Prolog

487 142 101
                                    

HAPPY READING | JANGAN LUPA VOTE

HAPPY READING | JANGAN LUPA VOTE

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

|Bagian Prolog|

•°•°•KENYAMANAN, Kata yang sangat asing bagi ku. Dimana aku bisa mendapatkannya Aku menantangmu. Jika kamu bisa memberinya, maka aku akan mendekati mu.•°•°•

~Ferisha Jesslyn

***

Sorry for typo :"
Kalau ada langsung di komen aja.

"Kita dimana?" tanya ku pada seseorang yang juga ada di tempat asing ini.

Yang ditanya hanya menjawab ku dengan kedikan di bahu dan menggelengkan kepalanya. "Gue juga gak tau."

Air muka ku mulai tidak karuan. Ini tempat yang sangat indah. Tapi, entah kenapa aku tidak suka tempat ini. Aku ingin pulang, aku tidak ingin berlama-lama disini.

"Rel, kita pulang yuk? Gue gak suka tempatnya." aku menarik tangan Varrel. Namun tarikan ku di lepas olehnya. Ternyata ia tidak menoleh ke arah ku, melainkan ke arah kanannya. "Rel, ayo kita pulang." kata ku sekali lagi.

Varrel masih tidak menoleh kearah ku, menjawab pun tidak.

Aku mengikuti arah pandangnya. Glekkk! Rasanya susah untuk berkata lagi. Ini dimana? Kenapa ada dia? Kenapa dia bisa ada disini juga? Apa yang terjadi?

"Na?" satu kata meluncur dari bibir pink alami milik Varrel. Laki-laki yang ada di sampingku melepaskan tangannya yang masih aku genggam. "Kamu disini?"

Aku terdiam. Melihat apa yang selanjutnya akan terjadi. Tidak ku sangka, Varrel malah memeluk perempuan yang kini ada di depannya. Pelukan yang sangat erat. Seolah, pelukan itu menjadi tanda betapa berharganya perempuan yang tengah di peluknya.

Rasanya sakit. Berjuta-juta jarum seperti menancap di dadaku. Sesak, perih, bahkan rasanya aku tidak bisa bernapas lagi. Varrel mencium kening perempuan itu lalu kembali memeluknya erat. Perempuan itu siapa? Kenapa Varrel kenal dia? Bukan sekedar kenal, namun sangatlah dekat. Aku merasa keberadaanku sama sekali tidak di pedulikan disini. Apa ini artinya, kisahku dengannya berakhir tidak bersama? Seperti kisah pada novel remaja yang dikatakan sad ending? Tapi kenapa? Apa tujuan tuhan mempertemukan ku dengannya jika ini yang akan terjadi? Akankah takdir ingin bermain denganku?

"Kamu dari mana aja? Kenapa baru pulang sekarang? Kamu gak kangen aku? Apa kamu udah bosen tinggal sama aku dan keluarga yang lain? Kamu tau? Selama kamu pergi, keadaan rumah jadi kacau. Keluarga kita udah gak seharmonis dulu, Na. Kenapa kamu baru baliknya sekarang?" sederet pertanyaan mulai dilontarkan Varrel. Aku semakin tidak kuat melihat mereka berdua yang saling berhadapan dengan mesranya. Air mataku sudah lama membasahi pipi. Isakan tangis sengaja aku tahan supaya tidak di dengar oleh mereka.

Yang di berikan sederet pertanyaan hanya tersenyum. "Kamu mau pulang kerumah baru aku? Aku udah punya rumah baru. Disana sangat indah, rumahnya juga besar. Lebih besar dari rumah kita yang dulu. Halamannya luas, banyak taman bunga. Disana juga aku tinggal sama Mama kamu." kata perempuan itu.

Aku melihat Varrel menampakan kerutan di dahinya. "Mama tinggal sama kamu? Kok gitu? Kenapa kamu sama Mama gak balik dan tinggal di rumah kita?"

Sekali lagi perempuan itu tersenyum. "Aku gak bisa, Rel. Mama juga gak bisa tinggal disana lagi. Kita udah punya rumah baru. Dan sekarang, aku mau ajak kamu tinggal disana. Sama aku dan Mama. Mau kan?"

"Tapi kenapa?" stop! Aku udah gak bisa lama-lama disini. Tempat ini aneh. Aku ingin kembali ke tempat asalku.

"Varrel," aku mengapus air mata di pipi ku. Lalu berjalan ke arah Varrel dan perempuan itu dengan sangat terpaksa. "gue gak bisa lama-lama disini. Kita datang kesini berdua, dan kita harus pulang berdua juga. Tapi kalau lo gak mau, itu pilihan lo. Gue mau pulang." aku berbalik. Namun tanganku di tarik oleh tangan Varrel.

"Lo gak mau disini? Disini bagus, loh! Indah lagi. Katanya lo udah lama pengen tempat yang beginian?"

Aku menggeleng. Langkah kaki mulai ku langkahkan menjauh dari sana.

"Rel, kamu gak boleh ikut dia! Kamu bakal tinggal disini sama aku, sama Mama kamu juga. Ini tempat kamu yang baru, Rel! Aku tau kamu sayang sama dia kan? Tapi gak boleh Rel! Kamu milik aku, cuma aku! Gak boleh ada wanita lain selain aku di hidup kamu!"

Varrel memberi tatapan tak percaya pada perempuan di depannya. "Kayaknya kamu salah paham. Aku gak punya perasaan lebih kecuali sebatas adik dan kakak, Na. Aku sayang dia, kamu gak bisa larang aku. Bukan gimana, tapi kamu selama ini udah salah mengartikan semuanya, Na." Varrel bergegas ingin mengejar ku. Padahal aku sudah jauh dari tempatnya. Tapi entah kenapa, aku bisa melihat dan mendengar apa yanh terjadi dengan dirinya dan perempuan yang disebut dengan nama "Na" itu.

Langkah Varrel di hentikan oleh perempuan itu. Membuat Varrel dengan terpaksa membalikan badannya. "Kamu gak bisa kejar dia, Rel! Tempat kamu disini sekarang! Bukan disana ataupun sama dia! Ini tempat kamu yang baru. Kamu bakal tinggal sama aku dan Mama disini!"

"Kenap-"

"Karena ini bukan alam manusia Varrel!"

Deg!

***

•°•°•KETENANGAN, Jika kata itu bisa aku dapatkan darimu, kamu tidak perlu mendekatiku. Maka aku terima tantanganmu. Dengan sendirinya, akulah yang akan mendekatimu. •°•°•

~Varrel Rovalno

***

Terimakasih telah membaca. Ini cerita pertama aku yang aku udah revisi karena yang sebelumnya kurang sreg gitu.

Semoga suka ya!

Nah lho, itu kenapa ya kira-kira? Ada yang bisa nebak?

Tunggu kelanjutannya yah! See you:*

Salam dari aku buat kamu:v

SuspendisseWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu