kau boleh tinggalkan aku,tpi jangan tinggal kan dunia ini

5.1K 284 0
                                    


Rasanya hari hari ku sangat berat.bahkan aku yang sering tersenyum semenjak aku mengenal dia,kini rasanya aku ingin kembali ke diri ku yang dulu yang selalu terlihat murung.

"Kamu gpp shya?" tanya icha yang melihat ku selalu tiduran di atas meja belajar.
"Gpp ko cha.." kataku.
"Belakangan ini,kamu kelihatan murung terus,knp?apa karena ustadz itu,mau nikah?,"
"Aku itu terlalu bodoh cha..knp aku harus begini, bahkan kalo di fikir fikir aku itu ga akan cocok sama dia,..."
"Tapi siapa tau allah berkata lain,siapa tau sekarang/esok/esok lusa takdir dan nasib kamu berubabah jadi baik...inget shya,gada yang tau semenit kedepan bakal terjadi apa..ya kan?"
"Iya cha"

Lalu tak lama Kemudian, ada telpon dari ka nissa.

"Ka nissa...ko dia nelpon ya cha.."
"Angakat aja..".

Lalu ku angkat telpon darinya.
Tanpa salam di langsung berkata...

" ustadz kiki.. "Terdengar seperti sedang menangis.
"K..k..knp kak?"
"Dia udah gada.."

Seketika tanpa ku sadari handphone ku jatuh dari genggaman ku.mata ku berkaca kaca.kau terlarut dalam lamunanku.

Lalu ternyata icha kembali kembali menghubungi ka nissa,ia bertanya ada dimana mereka sekarang...

"Shya,..dia ada di rumah sakit yang kemarin dia di rawat,sekarang ayo kita kesana cha..ayoo."

Dan aku mencoba untuk bergegas ke rumah sakit itu.

Dan saat ku sampai ke rumah sakit itu,aku langsung ketemu ustadz kembar riki.

"Dimana dia sekarang ustadz.."
"Dia masih di ruang rawat,ruang 85A"

Lalu ku langsung bergegas ke ruangan yang beralamat 85A.

Lalu ku lansung ingin masuk keruangan itu,namun terlihat ada ibu dan ayahnya yang menangis di samping tempat tidurnya.
Dan tak lama kemudian, ka nissa keluar ruangan.

"Ashya..."
"Ka,,ustadz kiki kenapa..knp bisa begini."tanya ku pada ka nissa sambil menangis
"Aku juga ga tau shya.,knp ini semua harus terjadi,.mungkin ini adalah jalan untuk seseorang yang selalu nunggu dia,sehingga saat dia pergi, orang itu ga ikhlas..."

Lalu,ka nissa langsung pergi meninggalkan ku sambil menangis.seakan ia menyindirku dan menyalahkan ku bahwa aku adalah penyebab semua ini terjadi.

"Ashya.." terdengar seseorang memanggil ku dari dalam ruangan.
Aku langsung menoleh.dan suara panggilan yang ku dengar itu,seolah meminta ku untuk masuk kedalam ruangan.tapi entah siapa yang memanggil ku.

Lalu ku masuk ruangan itu.
Seketika kedua orang tau ustadz kembar itu menoleh kebelakang.
Dan melihat ku seperti kurang senang.

"Assalamualaikum.. Maaf,apa boleh saya .." sebelum ku selesai bicara,ayahnya langsung membawa ibunya keluar,dan memperbolehkan ku.

Lalu setelah pintu ruangan tertutup...
Aku menangis di samping tempat tidurnya sambil berkata...

"Wahai allah,tuhan ku yang maha esa,jangan lah engkau tugas kan malaikat izrail untuk mengambil nyawa orang yang aku cintai sekarang..berilah aku kesempatan untuk berteman dahulu dengannya walau tidak menjadi pendamping hidupnya,berilah ia kesempatan untuk hidup...aku sangat mencintai ustadz kiki,kalau memang ini jalan untuk aku bisa bertemu lagi dengan dia,janganlah ini menjadi pertemuan terakhir kami,jika memang kau mengabulkan doa doa ku, agar aku bisa menjadi pendamping dirinya,janganlah engakau persulit,permudahkanlah ya allah...hamba mohon pada mu,kembali kan nyawa pria soleh yang sangat ku tunggu tunggu kedatangannya dalam hidup ku,kembalikan ya allah...kembalikan.."

Aku berdoa sambil menangis di samping jasad yang terbaring dalam tempat tidur rumah sakit, yang tak lain adalah ustadz kiki.

Ku genggam erat tangannya,dan ku taruhkan kepals ku di samping kepalanya.

Dan aku bicara di telinganya,..
"Aku cinta sama ustadz, aku mohon ustadz, kembali lah..ustadz boleh ninggalin aku,tapi jangan ninggalin dunia ini..."

Tak lama kemudian, tangannya yang ku genggam erat,di antara jari jarinya,terasa ada sesuatu yang bergerak..

Jari tengahnya bergerak, dan aku sedikit mendengar helaan nafas dari hidungnya.sontak,ku langsung panggil dokter dengan teriakanku,hingga semua orang mendengarnya.

Tak lama dokter dan suster datang dan aku di persilahkan untuk keluar ruangan.

"Ada apa shya.." tanya icha pada ku di depan keluarga ustadz kiki, dan ka nissa..

"Aku melihat jari tengahnya bergerak dan,ku dengar helaan nafas dari hidungnya..." kata ku sambil melihat dalam ruangan dari kaca pintu yang tak terlalu jelas.

Lalu,seketika semua orang terkejut.apa lagi,ibu dan ayahnya.

Tak lama kemudian, dokter keluar ruangan,dan mengatakan bahwa..

"Mungkin tuhan memberi ia kesempatan untuk tetap hidup di dunia ini untuk seseorang..."

Lalu,semua orang langsung memasuki ruangan,dan aku pun ingin masuk ruangan itu, namun,ustadz riki malah mengajakku bicara sebentar.

"Saya teh denger semua doa doa kamu tadi shya.."
"Apa?!"
"Mungkin memang benar kamu adalah jodohnya kembaran saya,semua ini terjadi tiba tiba ketika pagi tadi,kami mau berangkat ke kampung halaman kami.dan mungkin,ini adalah satu satunya jalan dari allah untuk memenuhi doa doa dan keinginan kamu,untuk menjadi orang spesial di hidup kembaran saya..."

Lalu ku seketika terdiam dan tubuh ku lemas lalu aku duduk di bangku depan ruangan.

Dan aku menangis, tangisku terisak isak.dan aku tak kuat menahan tangisanku yang tak sempurna terluar dari mataku.

Dan sekilas di fikiran ku,aku mengingat akan kata kata ka nissa,jika aku tak ikhlas menerima kepergiannya,maka ini semua terjadi.seolah aku menyesal dengan semua ini,aku sama sekali tidak ada fikiran bahwa ini mungkin jalan agar aku bisa bertemu kembali dengan ustadz kiki,...

Lalu,aku berdiri.dan aku memutuska n untuk tak ingin berharap dan bertemu lagi dengan ustadz kiki.karena,ini mungkin akan membuat dirinya selalu berada di rumah sakit,aku merasa ini adalah salah ku.

"Kalo dia udah sadar,bilang,dan tolong sampein salam aku untuk dia ustadz, saya permisi dulu,assalamualaikum..."

Lalu ku pergi dengan rasa kecewa dan sedih yang tiada taranya.

My Ustadz Is My First Love (PROSES REVISI)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora