36 : Lupa

514 126 9
                                    

Senyuman merekah indah di bibir merah muda Alyssa begitu matanya menatap kalender di sisi kanan meja belajarnya yang sudah menunjukkan tanggal 9 Agustus 2011. Artinya, sudah genap satu tahun lamanya Alyssa dan Elang menjalin hubungan, menjadi sepasang kekasih.

Alyssa bertopang dagu di atas meja belajar. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul lima empat puluh lima pagi dan Alyssa masih punya banyak waktu untuk bersantai sebelum berangkat ke sekolah.

Jika diingat-ingat, rasanya lucu saat pertama kali Elang menembak Alyssa di hadapan banyak siswa, setelah upacara selesai dan Alyssa masih mengingat jelas dirinya menjadi topik gosip siswa-siswa di sekolah selama beberapa hari, bahkan minggu setelahnya.

Sebelumnya, Alyssa hanya siswi manis kesayangan para guru yang terkenal sangat jauh dari masalah, benar-benar tipikal siswi teladan yang datang tak pernah terlambat dan mengikuti pelajaran dengan baik. Alyssa juga dulu menjadi siswi yang tatkala berjalan tak pernah diperhatikan banyak orang. Seperti tak terlihat, jarang sekali ada yang mengenal Alyssa dan menyapa cewek itu padahal, secara fisik Alyssa cantik. Mungkin wajah dinginnya yang menjadi sesuatu yang paling dicemaskan.

Setelah menjadi pacar Elang, mau tak mau Alyssa kecipratan popularitas Elang yang memang sulit untuk ditandingi. Si mantan calon atlit yang juga sekarang aktif dalam kegiatan OSIS dengan wajah tampan dan postur tubuh proporsional. Memang tak dapat dipungkiri, Elang mempunyai pesona yang pasti akan selalu menarik perhatian siapapun―kecuali Alyssa yang saat itu masih dibutakan oleh cinta tak pastinya.

Biar bagaimanapun, Elang adalah yang pertama dalam banyak hal untuk Alyssa. Elang adalah pacar pertama Alyssa. Elang adalah cowok pertama yang Alyssa biarkan melakukan skinship dengannya―sekedar bergandengan tangan atau mengelus kepala. Elang adalah cowok pertama yang membuat Alyssa rela bolos hanya untuk menemui cowok itu. Elang adalah cowok pertama yang membuat Alyssa sangat memohon maaf atas kesalahan bodoh yang dia perbuat. Elang adalah cowok pertama yang memperkenalkan Alyssa ke orangtuanya. Elang adalah cowok pertama yang Alyssa perkenalkan secara tak langsung kepada Mama.

Sekarang, Elang benar-benar menjadi cowok pertama yang Alyssa harapkan menjadi yang terakhir untuknya.

Pak Surahman menjemput Alyssa untuk mengantarnya pergi ke sekolah pukul enam kurang lima menit. Kurang dari tiga puluh menit Alyssa sampai di sekolah yang terlihat masih sepi. Ah, rasanya dia benar-benar rindu sekolah setelah hampir tiga hari mendekam di kamar karena sakit. Alyssa pikir, dia hanya butuh istirahat sehari saat dokter malah memintanya beristirahat lebih lama.

Langkah kaki Alyssa melambat saat melihat beberapa siswa yang sepertinya juga baru sampai sepertinya, tengah berdiri membaca majalah dinding di depan ruang guru. Alyssa melangkah perlahan mendekat hingga dia memutar tubuh dan ikut menatap apa yang tertera di majalah dinding tersebut.

Kejuaraan Basket tingkat SMA se-Provinsi dengan susunan pemain inti yang ditetapkan langsung oleh Kepala Sekolah. Alyssa cukup terkejut karena ada nama Elang di sana di saat Elang bukan lagi pemain basket. Bukankah Elang berstatus sebagai asisten pelatih?

"Alyssa, selamat datang kembali!"

Perhatian Alyssa teralihkan begitu mendengar suara nyaring milik tidak lain dan tidak bukan adalah Yeslin. Alyssa hanya diam saat Yeslin memeluknya dari belakang sambil berujar ceria, "Bebeb gue udah sembuh! Dih, gue kangen banget sama lo!"

Alyssa mengerucutkan bibir dan menarik diri dari Yeslin. "Apaan, sih? Lo setiap pulang sekolah mampir ke rumah gue juga."

Yeslin nyengir. "Hehe. Gak apa-apa, lah. Sekalian numpang makan. Masakan nyokap lo, kan, yang terbaik." Perhatian Yeslin teralihkan kepada pengumuman di mading sekolah. Dia menghela napas. "Oh, iya. Udah tahu belum? Kepala Sekolah sampai mohon ke Elang buat turun jadi pemain dan kejuaraan itu jadi kejuaraan terakhir Elang sebelum fokus sama Ujian Nasional."

UNDOOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz