9. Hagoromo & Hamura's Blood

5K 421 56
                                    

Waktu telah berlalu begitu cepat, para shinobi di Bumi masih terus berjuang untuk menghacurkan meteor yang berjatuhan tanpa henti. Baik Konohagakure, Sunagakure, Iwagakure, Kirigakure, maupun Kumogakure melakukan hal terbaik yang mereka bisa.

Yamanaka Ino yang merupakan ninja tipe sensor terhubung ke sebuah alat pendeteksi untuk mengarahkan yang lain perihal meteor mana saja yang akan mereka hancurkan lebih dulu, pun menyapaikan dan menerima informasi dari keempat desa tersembunyi yang lain.

"Yang terbesar di arah jam 6."

"Semuanya bentuk formasi," perintah Kakashi.

"Hai'."

Rock Lee dan beberapa shinobi lainnya bergegas membentuk barisan untuk menghancurkan meteor itu. Dengan membuka gerbang kelima Rock Lee menghancurkan sebelah meteor menggunakan satu tinjunya. Sisanya Kiba dan Akamaru yang menangani. Ledakan besar tampak di hadapan mata mereka dengan cahaya yang menyilaukan mata.

"Mereka berhasil," gumam Maito Gai dengan bangga dan menoleh ke sekeliling. "Oi Kakashi, bukankah dia ...."

Kakashi menoleh ke arah yang Gai tunjukkan dan ia mendapati sosok Hyuuga Hiashi berjalan tertatih dengan pakaian yang koyak di beberapa bagian juga luka di sekujur tubuh.

"Hiashi-san?"

Izumo dan Kotetsu yang mendengar ucapan Kakashi bergegas menghampiri kepala klan Hyuuga itu dan memapahnya menuju tempat perawatan

※※※※※※※

"Raikage-sama, meriamnya sudah siap," lapor salah seorang shinobi Kumogakure.

"Bagus, segera isi cakranya."

"Hai'."

"Pertama kita harus hancurkan meteoritnya."

Para shinobi Kumogakure duduk di bangku yang sudah disediakan dengan sebuah selang yang mereka pegang untuk mengalirkan cakra ke meriam cakra di mana Killer Bee bertugas untuk mengoperasikannya.

"Kapasitas cakra mencapai 75%, 76%, 77% ...."

Penutup lubang meriam terbuka perlahan menampilkan cahaya oranye yang berasal dari cakra para shinobi Kumogakure. Raikage sudah memutuskan akan menghancurkan Bulan begitu meteorit itu telah hancur. Senjata itu benar-benar tidak sia-sia ketika dibuat setelah perang dunia ninja keempat berakhir.

"Kapasitas cakra mencapai 95%, 96%, 97%, 98%, 99% ...." Cahaya oranye di lubang meriam berubah warna menjadi hijau begitu kapasitas cakra semakin bertambah. "Kapasitas cakra mencapai 100%."

"Sekarang tembak!" seru Raikage menggerakkan tangannya sebagai aba-aba.

"Yeah!"

Killer Bee segera mengoperasikan senjata andalan Kumogakure itu dan tembakan cakra dari dua lubang meriam itu sukses meluncur menuju areal luar atmosfer Bumi. Tembakan cakra itu terlihat seperti sengatan listrik yang berusaha keluar atmosfer dan membelah menjadi beberapa jalur dengan tujuan akhir kehancuran meteorit yang mengepung Bumi sejak beberapa hari terakhir. Berbagai ledakan terjadi begitu satu jalur tembakan cakra berbenturan dengan meteorit, sekaligus menghancurkannya.

※※※※※※※

Sakura menaiki singa tinta buatan Sai agar lebih cepat menuju ke tempat Hanabi. Dengan cekatan singa itu melompati beberapa anak tangga sekaligus. Sakura sendiri sudah bersiap dengan segala kemungkinan yang terjadi mengingat Naruto sempat berkata bahwa ia merasakan cakra pasukan boneka di menara tempat Hanabi berada.

Singa tinta yang dinaikinya segera berbelok ke kiri begitu melompati anak tangga teratas dari menara. Barisan boneka berwajah anak-anak dengan pakaian pelayan berjejer rapih di aula membuat Sakura mengernyitkan dahi tidak mengerti.

The Sun and Another Moon ¦ ENDWhere stories live. Discover now