Lima

9.9K 402 48
                                    

Rea memarkirkan motor di garasi rumah milik kedua orang tuanya.

Sebelum Rea membuka pintu rumah, Rea menghapus air matanya dengan kasar. Setelah Rea merapikan penampilannya yang sedikit kusut, Ia mulai membuka pintu rumah dan masuk ke dalam.

"Sayang, mata kamu kok sembab nak?" tanya Sarah saat melihat anaknya pulang dari rumah dengan mata dan hidung yang memerah.

"Hah? Masa sih, Ma? Rea nggak apa-apa kok," elak Rea agar tidak membuat mamanya khawatir. "Udah ya, Ma. Rea masuk ke dalam kamar dulu," sambung Rea sambil berlalu menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

"Pa, Rea kenapa ya?" tanya Sarah kepada Edward (Papa Rea) saat Rea sudah masuk kedalam kamarnya.

"Coba deh kita samperin Rea ke kamar. Kita tanyain keadaanya," usul Reyhan tiba-tiba yang berada di samping Edward.

"Iya. Ayo kita ke kamar Rea. Papa khawatir," ujar Edward sambil berdiri dari duduknya dan berjalan ke kamar Rea diikuti Sarah dan Reyhan.

Saat sampai di kamar, Rea langsung melemparkan tas dan jaket Reno asal hingga jatuh berserakan dilantai dan merebahkan dirinya ke atas tempat tidur sambil memejamkan kedua matanya tanpa menutup rapat pintu kamarnya terlebih dahulu.

Ceklek ....

"Dek, lo di dalam, kan?" tanya Reyhan menyembulkan kepalanya di pintu kamar Rea.

Rea yang kaget, langsung membuka kedua kelopak matanya dan berdiri menghampiri abangnya yang sudah membuka pintu kamarnya lebar.

Rea melihat ada Papa, Mama dan Reyhan yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan sorot mata yang menunjukkan kekhawatiran.

"Mama, Papa, Bang Rey. Kalian ngapain di depan kamar Rea?" tunjuk Rea satu persatu orang yang ada dihadapannya dengan dahi yang mengrenyit.

"Kamu baik-baik saja kan?"

Dahi Rea semakin mengrenyit karna pertanyaan Papa nya yang membuat bingung.

"Rea baik-baik aja kok, Pa. Emang Rea kenapa?"

"Kenapa mata kamu sembab, Rea? Jangan bohongin Papa," selidik Edward kepada anak perempuannya.

"Oh, ini cuma kena debu doang, Pa. Terus malah Rea kucek." Alibi Rea dengan senyum yang dipaksakan.

"Gue nggak percaya tuh dek sama lo," ucap Reyhan dengan mata memicing kearah Rea.

"Yauda sih, terserah. Udah deh Ma, Pa. Rea nggak apa-apa kok serius. Rea udah capek nih, mau tidur," mohon Rea meyakinkan kedua orang tuanya agar tidak khawatir pada keadaannya sekarang.

"Yaudah. Mama sama Papa percaya sama kamu. Sekarang kamu istirahat ya," kata Sarah dengan tangan yang mengusap lembut rambut Rea.

"Oke, Ma," ujar Rea sambil menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam.

"Rea pasti ada masalah," tebak Reyhan tiba-tiba.

"Mungkin. Rea sekarang sudah besar, pasti dia bisa menyelesaikan masalahnya. Sekarang kamu istirahat juga ya, Rey," ucap Sarah lembut kepada anak laki-laki nya yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Reyhan.

Sarah dan Edward juga kembali ke kamarnya dan berusaha agar tidak terlalu mencampuri urusan anak-anak nya.

Saat dirasa Mama, Papa, dan Reyhan pergi dari kamarnya, Rea langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi dan mengganti pakaiannya. Saat semua sudah selesai, Rea merebahkan dirinya di atas tempat tidur dan mengambil handphone nya yang tergeletak di atas nakas.

Saat Rea sedang meng-scroll instagram idolanya, tiba-tiba ada notif pesan dengan nomer yang tidak dikenalinya masuk kedalam aplikasi pesannya.

Karena penasaran, Rea langsung membuka aplikasi yang berisi 'pesan diterima'.

0854329****
P

ReaAzhr
Siapa?

0854329****
Tadi gue liat lo bawa jaket gue di lapangan basket. Tapi kok lo ga jadi balikin jaket gue?

Rea terbelalak saat mengetahui ternyata orang dengan nomer unknow itu adalah nomer Reno.

ReaAzhr
Lo Reno? Dapet nomer gue dari mana?

0854329****
Itu urusan gue. Lo ga perlu tau.

ReaAzhr
Hm. Sorry ya tadi blm sempet gue kembaliin jaket lo. Bsk deh gue kembaliin

0854329****
Bagus.

What? Hanya itu jawabannya? Yang benar saja!
"Basa basi dulu boleh kali ya," batin Rea tersenyum.

Karena Rea sudah tau siapa pemilik nomer unknow itu, terlebih dulu Rea menyimpan nomer dan menamai nomer itu sesuai dengan sang pemilik nomer.

ReaAzhr
Kita satu kelompok. Kapan kerja kelompoknya?

RenoAdtm
Bsk pulang sklh. Ketemuan di kafe dkt sklh.

ReaAzhr
Mau ngapain? Lo ga akan ngapa-ngapa in gue kan?

RenoAdtm
Ngaco lo! Pede bgt. Ya kerja kelompok lah.

ReaAzhr
Oh. Oke deh kalo gitu.

Pesan terakhir yang dikirim Rea hanya di baca oleh Reno. Tidak masalah bagi Rea. Karena besok Rea akan bertemu dengan Reno saat kerja kelompok bersama.

"Sampai jumpa besok Reno," ucap Rea pelan dengan mata yang memandangi langit-langit kamar dan senyum yang tidak luput dari bibir merahnya.

Hanya dengan pesan dari Reno dapat membuat mood Rea yang sebelumnya rusak bisa berubah menjadi sangat baik. Pesan Reno benar-benar berdampak ajaib bagi suasana hati Rea. Maybe.

---------------
TBC

REANA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang