Bagian 02

3.9K 462 135
                                    

Two point!!
Three point!!
Two point!!
.
.

"Yess!! Sudah kubilang kan Park, aku lebih mahir darimu.. lihat saja skormu tertinggal jauh." Taehyung membusungkan dada dengan bangga ketika melihat skor yang berhasil didapatnya.

Jimin hanya memutar bola mata malas. Menyesap kembali cola dalam genggaman yang isinya sudah hampir habis setengah. Mulai bosan dengan permainan basket Taehyung yang sedari tadi selalu berhasil. Jelas saja dia kalah dari calon kapten tim basket di sekolahnya tersebut.

Jimin menghela napas. Sesekali melirik ke arah Taehyung yang selalu mendapat jackpot. Berpikir bagaimana bisa pemuda itu begitu serius ingin berteman dengan orang seperti dirinya.

Tuk.

Kali ini bola basket itu meleset dan memantul menabrak kepala Taehyung.

"Pfft.. hahaha.. kau konyol sekali, astaga Kim Taehyung, hahaha.." Jimin tertawa geli sambil memegangi perut. Menampilkan mata bulan sabit yang jarang sekali ia perlihatkan.

Taehyung mengaduh sakit di kepala. Walau tidak keras, namun lumayan juga sakitnya. Lalu seketika ia menyadari sesuatu,

"HAH!!"

Jimin terlonjak kaget, "apa?"

Tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan menangkup pipinya.

"Astaga Park Jimin. Kau.. kau tertawa! Lucu sekali!!! Ahh imutnyaa--" Taehyung terus memutar-mutar pipi Jimin gemas. Ini kali pertama ia melihat pemuda mungil itu tertawa.

"Taehyung, hentikan!" Jimin berusaha menyingkirkan tangan Taehyung dari wajahnya.

Dan setelah berusaha keras, tangan itu akhirnya berhasil terlepas. Namun, Taehyung tidak menghilangkan senyum kotaknya.

"Jimin, tahu tidak? Kau imut sekali jika tersenyum dan tertawa seperti tadi. Jangan selalu menunjukkan wajah pokermu." ucap Taehyung seraya terkekeh, kemudian mengambil bola basket yang terjatuh tadi.

"Aku tidak imut!" tanpa sadar, Jimin mempoutkan bibirnya sebal.

"Ah! Lihat, kau lebih imut jika begitu." Taehyung terus mencoba menggodanya, lengkap dengan kekehan tiada henti.

"Mau kupukul?!" Jimin merubah ekspresinya menjadi garang.

"Baiklah, baiklah, aku tak akan meneruskannya. Omong-omong, habis ini kita ke mana?" Taehyung kembali melempar bola ke ring.

Two point!!

Jimin terlihat berpikir, ketika Taehyung siap melemparkan bola terakhirnya.

"KIM TAEHYUNG!!"

Deg.

Kedua pemuda berseragam itu terkejut. Bola yang akan Taehyung lempar malah terjatuh ke kakinya yang sama sekali tidak meninggalkan rasa sakit. Jimin hampir menumpahkan cola di genggamannya.

Tubuh Kim Taehyung menegang. Ia kenal betul suara yang baru saja menggema di tempat bermain tersebut. Perlahan, anak itu menoleh ragu.

Dilihatnya sosok tampan berbahu lebar, dengan setelan kemeja biru muda dipadu dengan celana warna biru dongker yang senada dengan waistcoat-nya. Terlihat lebih maskulin dengan dasi bermotif yang bertengger di kerah kemejanya.

Sosok yang terlihat ramah, tegas, dan elegan di saat yang bersamaan itu kini menunjukkan ekspresi marah. Tatapannya tidak beralih dari sosok yang diteriaki beberapa detik lalu. Walau menarik perhatian beberapa pengunjung di tempat itu, ia terlihat tidak peduli.

The Untold Truth (ON HOLD)Where stories live. Discover now