. " Sahut Kushina

Di Bandara Konoha, terlihat 4 orang anak manusia menarik koper dengan cool dan anggunnya. Naruto dan Sasuke dengan kacamata hitam mereka berjalan dengan santainya

Di luar bandara seseorang telah menunggu mereka

" Naruto-san , Saya Iruka sopir pribadi Minato-san ayah anda. Saya akan mengantarkan anda ke mansion Uzumaki " Seru seorang laki-laki dengan rambut nans seperti Shikamaru tapi ada keriput di hidungnya seperti Itachi

" Hn.. " sahut Naruto. Iruka lalu memasukkan koper Naruto, Sasuke, Shikamaru dan Temari ke bagasi mobil

Di perjalanan, Shikamaru kembali menutup matanya dan tertidur di pundak Temari

" Oy nanas.. Bisakah kau untuk tidak tidur sebentar saja.. " seru Temari kesal

" Hei.. Aku mengantuk. Bisakah kau diam sebentar saja.. " Sahut Shikamaru

" Menyusahkan saja.. " seru Shikamaru kemudian

" Dobe.. " panggil Sasuke pada sahabat kuningnya

" Apa?? " sahut Naruto

" Apa yang akan kau lakukan jika bertemu dengannya ?? " tanya Sasuke

Gomen gomen.. Belum selesai nulis udah kepencet duluan

Maafkan daku.. Bahasanya amburadul dan gj

Thanks for reading minna

Hime-chan I Love You ||✅||Where stories live. Discover now