Part 12 (just different)

847 83 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
>semua terasa menyakitkan saat kau tak ada disini, semua yg kulihat hanya bayangan dirimu, bagaimana aku bisa mempercayai kenyataan jika kenyataan itu lebih pahit dari racun, air mataku bahkan seperti telah mengering, tapi hatiku terus menangis terisak, tubuhku bergerak tapi nyawaku terasa telah hilang, apa yg lebih sesak dari ini? Batin suzy<

"Suzy ah?"(panggil namjoon membuyarkan lamunan gadis itu)

"Oppa?" (Menoleh kesumber suara)

"Diluar dingin, ayo masuk!,, (namjoon duduk disamping adiknya)

"Aniyo, gwenchana." (Suzy mengerutkan keningnya)

"Lihat itu, (Menunjuk bintang dilangit) hyung & suamimu itu sangat cerewet, mereka diatas sana pasti marah. Ck" (Sambil tertawa)

"Kau benar."(tersenyum)

"Sudah satu bulan, aku tau ini berat bagimu, ini juga berat untuk kita semua, tapi kau tetap harus menjaga dirimu, kau harus melindungi bayimu."

********
Istana.

"Apa saja yg kau lakukan? Kau bilang obat itu akan berkerja, tapi kadungannya masih sehat sampai hari ini?" (Amarah minho memuncak)

"Hamba pantas mati jeonha, tapi saya pastikan obat itu memang ampuh untuk mengugurkan kandungan."(sesal tabib itu)

"Kau memang harus mati." (Senyum menyeramkan)

*flashback *

~~~~~pyaaar~~~~~
(Suara gelas pecah)

"Suzy, kau baik2 saja?" (Kuatir nyonya kim)

"Maafkan saya ibu suri, gelas saya terpeleset."(sesal suzy)

"Tidak, tidak apa apa suzy, ambilkan gelas baru, tuangkan teh itu lagi(perintah ibu suri bin pada dayangnya)

"Aniya, tidak perlu, kepala saya sedikit pusing, saya akan kembali saja maafkan saya."(ucap suzy)

"Tapi minumlah teh dulu sebelum pergi."(panik ibu suri bin)

"Mungkin lain kali yang mulia."(jawab nyonya kim)

*flashback end*

********
Keesokan harinya.

"Kau tidak perlu mengikutiku petugas jung, tunggu disini saja, aku akan segera kembali."(minho berbalik arah meninggalkan petugas jung yg membungkuk padanya)

Terlihat suzy tengah duduk didepan makam suaminya, wol yg berdiri tidak jauh dari tempat duduknya hanya bisa menghembuskan nafas pajang karena rutinitas setiap hari yg dilakukan majikannya itu.

"Ehem."

Suara deheman minho, membuat wol menoleh kearahnya.

"Jeonha."(wol terkejut lalu membungkuk)

"Aku yg akan menemaninya, pergilah."(perintah minho pada wol)

"Baik yang mulia."(wol mundur teratur pergi dari hadapan minho)

Minho mulai mendekat kearah suzy.

"Kau disini?"

"Yang mulia"(suzy menoleh dan merendahkan kepalanya,
Dia terlihat akan bangun, tapi kesusahan karena kondisi perutnya yg semakin membesar)

"Kau mau berdiri, Tetap duduk saja.(menyentuh pundak suzy)

Suzy mulai duduk kembali.

"Bagaimana kesehatanmu? Kau baik? Aku mengerti perasaanmu, ini pasti tidak mudah, tapi kau juga harus memikirkan dirimu, kau terlihat sangat pucat."(kuatir minho)

Moon in the middle of two sunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang