Bagian 2

619 11 0
                                    

Telat lagi.

Astaga kedua kalinya aku telat ke kantor. aku segera menuju ke ruanganku, ga sempet ikut briefing. semoga ga dipermasalahin sama si Boss.

"hei, barusan dateng ya?" sahut seorang cowok yang tiba - tiba aja dia ada di belakangku.

"Eh, iya nih kesiangan, duluan mas." aku kembali berlari menaiki tangga menuju ruanganku.

"Kok telat Ai ?" tanya mbak Dania. "Iya mbak belum terbiasa bangun pagi." "Untung hari ini si Boss ga masuk, ada rapat dia di luar bareng sama mitranya." Aku hanya meringis.

beruntung deh ga bakal ada perang dunia. masa anak baru telat mulu. 

baru dua hari disini kerjaanku udah banyak banget. mejaku penuh dengan kertas laporan. kanan kiri kertas, kenyang liatnya. numpuk semuanya di meja aku. maklum anak baru gantiin pegawai lama jadi ya semua kerjaan yang belum dia kerjain diserahin ke aku semua. Good.

"Ai, makan yuk udah jam 12, serius amat ini anak, ga laper ?" 

aku melirik arlojiku dan bener juga, ga kerasa kalau udah jam makan siang. "Hehe.. iya juga ya, pasti daritadi perutku ada pentas." Mbak Dania dan Nanda tertawa mendengarku. "Dasar. bawa bekal ga?" "Bawa kok." "Ya udah yuk makan di dapur. bareng kita."

aku mengikuti mereka. ruanganku ada di lantai 2. ada beberapa bagian disitu dan ada satu tempat yang dikhususkan untuk karyawan makan atau untuk membuat sesuatu. kalau jam makan siang semua pasti kumpul disitu. ya terutama pegawai yang kerja di lantai 2.

"Tiap hari anter jemput terus ini ya? emang pacar kamu ga kerja ?" kata Mbak Dania.

"Kerja kok cuma kebetulan belum begitu banyak kerjaannya jadi bisa anter jemput, ntar kalau misal lembur mungkin ya aku naik ojol."

"Setia amat pacarnya, kapan nikah?" goda Mbak Dania.

"Nikah ya ? belum kepikiran," sahutku.

"Loh ? kok ?"

"Iya mbak aku belum kepikiran mau nikah, ya rencana sih taun depan tapi ga tau juga."

saat jam makan siang ini emang ajang buat korek - korek anak baru. kata Nanda temen sebayaku sih gitu. ya aku sih ga masalah selama ga terlalu ikut campur urusanku sih. kalau bisa aku jawab ya aku jawab kalau ga ya paling cuma aku senyumin aja. :):)

--------------------------------------------------------------------

kemana sih tu anak ?? lelet dah ? daritadi juga udah ditelepon ga bisa. aku menunggu Vito di luar kantor. tadi sih janjinya bakal jemput kayak biasa. tapi udah aku tunggu sampe satu jam dia ga muncul - muncul. 

teleponku berdering. nah kan baru juga diomongin sekarang telepon.

"Gimana sih ? katanya jemput biasa ?"

"Sorry, aku ada lembur yank, aku ga sempet ngomong tadi," sahut Vito dari seberang.

"Tau gitu kan aku pulang sendiri. trus sekarang gimana ?" 

"Lha gimana? mau nunggu atau pulang sendiri ? bentar lagi mungkin aku pulang."

"Trus kamu kira daritadi aku ga nunggu."

"Iya mau nunggu lagi apa ga ? kalau mau nanti aku jemput"

"Ya udah deh aku tunggu."

"Iya."

aku langsung mematikan ponselku. entah dia mau ngomong apalagi. aku udah males. aku duduk di kursi tunggu di deket pos jaga. kantor udah mulai sepi karena karyawan udah sejak satu jam tadi udah pada pulang. ya mungkin masih ada satu dua orang yang lembur. 

aku terus melihat arlojiku. Huh! masih lama. Boring.

"Hei, masih disini ?"

Aku mendongakkan kepala melihat siapa yang menyapaku.

"Iya. nunggu."

"Eh Bete ? Lucu kamu kalau Bete."

Aku mengernyitkan dahiku. apa ? ga salah denger ya ? masa dia bilang lucu ke aku ?

"Apa mas ?"

"Ha ? Oh gpp. kenalin aku...."

"Mas Wily kan?" belum sempat dia ngomong aku udah menyelanya. 

"Cenayang ya kamu ? kok bisa tau namaku ?" dia duduk di sebelahku. karena belum terlalu kenal aku sedikit menggeser duduk.

"Lah itu kan ada name tag nya." dia tertawa. "Yaaa.. ga jadi gombal deh."

"Apaan sih mas."

aku sedikit risih juga, mungkin bener kali ya yang dibilang sama teman - temanku kalau dia itu playboy. semua cewek dirayunya. Selang beberapa menit aku menunggu Vito datang.

"Mas, aku pulang dulu ya."

"Ciee.. setia banget sih. Anter jemput terus."

Aku hanya tersenyum dan berjalan ke arah Vito.

"Siapa?" tanya Vito.

"Apanya ?"

"Itu tadi yang duduk sama kamu."

"Ooo Mas Wily karyawan sini juga. Udah yuk capek aku nunggu kamu."

"Pulang rumah ?"

"Iya lah emang mau kemana ? aku baru males makan cuma pingin tidur."

"Ya udah."

------------------------------------------------------------------

belum greget ya sampe sini. maaf ya kalo ceritanya membosankan. maklum ini beneran awal - awal aku mulai nulis lagi.

smoga kalian suka ya.. terus ikuti aja ya. semoga aku selalu ada ide buat lanjutin ceritanya. :D

so baca yaa... and please rate. thank you readers... :* *peluk*

Sebuah RasaWhere stories live. Discover now