Chapter 29

2.1K 293 31
                                    

Kyungsoo bergegas menuju kamar Baekhyun. Namun langkahnya terhenti, dirinya mendengar sedikit ucapan Sehun yang begitu lirih sebelum dirinya benar – benar meninggalkan ruang kerja pria albino itu.

"Bagaimana jika aku membunuhnya?"

Hanya satu nama yang terlintas dibenak Kyungsoo, mantan kekasihnya, Park Chanyeol. Selama ini Sehun terlihat begitu membenci keberadaan Chanyeol disekitar Baekhyun. Kyungsoo melanjutkan langkahnya dengan tatapan kosong. Benarkah Chanyeol-nya? Ah tidak, dirinya sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Chanyeol. Bagaimanapun hal itu akan mudah bagi Sehun, keluarga Chanyeol cukup berada, tapi jika dibandingkan dengan Sehun mereka bukanlah apa-apa.

Bagaimana jika memang benar Chanyeol, kalimat itu berkali – kali melintas di kepala Kyungsoo. Dirinya jelas masih memiliki perasaan kepada pria naif itu. Kyungsoo mencoba berpikir positif, Sehun tidak akan melakukan hal seperti itu. Kyungsoo menghela nafas dan melanjutkan langkahnya lebih cepat.

Namun langkahnya kembali terhenti, Sehun bukan seseorang yang mengatakan omong kosong. Kyungsoo benar – benar paham akan hal itu. Sehun seorang perfeksionis dengan tingkat mengerikan tentu saja tidak ingin membuang percuma waktunya hanya untuk mengucapkan omong kosong.

"Tenanglah Do Kyungsoo, tidak mungkin Chanyeol. Chanyeol tidak memiliki kesalahan sebesar itu. tenang, semua akan baik – baik saja."

Kyungsoo mencoba memotivasi dirinya sendiri. Jika dirinya kembali dan bertanya kepada Sehun, itu adalah hal yang sudah diluar batas yang dimiliki oleh Kyungsoo. Dan dirinya tidak ingin mengorbankan dirinya sendiri hanya untuk sebuah keingintahuan.

Tanpa Kyungsoo sadari, dirinya sudah berada tepat di pintu kamar Baekhyun, sahabatnya. Keraguan kembali menghampiri Kyungsoo. Bagaimana jika Baekhyun tidak menerimanya, bagaimana jika Baixian kembali hanya karena Baekhyun menatap Kyungsoo, kalimat – kalimat itu terus berputar di kepala Kyungsoo. Langkah kaki Kyungsoo perlahan menjauh.

"Tidak, aku harus menemui Baekhyun."

Kyungsoo berbalik dan mengetuk, tidak ada jawaban tentu saja.

"Baekhyuna?"

Kyungsoo membuka sedikit pintunya dan mencoba masuk. Kyungsoo melihat tubuh kurus Baekhyun duduk di kursi yang menghadap ke taman diluar kamarnya. Taman ini sengaja dibuat oleh Sehun untuk Baekhyun, sebagai bentuk terapi ringan.

"B..baekhyuna, ini aku Kyungsoo."

Sosok Baekhyun hanya terdiam. Kyungsoo mencoba berjalan perlahan mendekati Baekhyun. Dalam hatinya, Kyungsoo mencoba memantapkan diri untuk segala kemungkinan yang terjadi. Semuanya. Entah lemparan barang – barang, atau teriakan histeris sahabatnya ketika melihat dirinya.

"Baekhyunnie?"

Baekhyun menoleh, dan Kyungsoo menghentikan langkahnya tepat 3 langkah dibelakang Baekhyun. Detak jantung Kyungsoo mungkin sempat berhenti sejenak melihat tatapan mata Baekhyun, dimana Baekhyun-nya yang begitu manis, hangat, dan ceria? Kyungsoo sempat meragukan jika sosok dihadapannya ini adalah Baekhyun, Baekhyun-nya tidak seperti ini. Tatapan kosong, pipi lucunya menjadi lebih tirus, dan kantung matanya semakin mengerikan. Apa Sehun berbohong? Atau memang benar itu adalah Baekhyun? Baekhyun-nya yang berubah karena kesalahan Kyungsoo sendiri. Kyungsoo tidak akan mengelak seperti yang Chanyeol lakukan, kebohongan tetaplah kebohongan. Hal kecil bisa menjadi sesuatu yang besar untuk orang lain, dan Kyungsoo benar – benar sudah memahaminya.

"Kyungsoo-ya."

DEG.

Hati Kyungsoo teriris ketika mendengar suara itu. Baekhyun mengucapkannya dengan mata berkaca – kaca. Benar, ini Baekhyun-nya. Sorot matanya kosong, putus asa, namun terlihat lemah. Cukup berbeda dengan Baixian, sorot mata putus asa dengan banyak kilatan dendam di dalamnya.

HEALERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang