Chapter 35

1.6K 244 16
                                    

Baekhyun menghela nafasnya, matanya fokus memandang langit - langit kamarnya. Sehun tidak kembali setelah menerima telfon dari Tuan Byun. Hati Baekhyun jelas menyimpan segudang kekhawatiran, timbul pertanyaan akankah besok dirinya masih bisa bertemu dengan Sehun? Baekhyun mencoba keras menepis hal - hal buruk yang menghampiri kepalanya. Tapi pria mungil itu masih saja memikirkan apa yang salah dalam hidupnya hingga menjadi seperti ini. Mencintai seseorang saja terasa begitu sulit.

Tok tok...

Baekhyun langsung berdiri mendengar suara ketukan di pintu kamarnya, senyumnya perlahan mengembang.

"Baek?"

Namun tidak bertahan lama, Baekhyun terlihat sedikit kecewa karena bukan Sehun yang datang tetapi Jongin, calon tunangannya mungkin?

"Bolehkah aku masuk?"

"Masuklah, kurasa kau tidak perlu bertanya."

Jongin hanya tersenyum canggung menanggapi ucapan Baekhyun. Bagaimanapun, Baekhyun memahami jika posisi Jongin juga tidak cukup baik. Menjalani kehidupan sebagai sesama putra tunggal dari seorang konglomerat, tentu hidupnya sudah di tata dengan begitu apik menurut para orang tua. Mereka tidak mengenal mimpi dan cita - cita. Pendapat mereka hanya dianggap angin lalu, selebihnya percuma.

"Duduklah."

Jongin menarik kursi yang berada di dekat rak buku milik Baekhyun. Ini adalah pertama kalinya Jongin merasa canggung saat bersama Baekhyun. Mereka saling mengenal sejak kecil, sebelum Kyungsoo dan Sehun, Baekhyun sudah mengenal Jongin. Dan sekarang mereka di hadapkan dengan situasi dimana mereka akan bertukar cincin, lalu jika tidak ada yang menghentikan kegilaan Tuan Byun bisa saja mereka akan mengucapkan janji suci.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Baik, tentu saja. Apa ada hal yang bisa membuatku tidak baik - baik saja?"

Baekhyun tersenyum menanggapi ucapan Jongin. Dalam hati, Baekhyun berharap Jongin tidak membicarakan perihal pertunangan, atau hal semacamnya. Baekhyun belum siap mendengarnya secara jelas, tapi Baekhyun tahu itu tidak mungkin. Sudah sangat jelas apa tujuan Jongin menemuinya.

"Tentang pertunangan, maafkan aku. Aku tidak bisa menolaknya, kau tahu-"

"Aku tahu. Kita berdua hidup dengan cara yang hampir sama bukan?"

Baekhyun tetap memasang senyumnya. Dirinya tentu tidak ingin membebani Jongin. Bagaimanapun Jongin juga mengorbankan beberapa hal pribadinya untuk ini.

"Aku yang harusnya meminta maaf kepadamu."

"Jangan terlalu memikirkan hal ini Baek. Sehun memintaku untuk menjagamu dengan baik, aku tidak ingin kau jatuh sakit hanya karena memikirkan hal - hal yang tidak perlu."

Baekhyun merasa sedih mendengar ucapan Jongin. Sehun melakukan banyak hal sebelum pergi, sedangkan dirinya tidak tahu harus melakukan apa untuk Sehun.

"Jongin-a, sebenarnya apa yang ayahku lakukan kepada Sehun?"

Jongin menatap mata Baekhyun. Jongin tahu ada kesedihan di dalam binar mata itu. Membuat Jongin ragu untuk menceritakan semua hal yang dia tahu. Lagipula, Jongin merasa dia bukan orang yang tepat untuk hal itu.

Jongin tidak sedewasa Sehun dalam berpikir, namun dia tahu apa yang harus dia lakukan atau tidak. Meskipun terkadang bagi Sehun, Jongin dan Chanyeol terkadang sama - sama menyebalkan.

"Bukankah lebih baik kau bertanya langsung kepada Sehun?"

"Aku bertanya kepadamu karena aku yakin pria bodoh itu tidak akan mau menjelaskan semuanya kepadaku. Aku selalu terlihat seperti parasit seorang Oh Sehun asal kau tahu."

HEALERWhere stories live. Discover now