Chapter 4: Tahun 1970 - 1973

2K 326 42
                                    

Suatu pagi Wonwoo berkata. "Aku berdarah."

Nadanya biasa saja--mungkin sedikit murung. Jadi Mingyu pikir tidak ada hal serius yang perlu dikhawatirkan. "Kau memang berdarah tiap bulan." Mingyu menanggapi.

"Tapi kalau aku berdarah nanti kita tidak bisa--" lalu wajah Wonwoo memerah.

Mingyu terkekeh, meletakkan koran yang tadi dibacanya kemudian menarik tengan kurus Wonwoo untuk duduk di pangkuannya. "Ternyata kau diam-diam mesum ya." Dia mencuil hidung Wonwoo pelan.

Beberapa hari belakangan ini, Wonwoo sibuk mempersiapkan acara bakti sosial ke panti asuhan. Dia berangkat pagi-pagi bersama Mingyu menaiki mobil dinas ke kantor.

"Hari ini alpha makan siang dengan siapa?"

"Belum tahu, nanti ku infokan."

"Baiklah."

Sesampai di kantor, mereka berdua akan berjalan berlawanan arah.

Ada yang aneh dengan ruang kerja Mingyu siang ini, meja ketua Subbidang-nya terasa aneh. Bulan-bulan lalu ia terbiasa masuk ke kelas diklat di hari petang: Terbiasa tidur menyilang satu kamar dengan teman kesayangannya; Hansol, terbiasa melihat rivalnya yang sekarang adalah temannya; Seungcheol, dan terbiasa berdebat dengan mulut sok tahu temannya yang lain; Seokmin. Dia juga terbiasa menerima ajakan makan siang bersama peserta diklat lain daripada menerima undangan yang lebih seperti paksaan makan siang dari atasannya.

Semua ini terlalu sunyi dan cukup baru untuk Mingyu yang menghabiskan tiga bulan meriahnya bersama teman-teman masa diklat.

Tetapi ada perasaan campur aduk dan firasat tidak enak yang menekan batinnya.

Jadi Mingyu pergi mencari Wonwoo di ruang Organisasi Istri.

"Wonwoo ada di poliklinik."

"Poliklinik?" Tanya Mingyu, "Kenapa?"

"Dia mengaku kurang enak badan, jadi kami minta dia diperiksakan."

Mingyu tanpa berpikir apa-apa lagi segera menyusul Wonwoo di poliklinik. Ada seorang dokter umum yang siap berjaga tiap shift-nya, dan Mingyu melihat Wonwoo yang berbaring di salah satu ranjang.

Mingyu menjatuhkan bokongnya di kursi samping ranjang yang Wonwoo tempati. "Apa kau merasa sakit?" Ujar Mingyu.

Wonwoo menggeleng lemah, tangannya bergerak lembut untuk memeluk Mingyu.

"Ada apa, Wonwoo?"

Wonwoo berbisik. "Aku hamil."

Jadi Mingyu memeluknya erat erat.

Wonwoo tidak memiliki kesalahan atau maksud buruk apapun. Dia hanyalah seorang omega muda yang berperilaku seperti anak kecil. Keinginan terbesarnya yaitu menjadi omega yang baik untuk alphanya dan memberikannya keturunan.

Yang salah sepenuhnya adalah isi kepala Mingyu.

Tiap pagi Wonwoo memuntahkan isi perutnya. Dia jadi lebih pemilih dalam hal makanan. Bahkan Mingyu sampai harus memaksanya dahulu untuk makan. Dia mudah lelah tetapi bersikeras mengikuti banyak kegiatan, Mingyu jadi pusing. Tetapi Wonwoo selalu terlihat bahagia.

Satu satunya kebahagiaan yang juga bisa Mingyu rasakan adalah ketika dokter mengatakan kalau mereka dikaruniai bayi kembar alpha. Ada kesombongan dalam diri Mingyu; sudah dapat alpha, langsung dua pula.

Di dunia ber-hierarki ini alpha sangatlah berharga. Begitu membanggakan bagi orangtuanya. Banyak cara dilakukan orangtua agar dapat melahirkan bayi alpha. Jadi saat dirinya tahu memiliki kembar alpha di perut Wonwoo; Mingyu jadi sombong dan merasa puas menghasilkan dua calon pemimpin hanya dalam sekali usaha.

Pegawai Pemerintah [Meanie]; Remake!Where stories live. Discover now