Chapter 19 : Don't Give A F*ck

3.2K 463 33
                                    

Sunhee's POV

Rasa-rasanya, gue akan muntah saat ini juga setelah melihat toko aksesoris anak perempuan yang kami sambangi dekat apartemen gue ini. Yikes, semuanya beraksen pink dan.. apakah setiap hari adalah Valentine's Day di toko ini?

Kak Lay memandangi deretan bando warna-warni yang dipajang. Memang, sangat cocok untuk anak TK bagi gue yang benar-benar tak peduli akan aksesoris sama sekali.

"Ini bagus engga?" Kak Lay menyodorkan bando berwarna putih dengan boneka minion di atasnya.

Gue menggeleng. "Terlalu gede minion-nya."

"Kalau ini?"

"Warnanya jelek. Suram. Anak TK kan harus ceria."

Gue pun mengambil sebuah bando berwarna biru tua dengan rangkaian bunga kecil. "Gimana kalau ini?" usul gue. Kak Lay hanya bergumam, mengiyakan saja. Lelaki tinggi itu kemudian berjalan melihat kumpulan hair clip dan mengambil sebuah hair clip yang terdapat bunga sakura kecil di atasnya.

"Karena gue engga tau jenis kelamin lo apa sampe sekarang, coba pake."

"Hah?"

Tanpa banyak bicara, Kak Lay memasangkan hair clip itu di rambut gue dengan hati-hati agar rambut gue tidak tersangkut dan berantakan.

Demi apa gue baru tau kalau kulit Kak Lay mulus kayak pantat bayi?

"Nah, baru keliatan jenis kelamin lo."

"Apa?"

"Bencong."

Gue langsung melepaskan hair clip di rambut gue dan mengembalikannya kepada Kak Lay, sambil mendelik ke arahnya tajam. Tapi.. Untuk apa juga mendapat pengakuan jenis kelamin dari manusia setengah setan macam dia?

Setelah kembali dari kasir, ia kembali dan meletakkan hair clip menggelikan itu di tangan gue. "Lah, lo beli?!" kaget gue melihat price tag yang telah hilang, melirik Kak Lay yang berjalan di depan gue, acuh.

"Zhang Yixing!"

Ia kontan berhenti berjalan, menoleh ke arah gue yang sedari tadi berusaha menyusulnya dengan sedikit sebal. Marah kan, lo, batin gue.

"Kenapa?" Ia mendongakkan kepalanya, menunjukkan sikap angkuh khasnya. Gue hanya tersenyum kecil, menarik napas panjang. "Percuma aja lo kasih gue hair clip kayak gini, gue ga bakal pake juga."

"Makanya lo pake. Dasar bencong."

"Terus kenapa lo suruh gue pake aksesoris cewek?"

"Karena Spongebob warnanya kuning." Kak Lay menjawab asal, lalu naik ke atas motornya dan melirik gue, mengisyaratkan gue untuk naik.

Gue menggeleng pelan, "gue bisa jalan kaki, apartemen gue deket sini, kok."

Kak Lay menurunkan kedua tangannya dari stang, lalu turun kembali dari motornya dan berdiri di sebelah gue. "Ya udah, gue mau liat apartemen lo yang mana. Kali aja gue bisa teror," celetuk Kak Lay sambil memasukkan kedua tangannya dalam saku celana.

Gue mengabaikan Kak Lay, sambil berjalan pulang. Really annoying. Kak Lay berjalan di samping gue, begitu tenang. Sesekali, ia melirik gue sambil tersenyum kecil seperti maniak saja.

"Kenapa lo nyengir-nyengir? Serem."

"Ga boleh, ya? Iya sih, gue tau gue ganteng banget."

"Narsis banget jadi orang."

Apartment 69 | Park Chanyeol AU✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang