Bagian 6

354 7 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 17.30 dan Vito belum kelihatan batang hidungnya. 

selalu seperti ini. ga ada kabar sama sekali kalau mau jemput telat. Kalau saja dia mau kasih kabar aku juga ga akan menunggu dia. aku bisa pulang sendiri dengan ojol. dan pastinya jam segini aku sudah bisa merasakan nikmatnya kasur kesayanganku.

"Hei.. sore banget.. kok ga pulang ? Mau tidur kantor ?"

Dia lagi. Dateng ga diundang pergi ga diantar. Mirip sesuatu yaa..

"Biasa mas.. nunggu."

"Setia banget." Dia tersenyum jahil.

"Yaa gimana ya.. biar irit juga sih.. jadi ya udah nunggu aja."

"Aku ya mau nunggu juga deh."

Aku mengerutkan dahiku. "Nunggu siapa ?"

"Nunggu cewek yang aku suka."

Aku melihat ke sekeliling. Ga ada orang. Satu pun ga ada. Kantor juga udah sepi. Ngaco banget ini Mas Wily.

"Nyari siapa Ai ?"

"Ah.. enggak.. cuma aku heran aja.. kantor kan udah kosong. Terus Mas Wily bilang nungguin cewek.. emang yang ditunggu siapa ?"

Bukannya jawab pertanyaanku dia malah ketawa.

"Kok ketawa sih Mas ? Ada yang lucu ?"

"Kamu."

"Aku ?"

"Iya kamu lucu. Aku suka."

"Maksudnya ?"

"Gpp.. itu cowokmu udah dateng."

Aku melihat ke depan dan benar Vito udah dateng. Padahal aku masih penasaran dengan kata - kata Mas Wily.

"Ya udah aku pulang Mas.. buruan pulang takutnya ada yang 'ngikut'."

Aku beranjak dari duduk dan menghampiri Vito. Aku menengok sekilas dan Mas Wily tersenyum padaku.

"Lama banget ?"

"Aku tadi dipanggil Boss dulu nyelesaiin sesuatu," kata Vito

"Ya seenggaknya ngabari kan bisa."

"Ya udah, mau pulang apa mau berantem ?"

Masih dengan muka cemberut aku membonceng Vito

 dan pergi meninggalkan kantor.

----------------------------------------------------------------

"Mau langsung pulang ?" tanyaku pada Vito setelah kami sampai di rumahku.

"Iya, aku capek mau istirahat."

"Ya udah, hati - hati."

"Oke."

Vito meninggalkan rumah dan aku juga masuk ke dalam rumah.

Aku langsung merebahkan tubuhku ke kasur empukku. entah kenapa ada sesuatu hal yang mengganjal hatiku tentang Vito. Akhir - akhir ini kami jarang komunikasi, sering cuek, dan sebagainya. padahal sebentar lagi kami juga akan menikah.

apa mungkin kita sebenernya belum siap ? tetapi terpaksa karena umur kita yang terus bertambah.

entahlah.

Tring..Tring..

Smartphoneku berbunyi. ada chat masuk dari Mas Willy.

Hai Ai.  - Wily

Perlukah aku bales ??

kadang aku butuh seseorang yang bisa buatku nyaman, bisa ngemong dan bisa aku ajak bercanda. 

Sebuah RasaWhere stories live. Discover now