10. Freeze

5.3K 432 120
                                    

Suasana di Bulan semakin kacau, Kurama  yang berhadapan dengan patung Hamura tampak mengeluarkan bijuu dama demi menghancurkan patung menyebalkan itu. Bagian-bagian dari patung Hamura lekas terpecah menjadi puing-puing kecil yang tersebar. Kurama masih diam mengamati, di sekon selanjutnya sang rubah berekor sembilan tersentak saat mendapati patung Hamura kembali utuh seperti semula.

Groaaaaarrrrrr.

Bebatuan Bulan berjatuhan ke arah Kurama begitu patung Hamura mengaum. Kurama berlarian menghindari hujan bebatuan Bulan itu dengan lihai. Sungguh patung yang satu itu sangat merepotkan. Kurama terus berlari ke arah patung Hamura dan lekas memukul wajahnya ketika berada dalam jarak dekat. Kedua tangan patung itu mencekik leher Kurama sementara sang rubah bersusaha melepaskan diri dengan kesembilan ekornya. Keduanya berguling dan kembali jatuh kesebuah lubang besar di dekat tempat pertarungan mereka.

Di sisi lain Naruto berdiri satu langkah di depan Sasuke untuk memastikan Toneri tidak menyentuh gadisnya. Satu tepukan di bahunya membuat Naruto menoleh hingga manik birunya bertumbukan dengan iris berbeda warna milik Sasuke. Alis pirang Naruto terangkat begitu mendapati biner yang biasa ia dapat dari sosok Sasuke di masa lalu; tatapan tidak ingin kalah.

"Sasuke ...." Naruto urung melanjutkan ucapannya begitu melihat decihan sinis dari bibir Sasuke. Oh, benar juga, dia sudah mendapatkan ingatannya kembali yang berarti ia juga bisa menggunakan semua jurus ninjanya dengan baik. "Pastikan kau tidak terluka, Teme ...." Karena aku tidak bisa melihatmu begitu. Kalimat terakhir Naruto pada akhirnya hanya tertelan bersama saliva dan mengendap dalam palung hatinya.

"Usuratonkachi." Sasuke memutar bola mata malas dan bersiap memasang kuda-kuda saat Hinata mulai berlari maju dan menyerangnya.

Jantung Naruto berdegup liar begitu Hinata menyerang Sasuke dengan sekujur tubuh yang terselimuti cakara keunguan milik Hamura. Gadis Hyuuga itu mengerahkan cakra ke kepalan tangan hingga membentuk kepala singa berwarna ungu.

"Sasuke."

Naruto berlari ke tempat Sasuke, tapi saat itu Toneri merapalkan sebuah jutsu hingga batu reruntuhan Bulan mrnghujani tubuh Naruto. Naruto langsung berubah ke dalam mode cakra Kyuubi. Ia berlari dengan cepat dan sesekali melompat untuk menghindari serangan Toneri. Manik birunya masih sempat melirik Sasuke yang menggunakan amenotejikara untuk berpindah tempat hingga serangan Hinata hanya mengenai udara kosong. Seringai tipis terbit di bibir penuh Natuto, seharusnya ia percaya Sasuke akan baik-baik saja.

Duar.

Sebuah batu besar jatuh tak jauh dari tempatnya berdiri menimbulkan kepulan asap akibat benturan batuan itu dengan permukaan bulan. Sejurus kemudian, Naruto sudah melemparkan rasenshuriken yang berhasil membelah burung yang dinaiki Toneri. Toneri lantas menahan ledakan rasenshuriken itu dengan bola-bola kebenaran.

Toneri menyeringai begitu ia berhasil menghalau ledakan rasenshuriken. Ia lantas bergerak cepat ke arah Naruto hingga pemuda pirang itu terpojok dan menghantam bebatuan. Di sekon selanjutnya kedua lelaki itu beradu taijutsu dengan kecepatan tinggi menimbulkan efek cahaya hijau dan oranye yang saling bertubrukan satu sama lain. Diam-diam Urashiki memerhatikan mereka dengan seringai penuh kemenangan.

"Dunia yang diciptakan Rikudou-sennin telah gagal. Aku akan menghancurkannya."

Toneri mengeluarkan bola kebenarannya sembari melirik Hinata yang masih menghadapi Sasuke. Gadis Hyuuga itu tampak kewalahan dengan gerakan lincah Sasuke yang begitu cepat seolah ia sedang menari kala menyerang maupun mrnghindar dari serangan Hinata. Naruto yang menyadari arah pandang Toneri lekas membuat rasengan di tangan kanannya.

The Sun and Another Moon ¦ ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя